Berita Ragam

7 Contoh Cerpen tentang Diri Sendiri yang Singkat & Menarik

5 menit

Contoh cerpen tentang diri sendiri bisa menjadi topik tepat bagi kamu yang baru mulai menulis cerita pendek. Yuk, simak sejumlah contohnya yang bisa dijadikan referensi!

Menurut KBBI, cerpen adalah adalah cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata.

Sementara menurut J.S Badudu cerpen merupakan cerita pendek yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian.

Secara umum, cerpen memuat satu konflik yang dialami oleh satu tokoh saja serta pemasalahan pun tidak begitu rumit

Hal tersebut membuat pembaca tidak akan kesusahan untuk mencerna jalannya cerita pendek.

Bagi kamu yang hendak memulai cerita pendek bisa mulai dari menulis cerpen pengalaman pribadi secara singkat.

Setelah mahir menulis cerita karangan sendiri, kamu bisa mulai melakukan resensi cerpen karya orang lain.

Namun sebelum itu, 99updates.id telah menghimpun dari berbagai sumber mengenai contoh cerpen bertemakan diri sendiri.

Dengan menyimak contoh cerpen di bawah ini akan membuat kamu lebih lihai menguasai cara membuat cerpen tentang diri sendiri, loh.

Yuk, simak baik-baik, contoh cerita pendek tentang diri sendiri di bawah ini!

7 Contoh Cerpen Tentang Diri Sendiri Singkat

Contoh Cerpen Tentang Diri Sendiri

1. Cerpen Bertema Cita-Citaku

Namaku Setia. Aku adalah seorang siswa di SMP Cihanjuang 1.

Tahun 2022 genap usiaku berumur 14 tahun. Sama seperti teman sebayaku, aku memiliki cita-cita. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru.

Namun tidak semua orang setuju dengan cita-citaku. Katanya terlalu sederhana. Bahkan orang tuaku beranggapan bahwa cita-cita menjadi seorang guru tidak bergengsi dan gaji guru kecil.

Katanya, lebih baik menjadi seorang PNS. Jelas aku tak setuju dan menanggapi secara dingin usulan tersebut.

Aku tak mau dengar perkataan orang, aku sudah membulatkan hati menjadi seorang guru. Itu tak akan goyah sekalipun ada badai.

Aku begitu kagum dengan sosok guru di sekolahku yang tak henti mengajari kami para muridnya dengan kesabaran tanpa batas. Itulah yang kemudian mendorongku menjadi seorang guru.

2. Cerpen tentang Diri Sendiri di Sekolah 

Hari ini sekolah tampak begitu ramai, banyak anak berjalan kesana kemari sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hari ini adalah malam terakhir persiapan pagelaran seni di sekolahku. Semua murid sangat antusias untuk menunggu acara esok hari.

Begitu pula dengan ku, aku sibuk dengan urusan kepanitiaan, benar aku adalah panitia pagelaran seni besok malam.

Malam ini adalah menjadi malam puncak di mana semua persiapan harus sudah matang, malam ini pun aku menginap untuk melanjutkan penataan panggung.

Waktu sudah menunjukan waktu tengah malam, semua panitia bersiap untuk istirahat, semua persiapan sudah hampir seratus persen, aku harap acara besok dapat berjalan dengan lancar.

Waktu berlalu begitu cepat, pukul satu dini hari aku baru bisa menutup mataku karena perasaan yang sedang menghantui pikiranku.

Perasaan aneh gugup dan takut menjadi satu. Ini sebenarnya sering terjadi pada diriku jika aku akan melakukan sesuatu yang besar esok harinya.

Aku berusaha untuk menutup mataku, aku sudah setengah tertelap tapi mataku kembali terbuka tatkala aku ingat bahwa aku belum makan dari tadi siang, aku menghiraukan nya, masih ada hari esok untuk menyantap sarapan.

Diriku terbangun lebih dahulu dibanding dengan teman-teman lainnya. Aku bersiap untuk mempersiapkan diriku untuk menjadi seorang pemandu acara pada acara pada pagelaran nanti.

Setelah semua siap aku berencana untuk menyantap sarapan tapi temanku memanggilku untuk melakukan gladi bersih terakhir sebelum acara dimulai.

Pukul delapan tepat acara dimulai, aku memulai dengan baik, acara demi acara terlaksana dengan begitu lancar.

Sampai tiba di waktu istirahat, aku memilih untuk duduk di belakang panggung karena kepalaku mendadak pusing, pandanganku kabur dan tiba-tiba semua menghitam.

Mataku perlahan terbuka, aroma ini sangat tidak asing bagiku, aroma obat dan juga suara alat detak jantung terdengar nyaring di telingaku.

Mataku terbuka sempurna dan benar aku terlihat sedang berada di rumah sakit tepatnya di UGD. Aku bertanya kepada salah satu teman yang menjagaku.

Ternyata aku tak sadarkan diri setelah waktu istirahat tadi. Aku merasa sedih pada diriku sendiri karena tidak bisa menjaga diriku sendiri dan mengacaukan semuanya.

Acara pagelaran seni tetap terlaksana dengan Ida sebagai pengganti pemandu acara. Aku hanya bisa berdiam diri menunggu, menyesali perbuatanku karena tidak bisa menjaga diriku dengan baik.

**Sumber: brainly.co.id

3. Contoh Teks Cerpen Pengalaman Diri Sendiri

contoh cerpen tentang diri sendiri panjang

Sumber contoh cerita tentang diri sendiri singkat: kibrispdr.org

4. Cerpen tentang Diri Sendiri & Keluarga

Pagi ini cuaca sangat cerah,aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar.

Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan, selesai mandi, dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan, aku langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku.

Selama di perjalanan pikiranku haja tertuju pada kejadian semalam. Tak terasa air mata sudah menyucur di pipiku.

Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelasku. Teman-temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.

”Clara apa yang sedang terjadi dengan mu,” tanya aries

”Aku gak apa apa,” balasku.

Akhirnya pelajaran terakhir pun selesai, aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati hati.

Saat sudah sampai di depan pintu rumahku aku mendengar teriakan bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut ke dua oarang tua.

Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku.

Tiba tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah menjadi tempat bermain bersama keluarga. Tak terasa terasa air mataku kembali membasahi pipi.



Aku duduk sebentar di ayunan itu, beberapa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar.

Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukaanku dan memakannya dengan tenang.

”Clara keputusan ayah sudah bulat, Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia,”

Mendengar hal tersebut membuatku semangat kesal dan sedih.

”Iya bercerailah dengan cepat! lebih cepat lebih bagus,” ujarku dengan nada tinggi.

Sebenarnya kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakakku meninggal. Sebelum kakakku meninggal semuanya baik-baik saja.

Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untukkku semuanya hanya untuk kakakku. Aku langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di ranjangku dan tidur.

Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku, aku langsung terheran heran.

”Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya ” Kata ibuku dengan lembut

”Tapi kertas perceraiannya?”

Ternyata mereka sudah membuang surat perceraian itu ke kotak sampah.

Akhirnya aku datang ke sekolah dengan muka berseri-seri, teman-temanku sangat terheran-heran sedangkan aku hanya tersenyemun lebar kepada mereka.

**Sumber: smpn6tp.sch.id

5. Cerita Pendek tentang Aku & Seseorang

cerita pendek tentang diri sendiri dan seseorang

Sumber cerita pendek tentang diriku: kibrispdr.org

6. Karangan tentang Diri Sendiri

Hari itu adalah hari Senin yang cerah di Sekolah Pergiangan. Aku, Rian, dan sahabat-sahabatku, Maya dan Dito, sedang asyik bermain di halaman sekolah. Tiba-tiba, kami melihat sesuatu yang aneh di balik semak-semak.

“Dit, Maya, lihat itu! Apa ya?” ucapku sambil menunjuk ke arah semak-semak yang bergoyang-goyang.

Mereka berdua mendekat dan berkumpul di sekelilingku. “Mungkin ada hewan kecil yang terjebak di sana,” kata Dito.

Tanpa pikir panjang, kami berempat berusaha membuka semak-semak yang rimbun itu. Dan… tak disangka, kami menemukan pintu kecil yang tertutupi oleh dedaunan.

“Apa itu? Pintu rahasia?” gumam Maya, ekspresinya penuh keheranan.

“Dia pasti mengarah ke suatu tempat yang menarik!” seru Dito dengan semangat.

Dengan berani, kami membuka pintu kecil tersebut dan memasukinya. Ternyata, di balik semak-semak itu, ada lorong rahasia yang tak pernah kami ketahui sebelumnya.

“Duh, apa yang akan kita temui di sini?” tanyaku khawatir.

“Ayo, tak usah takut! Kita jelajahi saja,” ajak Maya dengan penuh semangat.

Berani melangkah, kami menjelajahi lorong rahasia itu. Semakin dalam kami masuk, semakin gelap dan misterius. Namun, ketertarikan untuk mengetahui apa yang ada di ujung lorong membuat kami tak gentar.

Tiba-tiba, di ujung lorong, kami menemukan suatu ruangan kecil yang dipenuhi dengan berbagai benda antik dan buku-buku tua.

“Wah, apa ini? Sepertinya ada harta karun di sini!” seruku dengan berbinar-binar.

Namun, sebelum kami sempat menyentuh apapun, sebuah suara aneh terdengar di balik kami. Kami berbalik cepat dan terkejut melihat seorang penjaga tua muncul dari lorong.

“Siapa kalian dan apa yang kalian lakukan di sini?” tanya penjaga tua dengan tajam.

Kami cemas, tetapi berani memberitahunya tentang penemuan kami. Penjaga itu tersenyum dan menjelaskan bahwa ruangan itu adalah perpustakaan rahasia yang sudah lama terlupakan.

Sejak saat itu, ruangan itu menjadi tempat kami mengeksplorasi dunia dengan membaca berbagai buku tua yang penuh cerita menarik. Kami pun berjanji akan menjaga rahasia perpustakaan ini dan berbagi pengetahuan dengan teman-teman lainnya.

Dari hari itu, petualangan kami di Sekolah Pergiangan semakin seru. Siapa sangka, di balik semak-semak biasa, kami menemukan lorong rahasia dan perpustakaan kuno yang membuat hari-hari kami penuh dengan petualangan dan pengetahuan baru.

7. Contoh Cerita tentang Diri Sendiri

Suatu pagi yang cerah, aku, seorang pecinta alam dan petualang, memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Taman Nasional yang terkenal di dekat rumahku. Aku sangat antusias karena ini adalah kesempatan langka untuk menjelajahi keindahan alam yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Setelah tiba di Taman Nasional, aku merasa terpesona oleh pemandangan yang menakjubkan. Hutan lebat dengan pepohonan tinggi dan beragam flora serta fauna membuatku terpukau. Aku berjalan di atas jembatan gantung yang menghubungkan dua puncak bukit dan bisa melihat hamparan luas hutan dari ketinggian. Sungguh luar biasa!

Tak puas dengan hanya berjalan kaki, aku memutuskan untuk mencoba jalur pendakian ke puncak tertinggi di Taman Nasional. Meski tantangannya besar, namun keinginan untuk menyaksikan pemandangan indah dari atas sana sangat memotivasiku. Selama perjalanan mendaki, aku harus berjuang melewati bebatuan dan akar-akar pohon yang licin, tetapi setiap langkah yang kuambil terasa begitu berharga.

Sampai di puncak, pandangan yang terbuka membuat segala lelah terasa terbayar lunas. Aku bisa melihat gunung-gunung menjulang di kejauhan dan hamparan hijau yang memukau. Aku merasa begitu kecil di hadapan kebesaran alam ini, namun juga begitu beruntung karena bisa menyaksikannya.

Setelah menikmati pemandangan yang menakjubkan, saatnya untuk turun dari puncak. Kali ini, aku memilih jalur yang berbeda, yaitu melalui hutan yang rimbun. Aku berjalan perlahan, mencoba mencatat setiap keindahan alam yang ada di sekitarku. Aku melihat burung-burung berwarna cerah terbang dari satu pohon ke pohon lainnya, dan kadang-kadang juga bertemu dengan beberapa binatang kecil.

Setelah berhari-hari menghabiskan waktu di Taman Nasional, perjalanan petualanganku pun harus berakhir. Namun, kenangan indah dan pengalaman tak terlupakan di alam liar ini akan selalu terpatri dalam hatiku. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan terus menjelajahi alam dan merawatnya, karena setiap keindahan yang kualami adalah anugerah yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

***

Tak hanya contoh cerpen diri sendiri, ada juga contoh cerpen romantis yang bikin baper.

Semoga menginspirasi, Property People.

Jangan lewatkan contoh cerpen tentang kehidupan diri sendiri lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi juga www.99.co/id untuk merasakan jual beli properti #segampangitu.



Rulfhi Alimudin

Mengawali karier kepenulisan sebagai penulis lepas di beberapa media daring sejak 2016. Kini mencurahkan pikiran untuk menulis properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi di Berita 99 dan Rumah123.
Follow Me:

Related Posts