Berita Ragam

Contoh Cerpen tentang Sekolahku Singkat yang Penuh Pesan

5 menit

Cerpen tentang sekolahku dapat menjadi topik tepat jika kamu mendapat tugas membuat cerita pendek dari guru. Berikut beberapa contohnya!

Cerita pendek atau cerpen menjadi salah satu topik mata pelajaran yang seru untuk diikuti.

Sebab dengan membuat cerpen, kita belajar untuk berimajinasi, menulis dengan runut, dan paling penting melahirkan sebuah karya.

Nah, salah satu topik yang bisa kamu bahas ketika membuat cerita pendek adalah cerpen tentang sekolahku atau cerpen masa sekolah ku.

Topik cerpen tentang sekolahku atua cerpen tentang pendidikan relatif lebih mudah dibuat dan relate dengan kehidupan sehari-hari seorang siswa.

Kamu pun bisa mengangkat beberapa persoalan ringan jika tertarik membuat cerpen tentang sekolahku.

Beberapa topik yang bisa kamu angkat bila tertarik membuat cerpen tentang sekolahku akan dihadirkan lewat artikel ini.

Yuk, langsung disimak contoh cerpen singkat tentang sekolah!

Contoh Cerpen tentang Sekolahku yang Singkat

cerpen tentang sekolahku

cerpen tentang sekolahku inspirasiku | sumber: radioedukasi.kemdikbud.go.id

1. Cerpen Singkat tentang Sekolah dengan Judul “Pentingnya Menjaga Kebersihan”

Lumrahnya Hari Jumat, banyak siswa yang mulai agak malas dalam belajar.

Selain karena menjelang akhir pekan, biasanya mata pelajaran di Hari Jumat tak banyak dan ringan.

Namun, ada yang berbeda di Jumat sore kali ini.

Sekolah secara tiba-tiba mengumumkan, kalau semua murid wajib membersihkan kelas dan lingkungan kelasnya.

Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal.

“Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang,” ungkap Deni si ketua kelas.

Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah.

Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu.

Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas.

Ia adalah Yanto.

“To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu?” ujar Deni.

“Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas?” jawab Yanto.

Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas.

“Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres.”

“Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang,” jawab Deni.

“Nggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah,” Yanto tak bergeming.

Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa.

Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti.

Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas.

Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas.

“Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu?” tanya pak Bahtiar.

Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, “Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? Kan ada penjaga sekolah.”

Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto.

“Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah,” jawab sang guru.

“Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika,” jelas Pak Bahtiar.

“Kenapa, pak?” Yanto penasaran.

“Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar.”

“Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit,” terang Pak Bahtiar.

“Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak?” desak Yanto.

“Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega,” jawab Pak Bahtiar.

Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar.

“Okelah, aku beres-beres,” jawab Yanto.

Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas.

2. Contoh Cerpen Sekolah dengan Judul “Semangat Belajar di Sekolah”

Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah.

Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah.

Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah.

Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit.

“Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah. Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu.

Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras.

Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur.

“Tapi, bu…” jawabku.

“Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong,” jawabku.

“Belajar di rumah saja,” jawab ibu singkat.

“Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing.”

“Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan,” jelasku.

Ibu tersenyum tampak bangga.

“Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup,” ujar Ibu.

Aku dan ibu pun pergi ke sekolah untuk belajar.



Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan.

3. Cerpen Tema Sekolahku yang Panjang

Mengutip buku “KISAHKU di SEKOLAH Antologi Cerpen Siswa Kelas 12 Bahasa SMAN 1 Kebomas Tahun Pelajaran 2019-2020” berikut cerpen tema sekolahku yang bisa dijadikan rujukan.

Judul:

3 Halaman untuk 18 Tahunku

Oleh: Ahmad Yusril Ivani

Seorang anak yang lahir di sebuah rumah sakit di Gresik. Tepatnya hari Senin, 17 September 2001. Dia sangat imut dan lucu. (kata tetangga sekitar rumah). Waktu itu dia berbobot 3 Kg. Waktu itu suasana sangat bahagia menyambut lahirnya bayi di hari itu. Semoga saja membawa barokah dan manfaat untuk orang sekitar.

Seiring berjalannya waktu, dia memulai pendidikan di bangku TK (Taman kanak kanak) tepatnya umur 5 tahun. Pada saat di TK dia terlihat senang dan dan mudah bergaul dengan teman lainnya. Setiap hari pada waktu sore, dia dan teman temannya selalu bermain bola di kampung nya sampai sampai tidak sengaja merusak fasilitas warga, namun tak menghalangi semangat dia untuk bermain bola bersama teman temannya. Begitupun pada saat hujan turun, suasana kampung semakin rame.

Di sisi lain sekolah, dia juga terdaftar sebagai murid di salah satu taman pendidikan Al Gur’an. Setiap hari di sore hari dia mengaji di TPQ tersebut. Pada saat itu, dia dan temannya mulai jarang bermain bola di sore hari. Di TPQ tersebut dia juga mempunyai banyak teman sampai digandrungi oleh banyak wanita. Hingga dia SD dan bersekolah di SDN 4 Sidomoro Gresik, dekat dengan rumahnya. Di sekolah dasar, dia juga memiliki banyak teman. 6 tahun ia lalui dengan perjuangan yang sangat sulit. Pernah di hujat, bertengkar dan lain-lain. Hingga ia lulus SD dengan NUN 25,80. Ia mencoba mendaftar dan meneruskan SMP di SMPN 4 Gresik, namun takdir berkata lainjia tidak diterima di sekolah menengah pertama negeri 4 dekat rumahnya tersebut.

Hingga akhirnya, dia mendaftar di sekolah swasta tepatnya di SMP Darul Islam gresik. Di SMP Darul Islam, dia juga memiliki banyak teman juga. Bahkan satu sekolah dengan saudaranya.

Di SMP, tepatnya kelas 7, Diam diam ada yang menyukainya. Tiga tahun belajar di Darul islam merupakan suatu hal yang tak mudah. Harus pandaipandai memilih teman, mana yang baik, dan mana yang buruk. Hingga dia menemukan sahabat SMP. Mereka bertiga selalu bersama istirahat, sholat, maupun saat pulang. Dia sempat terpilih menjadi wakil ketua OSIS di SMP.

Sampai akhirnya kelas 8. sekolah mengadakan kegiatan studi wisata dia ikut dan merasa senang tepatnya di Yogyakarta. Berangkat malam hari, dia duduk bersama Akhbib, teman kelasnya.

Hingga akhirnya naik kelas 9, ya masa masa akhir SMP ia habiskan duduk manis dan banyak belajar.

Waktu itu, ia menginginkan melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Gresik, sejak itu ia mulai rajin belajar dan mulai latihan soal soal UN. Karena waktu itu, angkatannya menjadi angkatan pertama yang UN nya menggunakan komputer (UNBK).

Hingga tiba waktunya UNBK, ia lulus dengan NUN 26,80. tidak begitu besar. Namun, ia harus tetap optimis untuk masuk di SMAN 1 Gresik. Mengingat pada saat itu pendaftaran peserta didik baru tidak menggunakan tes, melainkan memaikan nilai UN atau NUN, Sedikit mengurangi rasa percaya dirinya masuk ke SMAN 1 Gresik.

Hingga tiba saatnya hari pendaftaran, malam malam pukul 02.00 WIB. Dia bersama temap SMP nya mendaftar di salah satu warnet. Dia memilih SMAN 1 Gresik dan SMAN 1 Kebomas.

Keesokan harinya, ia melihat namanya di SMAN 1 Gresik sudah tergeser jauh, bahkan hilang dan terlempar di SMAN 1 Kebomas. Hingga ia tidak di terima di keduanya, baik SMAN 1 Gresik, Maupun SMAN 1 Kebomas. Ia pun daftar di SMK PGRI Gresik jurusan teknik mesin dan diterima. Ia pun mengikuti semua kegiatan di SMK PGRI. Hingga akhirnya terdapat sesi pemenuhan pagu di SMAN 1 Kebomas.

Dia pun mengikuti dan alhamdulillah dia diterima di jurusan bahasa SMAN 1 Kebomas dengan NUN SMP 26,80. Hari hari ia lalui di SMAN 1 Kebomas. Dia tidak jadi di SMK PGRI melainkan di SMAN 1 Kebomas hingga kelas 10 ia memiliki banyak teman. Sedikit sedih karena tak sesuai dengan harapan awal yang menginginkan di SMAN 1 Gresik. Tapi tidak apa apa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik.

Hingga naik ke kelas 11 dia semakin rajin belajar dan mengikuti ekstra dan remas. Hari harinya ia habiskan untuk mereka. Hingga pada suatu saat sekolahnya mengadakan studi budaya di Pulau Bali ia bersebelahan dengan teman kelasnya yaitu Wijdanul.

Hingga akhirnya kelas 12 SMA waktu akhir yang akan ia lewati sebelum ia berpisah dengan rekan rekan SMA-nya. Ia habiskan sisa sisa waktu itu untuk belajar.

Hingga akhirnya tujuannya pun kelak bisa meneruskan pendidikan di Universitas Brawijaya malang dengan jurusan hukum. Semoga mimpinya dapat tercapai. Dan kelak dengan tujuan itu, ia dapat melanjutkan kisah cerita yang belum lengkap ini. Aamiin.

***

Itulah contoh cerpen singkat tentang sekolah atau cerpen sekolah yang menarik.

Semoga cerpen tema sekolahku bisa bermanfaat, Property People.

Baca artikel menarik lainnya di Berita.99.co.

Pantau terus Google News dari Berita 99.co Indonesia agar kamu tak ketinggalan berbagai informasi terbaru.

Praktis dan #segampangitu melakukan jual beli rumah di www.99.co/id.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts