Contoh kata konkret dalam puisi yang benar ini akan membantu pembaca memahami makna dari isi puisi tersebut. Berikut ulasannya.
Pada dasarnya, puisi adalah karya sastra yang menggunakan bahasa yang indah dan bermakna untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan penyair.
Salah satu unsur penting dalam puisi adalah diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks puisi tersebut.
Salah satu jenis diksi yang sering digunakan dalam puisi adalah kata konkret.
Kata konkret adalah kata yang menggambarkan benda atau objek secara nyata dan jelas sehingga dapat membangkitkan imajinasi dan membawa pembaca kepada pengalaman nyata.
Contoh Kata Konkret dalam Puisi
Contoh Kata Konkret
Benda-benda alam:
- langit
- laut
- gunung
- sungai
- hujan
- bunga
- pohon
- rumput
- awan
- matahari
- bulan
- bintang
- angin
- ombak
- pasir
- air
- api
- tanah
- batu
- salju
- es
- kabut
- petir
- guntur
- gempa bumi
Hewan:
- burung
- kupu-kupu
- anjing
- kucing
- sapi
- kambing
- kerbau
- kuda
- gajah
- harimau
- singa
- ular
- kadal
- buaya
- ikan
- udang
- kepiting
- katak
- belalang
- kupu-kupu
Manusia:
- wajah
- mata
- bibir
- hidung
- telinga
- tangan
- kaki
- rambut
- kulit
- baju
- celana
- sepatu
- topi
- kalung
- gelang
- anting
- tas
- dompet
- jam tangan
Emosi:
- bahagia
- sedih
- marah
- takut
- benci
- cinta
- rindu
- kecewa
- berharap
- putus asa
- gelisah
- cemas
- gugup
Kegiatan:
- berjalan
- berlari
- melompat
- menari
- bernyanyi
- berenang
- bermain
- bekerja
- belajar
- berdoa
- bermimpi
Waktu:
- pagi
- siang
- sore
- malam
- bulan
- tahun
- abad
- sesaat
- sekejap
- sebentar
- lama
Tempat:
- rumah
- sekolah
- kantor
- pasar
- taman
- pantai
- gunung
- desa
- kota
- negara
- dunia
Lain-lain:
- suara
- bau
- rasa
- sentuhan
- warna
- bentuk
- ukuran
- tekstur
Kata Konkret dalam Kalimat
- Saya menaruh gelas di atas meja.
- Dia membaca buku sepanjang siang.
- Ayah membeli motor baru.
- Saat hujan turun, anak-anak akan bermain di dalam.
- Saya suka makan roti selai kacang untuk sarapan.
Contoh Penggunaan Kata Konkret dalam Puisi :
- “Burung berkicau riang di pucuk pohon.”
- “Hujan turun rintik-rintik membasahi bumi.”
- “Angin bertiup sepoi-sepoi membelai rambut.”
- “Matanya bersinar penuh cinta.”
- “Senyumnya manis dan ramah.”
- “Tangannya gemetar ketakutan.”
Fungsi Kata Konkret dalam Puisi
Kata konkret memiliki beberapa fungsi dalam puisi, antara lain:
1. Menciptakan gambaran yang jelas dan nyata
Kata konkret dapat membantu pembaca untuk membayangkan atau memvisualisasikan gambaran yang terdapat dalam puisi.
Misalnya, jika penyair menggunakan kata “bunga” dalam puisinya, maka pembaca akan membayangkan bunga yang memiliki warna, bentuk, dan aroma tertentu.
2. Meningkatkan daya tarik puisi
Kata konkret dapat membuat puisi menjadi lebih menarik dan menggugah perasaan pembaca.
Misalnya, jika penyair menggunakan kata “bintang” dalam puisinya, maka pembaca akan teringat akan keindahan dan keagungan bintang-bintang di langit malam.
3. Memperkuat makna puisi
Kata konkret dapat membantu penyair untuk memperkuat makna puisinya.
Misalnya, jika penyair menggunakan kata “air mata” dalam puisinya, maka kata tersebut dapat mewakili perasaan sedih atau kecewa yang dirasakan oleh penyair.
Contoh Penggunakan Kata Konkret dalam Puisi Karya Taufik Ismail
Berikut ini adalah contoh kata konkret dalam puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini (1966) karya Taufik Ismail.
Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini (1966)
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
Duli Tuanku ?
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
Dalam puisi “Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini” karya Taufik Ismail, terdapat beberapa kata konkret yang dapat ditemukan, antara lain:
- “Mata sayu” adalah kata konkret yang menggambarkan kondisi fisik seseorang yang sedang sedih atau putus asa. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi rakyat Indonesia yang sedang menderita akibat kemiskinan dan penindasan.
- “Oplet” dan “bus” adalah kata konkret yang menggambarkan alat transportasi umum yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pada masa itu. Kata-kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi rakyat Indonesia yang masih sulit.
- “Banjir”, “gunung api“, “kutuk”, dan “hama” adalah kata konkret yang menggambarkan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Kata-kata ini digunakan untuk menggambarkan penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia.
***
Semoga ulasan seputar contoh kata konkret dalam puisi ini bermanfaat, ya, Property People.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Temukan hunian impian kamu dari sekarang lewat www.99.co/id.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena semuanya #Segampangitu.
Buruan cek sekarang juga, salah satunya Grand Citra Residence!