Berencana membuat cerpen tentang pengalaman? Simak beberapa contoh cerpen pengalaman singkat berikut ini. Yuk, tinjau sebagai rujukan!
Salah satu karya sastra yang memiliki banyak penggemar adalah cerita pendek atau sering kita sebut cerpen.
Ada beberapa faktor yang membuat cerpen banyak digemari, seperti sudah dikenalkan sejak kecil, konfliknya relatif tidak rumit, dan cukup ringkas.
Secara umum, cerpen merupakan karya sastra prosa yang sifatnya rekaan atau fiktif.
Jenis cerpen yang paling umum dijadikan tugas sekolah dan relatif mudah proses pembuatannya ialah cerpen pengalaman.
Menurut buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X, yang ditulis oleh Asul Wiyanto, pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami. Oleh sebab itu, setiap orang, termasuk kamu, pasti mempunyai pengalaman.
Bagi banyak orang, pengalaman yang dimilikinya pasti banyak dan bermacam-macam.
Ada pengalaman perjalanan, pengalaman terkena musibah, pengalaman bahagia, hingga pengalaman lucu.
Berdasarkan penjelasan tersebut, cerita pengalaman pribadi seringklali bisa dibuat bersumber pada satu peristiwa yang pernah kamu alami sehingga dalam pembuatan alur cerita relatif lebih mudah.
- Ciri-Ciri Cerpen Pengalaman Pribadi
- 11 Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Singkat yang Menarik
- 1. Cerita Pengalaman Pribadi: “Melihat Dunia Luar”
- 2. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi: “Jatuh Cinta”
- 3. Contoh Cerpen Pengalaman: “Akibat Banyak Menunda”
- 4. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Berdasarkan Pengalaman Orang Lain
- 5. Cerita Pengalaman Pribadi Liburan di Rumah
- 6. Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Berlibur ke Rumah Nenek
- 7. Cerita Pengalaman Pribadi Liburan ke Kampung Halaman
- 8. Cerita Pengalaman Pribadi Berlibur ke Pantai yang Mengesankan
- 9. Cerita Pengalaman Pribadi yang Mengharukan
- 10. Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Membantu Orang Lain
- 11. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Persahabatan
Ciri-Ciri Cerpen Pengalaman Pribadi
Menurut buku Belajar Menulis Cerpen yang ditulis oleh Edyar RM, berikut ciri-ciri cerpen, termasuk cerpen pengalaman pribadi yang mesti kamu ketahui:
- Isi cerita pendek dan ringkas.
- Terdapat 2—3 tokoh saja.
- Inti cerita atau konflik tidak banyak.
- Sumber cerita dari pengalaman kehidupan sehari-hari.
- Alurnya tunggal.
- Cerita tidak melukiskan seluruh kehidupan pelaku atau tokoh.
- Sifat ceritanya rekaan atau fiktif.
- Penggunaan kata-katanya tidak rumit, mudah dipahami masyarakat luas.
Nah, apakah kamu ingin tahu contoh cerpen pengalaman pribadi yang singkat, tetapi menarik sebagai rujukan?
Simak contoh cerpen tentang pengalaman pribadi, akan kami sajikan dengan lengkap!
11 Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Singkat yang Menarik
1. Cerita Pengalaman Pribadi: “Melihat Dunia Luar”
Budi kerap tidak senang diajak keluar rumah.
Sehari-hari, ia lebih banyak menghabiskan waktu diam di kamar dengan membaca buku.
Baginya, dunia luar tidak semenarik dibanding dengan buku-buku yang pernah ia baca.
“Membosankan,” adalah kata yang ia lontarkan jika diajak keluar rumah.
Namun, pada musim liburan tahun ini sedikit agak berbeda.
Budi dipaksa oleh orang tuanya untuk liburan dan berinteraksi dengan teman-temannya.
Mulanya Budi menolak, sebab baginya, liburan terbaik adalah tenggelam bersama seluruh bacaannya.
“Jika di kamar terus, kamu tak akan tahu jika di luar sana ada sisi dunia yang indah dan layak kamu lihat,” ucap ibu Budi.
Karena orang tuanya cenderung memaksa dan tak ingin membuat konflik, Budi akhirnya luluh dan akan liburan tahun ini.
Akhirnya liburan tiba, dan ia pergi berlibur ke pantai bersama teman sekolahnya.
Saat tiba di pantai ia terperanjat karena baru pertama kali melihat lautan yang maha luas.
Terlebih hamparan pasir putih yang ia lihat membentang sangat indah.
“Pergi ke luar tak seburuk yang dipikirkan,” katanya.
Hingga akhirnya, ia pun tahu jika kita tak boleh menilai sesuatu jika belum pernah mencoba dan melihatnya sendiri.
Apalagi pemandangan pantai yang ia saksikan sangatlah indah.
2. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi: “Jatuh Cinta”
3. Contoh Cerpen Pengalaman: “Akibat Banyak Menunda”
“Tugas ini mudah, bisa dikerjakan besok,” ungkap Heri setelah menerima tugas dari guru.
Ia pun sepulang sekolah tak langsung mengerjakan tugas, Heri justru bermain game online hingga larut malam.
Esok tiba…
Tak seperti ungkapannya tempo hari, Heri tak kunjung mengerjakan tugas karena menurutnya pekerjaan rumah yang diberikan guru IPA bisa dikerjakan dalam waktu satu jam.
“Nanti saja sebelum sekolah aku kerjakan, malam ini mau santai-santai main game.”
Akhirnya esok tiba, saat melihat tugas keringat dingin lalu mengucur di dahinya.
“Sial, tugasnya sulit dan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.”
Karena waktu sudah mepet, Heri memutuskan untuk pergi sekolah dan mengerjakannya di kelas.
Namun saat bel masuk berbunyi, Heri tak kunjung menyelesaikan tugasnya.
Sampai akhirnya guru datang dan menyuruh untuk menyerahkan tugas yang dijadikan PR dua hari lalu.
Berbeda dengan teman-temannya, Heri tampak pucat karena tugasnya tak selesai.
Ia pun akhirnya dimarahi guru karena tak mampu mengerjakan tugas seperti teman sekelasnya.
Di kemudian hari, Heri menjadi siswa berbeda karena selalu mengerjakan tugas tepat waktu.
Ia tak ingin kejadian serupa terulang karena menunda-nunda pekerjaan rumah di sekolah.
Baca Juga: 13 Contoh Cerpen Persahabatan Sejati Beragam Tema yang Penuh Makna
4. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Berdasarkan Pengalaman Orang Lain
5. Cerita Pengalaman Pribadi Liburan di Rumah
Tidak seperti teman-teman yang lain, aku hanya bisa berlibur di rumah.
Aku harus menjaga adikku yang masih kecil dan orang tuaku mesti bekerja walau di musim liburan.
Awalnya aku kecewa karena aku ingin pergi ke kebun binatang atau pantai.
Tetapi bermain dengan adikku tak seburuk yang aku kira.
Aku bisa mengajarkan adikku untuk berjalan dan bermain bersama.
Selain itu, kegiatan lainku di rumah cukup banyak, seperti beres-beres rumah dan membersihkan rumput di pekarangan rumah.
Walau tak pergi ke pantai atau kebun binatang, perasaanku tetap bahagia.
Karena aku bisa bermain dengan adikku, dan rumah bersih karena aku bersihkan.
Semoga di tahun depan, aku dan adikku bisa berlibur ke kebun binatang dan pantai.
6. Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Berlibur ke Rumah Nenek
7. Cerita Pengalaman Pribadi Liburan ke Kampung Halaman
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika liburan sekolah tiba aku dan keluargaku pergi ke kampung halaman.
Di kampung halaman, terdapat kebun hijau dengan pemandangan yang indah.
Di tahun ini, aku pun berlibur ke kampung halaman. Berharap bisa menikmati sajian alam yang memukau.
Namun sayang, saat sampai justru pemandangan yang tak diharapkan aku lihat bersama keluarga.
Kebun dengan hamparan tanaman hijau yang aku dambakan kini sebagian besarnya rusak parah.
“Akan dijadikan jalan tol,” sebut nenek ketika aku bertanya, apa yang terjadi dengan kebun di kampung ini.
Ya, pemerintah setempat akan membuat jalan tol dengan mengorbankan kebun indah di dekat rumah nenek.
Liburan tahun ini benar-benar di luar dugaan. Perasaan marah serta kecewa berkumpul jadi satu.
Meski nantinya jalan tol bermanfaat bagi orang banyak, tetap saja, mengorbankan kebun yang jadi resapan air dan memberi pemandangan indah bagiku tak sepadan.
Baca Juga: 13 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari Hari Singkat dan Menarik Beragam Tema
8. Cerita Pengalaman Pribadi Berlibur ke Pantai yang Mengesankan
Pada liburan sekolah kali ini, aku, Nisa, dan keluargaku memutuskan untuk menghabiskan waktu di pantai.
Aku selalu suka suasana pantai yang menyegarkan dan riuh rendahnya ombak yang menenangkan.
Kami pergi ke pantai selama empat hari. Begitu tiba di sana, kami langsung mengenakan pakaian pantai dan berlari menuju pasir putih.
Aku dan adikku, Rama, bermain layangan dengan riangnya, sementara ayah dan ibu berjemur di bawah terik matahari.
Setelah makan siang, kami pergi snorkeling. Sungguh menakjubkan melihat keindahan dunia bawah laut dengan terumbu karang dan ikan-ikan berwarna-warni.
Rama pun begitu senang melihat ikan-ikan berenang di sekitarnya.
Hari berikutnya, kami mencoba surfing.
Aku harus mengakui bahwa awalnya aku merasa takut, tetapi guru surfing yang sabar membantuku mengatasi ketakutanku.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya aku berhasil berdiri di atas papan dan menikmati sensasi menyusuri ombak.
Puncak liburan adalah saat kami mengadakan pesta bakar-bakar di tepi pantai.
Kami membawa makanan dan bermain permainan tradisional. Sore hari, kami berkumpul di sekitar api unggun dan bercerita sambil menikmati sosis dan jagung bakar.
Ketika hari terakhir tiba, kami merasa sedikit sedih harus meninggalkan pantai. Kami mengumpulkan banyak kenangan indah dan bahagia selama liburan ini.
Aku merasa bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta di tempat yang indah dan menyenangkan seperti ini.
Liburan sekolah ini takkan pernah kulupakan.
Aku menyimpan foto-foto kami bermain di pantai dan video saat aku berhasil surfing.
Ketika aku merasa lelah atau stres di sekolah, kenangan indah itu selalu mampu membuatku tersenyum dan bersemangat.
9. Cerita Pengalaman Pribadi yang Mengharukan
Berikut contoh cerpen pengalaman yang dikutip dari buku Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa.
Cerpen tersebut ditulis oleh Erfransdo, dengan judul “Hiduplah Indonesia Raya”.
“Hiduplah Indonesia Raya.” begitu lagu itu berakhir aku langsung menurunkan tanganku kembali yang tadinya kudekatkan di alis kananku. Ingin rasanya aku berada di gedung itu bersama dengan anak-anak lainnya yang bisa mengikuti upacara bendera menggunakan seragam yang menurutku bagus, lebih bagus daripada pakaian yang aku kenakan sekarang ini. Walaupun aku hanyalah seorang anak jalanan, tetapi aku masih mempunyai rasa semangat yang tinggi untuk menempuh pendidikan. Namun apa daya, aku tak bisa mewujudkan angan-angan itu karena tak ada yang peduli dengan orang semacam aku ini.
Setiap Senin pagi aku selalu kabur dari kakakku yang sedang mencari barang-barang rongsokan, karena aku ingin sekali mengikuti kegiatan upacara bendera walaupun hanya di luar gedung sekolah SMP. Jika aku masih sekolah, aku seumuran dengan mereka, dan sepertinya aku saat ini sedang duduk di bangku kelas 8. Betapa bangganya aku jika bisa merasakan seperti apa yang mereka rasakan.
“Hani, ngapain kamu berdiri di situ, ayo bantu kakak cari plastik!!” tegur kakakku pelan takut orang-orang di sekolah mendengarnya. Aku yakin, kakakku juga pasti ingin sekolah sepertiku, namun ia tak pernah memperlihatkan keinginannya kepadaku.
“Iya kak sebentar lagi, benderanya belum naik ke atas”, jawabku dengan tidak merubah posisi hormatku kepada bendera. Tak lama setelah itu, bendera pun telah sampai di atas, dan pemimpin upacara kembali menyiapkan. Tanganku ditarik kakak sampai ke pinggir sekolah, dan hampir saja motor yang ada di depan menabrak kami, untungnya kami cepat menghindar.
“Kamu itu ya, sudah dibilangin sama kakak berkali-kali masih aja ngeyel, mulai minggu depan kamu gak boleh ke sini lagi” kakaku memarahiku. Aku pun hanya mengangguk dengan muka yang kecut. Di dunia ini aku hanya memiliki Tuhan dan kakakku saja, aku tak tahu sedang ada dimana kedua orangtuaku saat ini mungkin mereka sudah meninggal, tapi entahlah aku tidak terlalu memikirkannya. Aku dan kakakku tidak mempunyai tempat tinggal tetap, terkadang kami tidur di pinggir jalan, di pinggiran toko itu pun kalau tidak diusir, atau sesekali di kolong jembatan. Untuk bertahan hidup, kami sering mengumpulkan barang bekas yang nantinya akan dijual ke tukang pengumpul barang bekas, dan hasilnya akan kami belikan untuk makan, itu pun kadang belum cukup.
Dua hari lagi adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke-71, dan semua sekolah pasti akan mengadakan upacara kemerdekaan memperingati hari jadi Indonesia. Aku ingin sekali mengikuti upacara itu, tapi aku bingung bagaimana caranya. Jika aku menyelonong masuk ke dalam barisan, yang ada aku akan diusir oleh penjaga. Meminta bantuan kakak hanya mencari mati saja, aku harus mencari cara sendiri untuk bisa mengikuti upacara kemerdekaan di lapang yang pastinya tidak dengan pakaian yang aku kenakan Seperti saat ini.
Aku mempunyai ide untuk memakai baju seragam SMP dan berpura-pura menjadi siswi yang mengikuti upacara kemerdekaan agar bisa bergabung bersama mereka. Aku tak peduli bagaimanapun caranya aku harus bisa mendapatkan seragam itu. Kalau melihat tabunganku, mana bisa membeli baju seragam SMP. Kalau aku mencuri, aku tak mau menanggung akibatnya nanti, terlebih Tuhan akan menghukumku nanti di akhirat. Tiba-tiba kakakku menegurku yang sedang melamun, sontak aku pun terkejut.
“Hei, kenapa kamu melamun siang-siang bolong gini?”, tanya kakakku penasaran. Apa aku harus jujur kepadanya, ah jangan pasti kakak akan memarahiku.
“Begini kak, kemarin aku melihat boneka bagusss sekali, aku mau membelinya tapi tabunganku gak cukup, aku boleh gak pinjem uang kakak, nanti aku ganti..”, pintaku dengan penuh harap. Kakakku berpikir sejenak tidak bersuara, dan tak lama Kemudian kakak pun memberikan uang pinjaman kepadaku. Syukurlah, aku sudah menemukan jalan keluarnya.
Siang ini akan ke pasar membeli baju bekas untuk lusa. Setelah membeli baju SMP bekas, aku pun harus cepat-cepat untuk menyembunyikannya takut kakakku tahu. Kalau tahu, urusannya bisa lebih panjang.
“Katanya mau beli boneka, mana bonekanya? Tanya kakakku penasaran. Aku bingung menjawab pertanyaan horror itu, terpaksa aku harus berbohong kali ini. Aku pun mengaku bahwa boneka itu sedang dipinjam oleh teman baruku di jalanan. Kakak sebenarnya sempat tidak percaya, namun ketika aku meyakinkannya akhirnya ia pun percaya. Maafkan aku kak harus berbohong, karena aku ingin sekali mengikuti upacara itu.
Keesokan harinya aku pun mencoba untuk membersihkan baju bekas itu untuk dipakai besok di lapangan. Namun aku sangat terkejut ketika baju baruku itu sudah tidak ada di tempat persembunyian kemarin yang aku simpan di bawah gerobak yang selalu aku dan kakakku bawa. Siapa yang berani mencuri bajuku? Kakakku tidak mungkin melakukan hal itu, karena kakakku tidak pernah memeriksa gerobak. Aku menangis sejadi-jadinya, kucari kemana-mana baju itu tetap tidak ketemu. Impianku untuk menghadiri upacara sambil memakai seragam putih biru sudah kandas. Aku tidak mempunyai uang lagi untuk membeli baju itu. Aku pun hanya bisa pasrah menerima keadaan.
17 Agustus pun telah tiba, aku terbangun di pagi-pagi buta siapa tahu Tuhan memberikan aku kejutan sebuah baju bekas itu. Namun khayalan itu benar-benar tidak terjadi. Aku sangat sedih dan aku pun menangis kembali. Ketika aku bangun, kakakku sudah tidak ada, sepertinya ia sudah mencari plastik, namun tak seperti biasanya ia mencari barang rongsokan pagi-pagi begini.
Satu jam kemudian aku pun memutuskan untuk kembali bekerja mengumpulkan barang rongsokan sambil menunggu upacara kemerdekaan dimulai, tak apalah kalau harus menyaksikannya di luar lapangan. Ketika aku hendak pergi, tiba-tiba suara kakakku terdengar dari belakang Ketika aku menoleh ke belakang, kakakku berucap “Ini yang kamu inginkan?” kakakku berkata seperti itu sambil memperlihatkan baju putih biru yang berbeda dari yang aku beli. Apakah ini kejutan dari Tuhan yang tertunda tadi pagi? Aku sama sekali tidak menyangka kakakku bisa memberikanku kejutan yang membuatku terharu.
“Kemarin kamu bodoh sekali, sudah tahu itu tempatnya tidak aman, ya kakak ambil ternyata satu setel baju SMP, dan baju itu kotor sekali, kakak pun berniat untuk membelikanmu yang lebih bagus hasil penjualan plastik kemarin sore”, kakakku menjelaskan itu semua. Aku pun tersipu malu dan meminta maaf kepada kakak sekaligus berterimakasih karena telah perhatian kepadaku. Aku pun menjelaskan untuk apa aku beli baju itu. Dan setelah aku menjelaskan semuanya, kakakku langsung menyuruhku segera memakai baju baru itu dan segera menyuruhku lari karena acara akan segera dimulai.
Aku berlari sekencang-kencangnya sambil mengumandangkan lagu Indonesia Raya walaupun suaraku tidak begitu bagus, namun aku sangat puas. Setelah sampai di lapangan, aku pun masuk ke dalam barisan anak kelas 8, orang-orang di sekelilingku pun menatapku aneh. Aku pun hanya membalas mereka dengan ucapan “Aku adalah anak baru”, sambil tersenyum dengan rasa malu. Lalu mereka pun kembali ke posisi semula seakanakan mereka telah mempercayaiku.
Aku berhasil, aku berhasil mengikuti upacara bendera yang sangat spesial ini. Aku tidak akan pernah melupakan momen bersejarah ini sepanjang hidupku.
“Hiduplah Indonesia Raya.” kami pun menurunkan tangan kami tanda bendera telah berada di puncaknya.
10. Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Membantu Orang Lain
“Hidupku kusut,” gumamku akhir-akhir ini.
Bagaimana tidak, setiap harinya aku merasa semesta terus memberikan kesialan pada hidupku.
Paling anyar, aku kena tipu sampai puluhan juta rupiah. Padahal uang itu tabunganku yang sudah disimpan 5 tahun lamanya.
Namun, pada suatu hari, aku sedang berjalan-jalan di taman kota untuk melepas penat.
Saat itu, aku melihat seorang kakek tua sedang duduk di bangku taman. Kakek itu terlihat lelah dan kusut. Aku menghampirinya dan bertanya apakah dia butuh bantuan.
Kakek itu menjawab dengan suara yang lemah, “Ya, aku butuh bantuan. Aku baru saja tersesat dan tidak tahu harus ke mana.”
Aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Kakek itu menerima tawaranku dengan senang hati. Kami berjalan bersama menyusuri jalan-jalan di kota.
Sepanjang perjalanan, aku mengobrol dengan kakek itu. Aku belajar bahwa kakek itu sudah pensiun dan tinggal sendirian di rumahnya. Dia tidak punya keluarga dan anak-anak.
Ketika kami sampai di rumah kakek itu, aku membantunya masuk ke dalam rumah. Aku juga membantunya menyiapkan makanan dan minuman.
Kakek itu sangat berterima kasih atas bantuanku. Dia bilang bahwa aku adalah orang yang baik dan penyayang.
Aku merasa senang bisa membantu kakek itu. Aku belajar bahwa berbuat baik kepada orang lain itu penting, bahkan jika itu hanya hal kecil.
Kebaikan yang aku lakukan kepada kakek itu mungkin berdampak besar bagi kehidupannya. Aku telah memberikannya teman dan bantuan yang dia butuhkan.
Pikiran aku pun sedikit terbuka, di luar sana ternyata ada yang lebih berat dan sengsara dari kehidupanku.
Akhirnya, jalan-jalan untuk melepas penat itu adalah solusi yang selama ini aku cari.
Kini, aku bisa lebih bernafas lebih panjang dan mampu menerima banyak “kesialan” yang menghampiri.
Aku pun sadar, ternyata bukan kesialan yang sebenarnya datang, tetapi itu merupakan ujian hidup agar aku belajar bersyukur dengan segala yang kumiliki.
11. Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi tentang Persahabatan
“Teh Tarik dan Curhat”
Teh tariknya manis banget, ya?” ucap Rani sambil menyeruput minumannya.
Aku mengangguk, “Pas banget sama obrolan kita hari ini.”
Kami berdua tertawa kecil. Sore itu, kami duduk di kafe favorit kami seperti biasa. Rani, sahabatku sejak kecil, selalu ada untukku. Hari ini, aku curhat tentang masalahku di kantor.
“Aku nggak nyangka bakal segini sulitnya. Kadang aku merasa kayak mau menyerah aja,” ucapku lirih.
Rani meraih tanganku dan berkata, “Jangan pernah menyerah, ya. Kamu kuat, kok. Coba, deh, kita cari solusi bareng-bareng.”
Kami pun mulai berdiskusi, mencari jalan keluar dari masalahku. Dari obrolan itu, aku jadi merasa lebih tenang dan mendapatkan semangat baru.
Persahabatan kami bagaikan teh tarik yang manis dan hangat. Selalu ada di saat suka maupun duka.
***
Itulah beberapa cerita pengalaman pribadi atau contoh cerpen pengalaman pribadi.
Semoga karangan cerita pendek tersebut bisa bermanfaat, Property People.
Baca artikel menarik lainnya di 99updates.id.
Segera ikuti Google News dari 99updates.id Indonesia agar kamu tak ketinggalan informasi terbaru.
Praktis dan #segampangitu menemukan rekomendasi hunian di www.99.co/id.
Tak percaya? Cek sekarang juga!