Sudahkah kamu tahu seperti apa contoh mad badal dalam surah-surah Al-Qur’an? Kalau belum, simak contoh dan penjelasannya berikut ini, yuk!
Dalam ilmu tajwid, terdapat banyak hukum bacaan yang harus kita pelajari agar bisa lebih baik lagi dalam membaca Al-Qur’an.
Hukum-hukum tersebut di antaranya seperti idgham bigunnah, izhar haqiqi, hingga mad wajib muttasil.
Di samping itu, membaca Al-Qur’an dengan mempelajari hukum bacaan tajwid pun menjadi salah satu adab dalam membaca Al-Qur’an.
Salah satu hukum tajwid yang sering dijumpai dalam Al-Qur’an adalah mad badal.
Pelajari pengertian dan contoh mad badal berikut ini!
Pengertian Mad Badal
Mad badal adalah hukum tajwid penggantian huruf hamzah (ء) mati dengan huruf alif (ا), ya (ئ), atau wau (ؤ) yang disesuaikan dengan harakat huruf sebelumnya.
Cara membaca mad badal adalah dengan dipanjangkan satu alif atau dua harakat.
Dikutip dari buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, ketika terdapat dua hamzah yang pertama hidup dan yang kedua mati, maka hamzah kedua diganti dengan huruf berikut ini:
- Huruf alif (ا), jika hamzah pertama memiliki harakat fatah
- Huruf (ئ), jika hamzah pertama memiliki harakat kasrah
- Huruf (ؤ), jika hamzah pertama memiliki harakat damah
Ketika dilihat sekilas, mad badal terlihat mirip dengan mad thabi’i, sehingga tak jarang orang yang bertanya apa sebenarnya perbedaan di antara kedua hukum tajwid ini.
Perbedaan mad badal dengan mad thobi’i ini terletak pada pengkhususan hamzah yang bertemu dengan salah satu dari tiga huruf mad.
Hukum mad thobi’i tidak terbatas pada hamzah saja, melainkan huruf apa pun yang terletak sebelum huruf mad akan disebut sebagai mad thobi’i dengan catatan sesuai harakatnya masing-masing.
Contoh Mad Badal
1. Surah Al-Insyiqaq Ayat 7
فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙ
Fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnih
Artinya: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya.”
Contoh mad badal dalam surah Al-Insyiqaq ayat 7 ini terdapat pada kata “اُوْتِيَ”.
Alasannya karena terdapat huruf hamzah yang bertemu dengan salah satu huruf mad, yakni huruf wau.
2. Surah Al-A’la Ayat 18
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ
Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā
Artinya: “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu.”
Dalam ayat di atas, terdapat kata “الْأُوْلٰى”, di mana dalam kata tersebut terdapat hamzah yang bertemu dengan wau.
3. Surah Al-Gasyiyah Ayat 5
تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗ
Tusqā min ‘ainin āniyah
Artinya: “Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.”
Contoh mad badal terdapat dalam ayat di atas, tepatnya pada kata “اٰنِيَةٍ”.
Dalam kata tersebut, sebenarnya huruf hamzah bertemu dengan alif yang termasuk hukum mad badal, tapi kepenulisan alifnya menggunakan huruf alif berdiri.
4. Surah Al-Alaq Ayat 7
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ
Ar ra`āhustagnā
Artinya: “Karena dia melihat dirinya serba cukup.”
Dalam surah Al-Alaq ayat 7 di atas, tepatnya pada kata “رَّاٰهُ”, huruf hamzah bertemu dengan huruf alif yang termasuk hukum bacaan mad badal.
Namun, sama seperti contoh sebelumnya, huruf alifnya menggunakan alif berdiri.
5. Surah Al-Quraisy Ayat 1
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
Li`īlāfi quraīsy
Artinya: “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy.”
Contoh mad badal juga ditemukan dalam surah Al-Quraisy ayat 1 pada kata “لِإِيْلاَفِ”.
Dalam kata tersebut, huruf hamzah bertemu dengan huruf ya yang sesuai dengan ketentuan hukum bacaan mad badal.
6. Surah Ad-Dhuha Ayat 4
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
Artinya: “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
7. Surah Ali ‘Imran Ayat 173
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
Allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ụ lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl
Artinya: “(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung’.”
8. Surah Al-Baqarah Ayat 13
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ
Arab-Latin: Wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya’lamụn
Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: ‘Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman’. Mereka menjawab: ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.”
9. Surah An-Naba Ayat 27
إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ حِسَابًا
Innahum kānụ lā yarjụna ḥisābā
Artinya: “Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab.”
10. Surah Al-Jatsiyah Ayat 6
تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِٱلْحَقِّ ۖ فَبِأَىِّ حَدِيثٍۭ بَعْدَ ٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Tilka āyātullāhi natlụhā ‘alaika bil-ḥaqq, fa bi`ayyi ḥadīṡim ba’dallāhi wa āyātihī yu`minụn
Artinya: “Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya.”
***
Itulah penjelasan tentang hukum dan contoh mad badal dalam ilmu tajwid.
Baca artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.
Untuk terus mendapatkan update terbaru, ikuti Berita 99.co di Google News.
Jika sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Mencari hunian bersama 99.co benar-benar #segampangitu.