Agama Agama Islam

11 Contoh Kultum Singkat yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna, Dijamin Simpel!

8 menit

Kultum singkat yang menyentuh hati bisa membawa suasana menjadi lebih hangat dan bermakna. Berikut beberapa contohnya untuk disampaikan dalam berbagai momen.

Kultum atau kuliah tujuh menit dikenal oleh masyarakat sebagai model ceramah singkat untuk mengisi berbagai kegiatan.

Berbeda dengan ceramah pada umumnya yang tidak dibatasi waktu, materi kultum dibatasi durasinya, yaitu selama tujuh menit atau sesingkat mungkin.

Nah, di antara beberapa materi kultum yang menarik untuk disampaikan, kultum singkat yang menyentuh hati dapat menjadi alternatif tepat.

Ini karena kultum yang menyentuh hati cocok disampaikan dalam berbagai acara, baik acara pengajian atau acara keagamaan lainnya.

Apa Itu Kultum?

Menurut buku Materi Kultum Ustadz Milenial Seni Dakwah Viral Yang Asyik dan Kekinian oleh Ustaz Haidar Musthofa, kultum adalah kegiatan untuk menyiarkan ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh seorang mubalig dalam waktu tujuh menit.

Menurutnya, kultum sama juga dengan mauidzhoh hasanah dalam bentuk lain, misalnya, tablig, ceramah, dan lain sebagainya.

Nah, jika kamu hendak menyampaikan kultum, artikel ini secara khusus akan memberikan beberapa contoh kultum singkat yang menyentuh hati lengkap dengan dalil-dalilnya.

Siapa tahu contoh kultum singkat berikut bisa dijadikan acuan.

Langsung simak kumpulan kultum pendek berikut!

11 Contoh Kultum Singkat yang Menyentuh Hati

1. Kultum Singkat yang Menyentuh Hati: “Manusia yang Lalai dengan Waktu”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan yang maha esa yang sudah memberikan berbagai rezeki dan kemudahan sehingga kita bisa berkumpul di hari yang insyaallah diberkahi-Nya.

Tidak lupa, selawat serta salam mari kita panjatkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam seorang teladan sejati dan tokoh yang wajib kita teladani.

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berterima kasih kepada panitia atau pihak penyelenggara yang sudah memberikan saya waktu untuk memberikan kultum singkat.

Kultum yang saya akan sampaikan berjudul: Manusia yang lalai dengan waktu.

Mengenai waktu, semua manusia di bumi ini mempunyai durasi yang sama, yakni 24 jam dalam sehari.

Namun yang membedakan, ada orang yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin, ada pula orang yang abai atau lalai dengan waktu.

Orang yang lalai ini merasa, hidupnya panjang dan bisa melakukan berbagai kebaikan di lain hari.

Rasul pun dalam sebuah hadis sudah memberi tahu, jika ada dua buah nikmat yang dilupakan oleh manusia, pertama adalah kesehatan, dan kedua adalah waktu luang.

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

Hadis tersebut memberikan peringatan, kalau ternyata dengan abai terhadap waktu, itu sebenarnya kita telah tertipu.

Padahal jika waktu bisa dimanfaatkan dengan baik, kita akan mendapat banyak manfaat.

Terlebih lagi, jangan sampai kita mengerjakan berbagai amalan sampai menunggu umur tua, sebab kita tak pernah tahu kapan ajal menjemput.

Bisa hari ini, besok, atau minggu depan. Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

Syukuri nikmat waktu yang diberikan Allah dengan melakukan hal-hal positif.

Itulah kultum singkat yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum Singkat Menyentuh Hati: “Seni Menyiapkan Kematian”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah sang pencipta alam, sang maha esa yang sudah memberikan banyak rezeki kepada kita semua.

Tidak lupa, selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang insyaallah taat dengan sunah-sunahnya.

Dalam acara yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan kultum mengenai seni menyiapkan kematian.

Sebab sejatinya, mati adalah hal pasti, berbeda dengan hal lain, kematian adalah sebuah keniscayaan.

Sesuai dengan penggalan ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran: 185)

Namun di antara umat manusia banyak luput akan hal ini. Merasa aman dan nyaman jika kematian akan tak akan dalam waktu dekat.

Akibatnya, mereka sering lalai dalam beribadah dan tak jarang justru melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Padahal, mengingat mati adalah ciri orang cerdas.

Sementara yang abai dengan kematian, disebut Rasul sebagai manusia yang lemah.

“Orang cerdas adalah orang yang rendah diri dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang lemah adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berangan-angan atas Allah.” (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya)

Lantas, apa yang bisa kita lakukan dalam menyiapkan kematian, selain mengingatnya?

Ada beberapa hal yang perlu kita kerjakan sekarang juga, seperti

  1. beramal saleh sekarang juga, minimal dengan hal-hal kecil,
  2. menghindari perbuatan tercela, dan
  3. lekas bertobat jika berbuat salah.

Ketiga hal di atas adalah cara sederhana, tapi harus diakui sangat sulit dilakukan.

Tak mengapa, cobalah kita lakukan langkah demi langkah setiap harinya, itu karena hal besar semuanya berasal dari langkah kecil.

Terakhir, marilah kita berdoa agar Allah memberikan kematian yang baik kepada kita dan kita bisa dipertemukan kembali di surga Allah. Aamiin.

Itulah materi kultum yang bisa disampaikan. Sekian dari saya, semoga di dalamnya ada manfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Singkat dari Aa Gym: “Gelisah karena Akhirat”

kultum singkat yang menyentuh hati

kultum singkat | sumber: ceramahmotivasi.com

4. Kultum Singkat: “Bahaya Terlalu Cinta dengan Dunia”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang sudah memberikan banyak karunia dan rezeki bagi kita semua.

Tak lupa, selawat dan salam mari kita panjatkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, dan semoga bisa sampai kepada kita semua. Aamiin.

Malui kesempatan yang singkat ini, izinkan saya menyampaikan kultum yang menyentuh hati dengan topik bahaya terlalu cinta dengan dunia.

Persoalan ini menjadi penting karena banyak di antara kita yang kerap lupa dengan hakikat hidup karena terlampau dimabuk oleh kenikmatan dunia.

Padahal, sejatinya, hidup yang hakiki ada di akhirat. Dunia adalah tempat kita beramal dan berbuat baik.

Sementara di dunia, Al-Qur’an analogikan sebagai tempat untuk “bermain” belaka.

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan kelengahan. Jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad: 36)

Salah satu dampak buruk dari cinta dunia yaitu timbulnya penyakit hati yang bisa berujung dalam kesesatan.

Contoh konkretnya, tak jarang seseorang yang sudah terlalu cinta dunia akan menghalalkan segala cara untuk mendapat apa yang ia inginkan, misalnya dengan korupsi.

Dalam konteks yang lebih kecil, cinta dunia membuat kita abai dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan.

Sebab, kita menganggap enteng setiap ibadah karena lebih mementingkan urusan dunia.

Maka dari itu, marilah kita menghindari hal tersebut agar hati kita bersih dan jauh dari perbuatan tercela.

Itu saja mungkin kultum singkat yang bisa saya sampaikan.

Semoga ada manfaat di dalam kultum pendek ini, khususnya bagi saya yang menyampaikan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kultum Singkat: “Hikmah di Balik Rintangan”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Tak lupa, semoga selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad hingga sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin.

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan materi kultum singkat mengenai hikmah di balik rintangan.

Pernahkah saudara-saudara menghadapi rintangan yang tak terduga dalam hidup ini? 

Ketika segalanya tampak sulit, mari kita renungkan sebuah hikmah yang terkandung di balik setiap rintangan yang Allah berikan kepada kita.

Perumpamaannya adalah seperti berjalan di jalanan yang penuh batu kerikil. Setiap batu adalah ujian yang harus kita lalui. 

Kita bisa saja mengeluh dan merasa putus asa, tetapi tahukah saudara bahwa setiap batu itu memberi kesempatan bagi kita untuk menguatkan langkah dan memperkuat iman?

Ketika kesulitan menghampiri, jangan pernah merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita. Sebenarnya, Dia hanya ingin melihat seberapa teguh iman kita. Allah Maha Mengetahui bahwa kita mampu melewati rintangan ini. 

Ingatlah, bahwa setiap ujian yang kita hadapi adalah bentuk kasih sayang Allah. 

Dia tidak ingin kita terjebak dalam kenyamanan dan melupakan-Nya. Rintangan ini hadir agar kita senantiasa mengingat-Nya dan menggantungkan segala harapan hanya kepada-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” (HR. Muslim)

Janganlah meremehkan hikmah di balik rintangan ini. Jadikan setiap ujian sebagai batu loncatan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Dengan ikhlas dan sabar, kita akan mampu menyentuh hati-Nya dan meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.

Mari, jadikan setiap rintangan sebagai peluang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Berlalulah ujian ini dengan penuh keimanan dan kesabaran. 

Allah tidak akan pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Kita mampu melewatinya dengan baik, karena kita memiliki-Nya di sisi kita.

Sekian kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Kultum Singkat: “Pentingnya Menjalin Tali Silaturahmi”

kultum singkat yang menyentuh hati

Sumber: Unsplash/Raka Dwi Wicaksana

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah yang sudah memberikan banyak rezeki bagi kita semua.

Kemudian selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita semua, nabi Muhammad saw..

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan materi kultum singkat dengan topik menjalin tali silaturahmi.

Tali silaturahmi, sebuah ikatan yang terkadang diabaikan oleh banyak orang. Padahal, tali ini memiliki peran penting dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim. 

Banyak hadis yang menyebutkan tentang pentingnya menjalin silaturahmi. Rasulullah bersabda, “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturahmi.” (HR Bukhari)

Mari kita renungkan, apakah kita sudah berusaha menjalin tali silaturahmi dengan baik? 

Sudahkah kita menunjukkan kepedulian kepada keluarga, tetangga, teman, atau saudara yang sudah lama tidak bertemu? 

Jika belum, mari saat ini kita benahi hubungan-hubungan yang pernah terlupakan. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tidak menyambungkan tali-tali kebaikan.

Ingatlah bahwa dengan menjalin tali silaturahmi, kita tidak hanya memperkuat ikatan antar sesama Muslim, tetapi juga membuka pintu rezeki dari Allah. 

Saat kita saling mengunjungi, bertegur sapa dengan penuh senyum, memberikan dukungan ketika ada kesulitan, dan menghadiri acara kebaikan, itu semua adalah bentuk kebajikan kepada sesama.

Bersikaplah tulus dan ikhlas dalam menjalin tali silaturahmi, karena Allah melihat apa yang ada di dalam hati kita. 

Jangan pernah merasa malu atau enggan untuk memulai melakukan perbuatan terpuji karena kebaikan itu selalu bernilai meskipun hanya dengan tindakan kecil.



Itulah kultum singkat yang bisa saya sampaikan, semoga di dalamnya terdapat manfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Kultum Singkat: “Berbakti kepada Orang Tua”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Tak lupa selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, dan semoga sampai kepada kita.

Pada kultum pendek ini, mari kita berbicara tentang tema yang sangat penting dalam agama dan nilai-nilai sosial kita, yaitu berbakti kepada orang tua. 

Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu perintah agama yang memiliki makna mendalam dan nilai luhur.

Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Rida Allah Swt. bergantung dari rida kedua orang tua dan murka Allah Swt. bergantung dari kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Hibban)

Berbakti kepada orang tua tidak hanya sebatas kewajiban, tetapi juga mengandung pahala besar. Melalui kasih sayang, perhatian, dan penghormatan kita kepada orang tua, kita dapat menghormati hubungan keluarga yang telah Allah ciptakan. 

Berbakti kepada orang tua juga bukan hanya saat mereka masih sehat dan aktif, tetapi juga ketika mereka memasuki usia lanjut dan membutuhkan perhatian ekstra. 

Perhatian itu bisa berupa memberikan waktu, dukungan, dan kasih sayang kepada orang tua dalam masa sulit adalah bentuk nyata dari pengabdian kita.

Selain itu, berbakti kepada orang tua juga melibatkan aspek finansial. Membantu mereka dalam kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan adalah wujud nyata dari penghargaan kita terhadap segala pengorbanan yang mereka lakukan selama kita tumbuh dewasa.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman,

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman: 14)

Jadi, mari kita renungkan betapa pentingnya berbakti kepada orang tua dalam kehidupan kita. 

Ini adalah peluang besar untuk mendapatkan keridaan Allah, mengamalkan nilai-nilai agama, dan membina hubungan keluarga yang harmonis. 

Semoga Allah senantiasa memberi kita kemampuan untuk memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua, serta menjadikan kita anak yang berbakti dan memiliki akhlak yang mulia.

Akhir kata, mari kita perbanyak doa untuk orang tua kita, agar mereka senantiasa dalam lindungan Allah dan diberi kesehatan serta kebahagiaan. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Kultum Singkat: “Berbuat Baik kepada Seluruh Makhluk Allah”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya hendak menyampaikan materi kultum pendek dengan topik berbuat baik kepada seluruh makhluk ciptaan Allah.

Mengenai hal tersebut, ada firman Allah yang berbunyi sebagai berikut.

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan: 63)

Berbuat baik kepada seluruh makhluk Allah tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga mencakup hewan, tumbuhan, dan lingkungan sekitar kita. 

Menghormati hak-hak makhluk lain adalah bentuk nyata dari rasa syukur kita kepada Allah atas karunia-Nya.

Misalnya, perlakuan baik terhadap binatang adalah tanda kebaikan hati kita. 

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk berlaku lembut terhadap hewan-hewan peliharaan kita, memberikan makanan dan minuman yang cukup, serta tidak menyiksa mereka.

Berbuat baik kepada lingkungan juga sangat penting. 

Allah menciptakan alam semesta ini dengan begitu indah dan seimbang, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya. 

Mengurangi sampah, menghemat air, dan berperilaku ramah lingkungan adalah langkah-langkah kecil yang dapat kita ambil untuk berbuat baik kepada bumi yang kita tinggali.

Jadi, mari kita jadikan sikap berbuat baik sebagai bagian dari identitas kita sebagai muslim. Melalui tindakan-tindakan kecil yang baik, kita dapat memberikan dampak positif pada dunia di sekitar kita. 

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kemurahan hati agar kita senantiasa bisa berbuat baik kepada seluruh ciptaan-Nya.

Itulah contoh kultum pendek yang bisa saya sampaikan. Semoga ada manfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

9. Kultum Singkat: “Mati Itu Pasti”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang sudah memberikan banyak rezeki bagi kita semua.

Kemudian, tak lupa, selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan semoga bisa sampai kepada kita umatnya di akhir zaman.

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semau untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. 

Salah satu nikmat terbesar yang diberikan kepada kita adalah kehidupan. Namun, kita harus ingat bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara.

Allah Swt. berfirman dalam surat An-Nisa ayat 78:

“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh.”

Ayat ini menegaskan bahwa kematian adalah hukum Allah yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia. 

Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari kematian, meskipun dia kaya, terkenal, atau memiliki kekuasaan yang besar.

Aa Gym dalam sebuah ceramah pernah mengatakan, bila kelahiran memang berurutan, tetapi kematian tidak. Ia bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja.

Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia ini. Saat kematian datang, semua harta benda, jabatan, dan kekuasaan yang kita miliki akan menjadi sia-sia.

Pada hari ini, saya mengajak kita semua, khususnya saya, untuk menyadari ihwal kematian. Mari kita sadar dari sekarang bila kematian itu hal pasti.

Ingatlah mati setiap hari, niscaya kita bisa tergerak untuk beribadah dan melakukan hal-hal baik.

Itulah kultum yang dapat saya sampaikan. Semoga di dalamnya ada manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10. Kultum Pendek tentang Nabi Muhammad: “Meneladani Sifat Mulia Sahabat Rasulullah”

Sumber: Albayyinatulilmiyyah/Kitab Thaharah

Tertarik dengan contoh kultum tentang Nabi Muhammad tersebut? Download di sini!

11. Kultum Singkat tentang Bersyukur: “Mensyukuri Nikmat”

Download kultum singkat tentang bersyukur tersebut di sini.

Tips Menyampaikan Kultum

Persiapan Sebelum Menyampaikan Kultum

  1. Pilih Tema yang Relevan

    • Sesuaikan tema dengan situasi dan kondisi pendengar.
    • Pilih tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami.
    • Hindari tema yang terlalu berat atau kontroversial.
  2. Buat Outline yang Jelas

    • Susunlah poin-poin penting yang ingin disampaikan secara sistematis.
    • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
    • Pastikan setiap poin saling berkaitan dan mendukung tema utama.
  3. Latih Pengucapan

    • Latih pengucapan kata-kata yang sulit atau asing.
    • Perhatikan intonasi suara agar kultum terdengar menarik.
    • Latihlah menyampaikan kultum di depan cermin atau orang lain.
  4. Pilih Waktu yang Tepat

    • Sampaikan kultum pada waktu yang tepat, misalnya setelah sholat atau pada acara-acara tertentu.
    • Hindari menyampaikan kultum terlalu lama atau terlalu singkat.
Apa Itu Kultum
Menurut buku Materi Kultum Ustadz Milenial Seni Dakwah Viral Yang Asyik dan Kekinian oleh Ustaz Haidar Musthofa, kultum adalah kegiatan untuk menyiarkan ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh seorang mubalig dalam waktu tujuh menit.

Saat Menyampaikan Kultum

Kultum Menyentuh Hati Pendengar

Sumber gambar: Pixabay

  1. Mulai dengan Basmalah

    • Awali kultum dengan mengucapkan basmalah untuk memohon keberkahan Allah Swt..
    • Sampaikan salam kepada seluruh jamaah.
  2. Sampaikan Salam

    • Sampaikan salam kepada Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.
  3. Sampaikan Pendahuluan

    • Sampaikan pendahuluan yang menarik perhatian pendengar.
    • Gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami.
  4. Sampaikan Isi Kultum

    • Sampaikan isi kultum secara jelas dan runtut.
    • Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah-istilah yang sulit.
    • Berikan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  5. Sampaikan Penutup:

    • Buat kesimpulan yang kuat dan mengena.
    • Ajak pendengar untuk mengamalkan pesan yang disampaikan.
    • Akhiri kultum dengan doa.

Tips Tambahan

  • Perhatikan Bahasa Tubuh

    • Jaga kontak mata dengan pendengar.
    • Gunakan gestur tubuh yang sopan dan natural.
    • Hindari gerakan yang berlebihan.
  • Jalin Interaksi

    • Ajak pendengar untuk berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan kesempatan untuk bertanya.
    • Ciptakan suasana yang hangat dan akrab.
  • Bersikap Percaya Diri

    • Yakini bahwa pesan yang kamu sampaikan bermanfaat bagi pendengar.
    • Jangan ragu untuk menyampaikan pendapat.
  • Berlatih Terus-menerus:

    • Semakin sering berlatih, semakin percaya diri dan lancar kamu dalam menyampaikan kultum.

***

Itulah beberapa contoh kultum singkat yang menyentuh hati beserta tipsnya.

Semoga materi kultum singkat tersebut bermanfaat, Property People.

Temukan bacaan menarik lainnya di 99updates.id.

Selalu pantau Google News untuk mendapatkan informasi terbaru dari 99updates.id.

#segampangitu mendapatkan rekomendasi rumah terbaik dan terlengkap di www.99.co/id.

Buktikan sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts