Berita Ragam

30 Contoh Mobilitas Horizontal dan Vertikal dalam Kehidupan Bermasyarakat. Dilengkapi Definisi serta Perbedaannya!

4 menit

Mendapat tugas pelajaran sosiologi untuk mencari contoh mobilitas horizontal? Cari tahu jawabannya pada artikel di bawah ini!

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan manusia lainnya saat menjalani hidup.

Dalam menjalani kehidupan sosial, banyak hal yang bisa terjadi, termasuk mengalami mobilitas sosial.

Mobilitas sosial sendiri adalah perpindahan atau gerak sosial yang dilakukan individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain atau satu lapisan ke lapisan lainnya.

Umumnya, mobilitas sosial dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang atau kesejahteraan kelompok.

Mobilitas sosial terbagi ke dalam dua jenis, yakni mobilitas horizontal dan vertikal.

Untuk mengetahui lebih lanjut kedua jenis tersebut, simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Mobilitas Sosial Horizontal?

pengertian contoh mobilitas horizontal

ilustrasi contoh mobilitas horizontal, contoh horizontal

Mobilitas sosial horinzontal adalah proses perpindahan dari satu posisi ke posisi sosial tertentu yang berada di lapisan sosial yang sama.

Artinya, tidak ada perubahan kedudukan atau derajat sosial di dalam proses mobilitas horizontal.

Apa Itu Mobilitas Vertikal?

Tak hanya horizontal, mobilitas sosial bisa terjadi secara vertikal.

Jenis mobilitas ini berupa pergerakan individu atau kelompok yang naik turun dari satu jenis tingkat sosial ekonomi ke tingkat lainnya.

Biasanya, perpindahan tersebut terjadi karena faktor pekerjaan, pendidikan, dan pernikahan.

Sesuai namanya, mobilitas vertikal dibagi ke dalam dua jenis, yakni ke atas atau ke bawah.

Mobilitas vertikal ke atas disebut dengan social climbing.

Sementara mobilitas vertikal ke bawah dikenal dengan istilah social sinking.

Perbedaan Mobilitas Horizontal dan Vertikal

perbedaan mobilitas horizontal dan vertikal

ilustrasi contoh mobilitas horizontal, contoh horizontal

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan mobilitas vertikal dan horizontal terletak pada arah geraknya.

Mobilitas vertikal menyebabkan perubahan kedudukan sosial individu atau kelompok, baik lebih tinggi atau lebih rendah.

Sementara itu, mobilitas horizontal tidak memengaruhi kedudukan sosial.

Contoh Mobilitas Horizontal

Guna memahami lebih dalam soal mobilitas sosial horizontal, kamu perlu mengetahui contoh pergerakannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh mobilitas horizontal yang biasa kamu temui sehari-hari:

  1. Pegawai yang dipindah tugaskan ke daerah lain.
  2. Siswa pindahan dari sekolah lain ke sekolah baru.
  3. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian dari satu desa ke desa lain.
  4. Program pertukaran pelajar/mahasiswa.
  5. Tukang ojek pangkalan yang beralih menjadi tukang ojek online.
  6. Kepala sekolah dimutasi ke sekolah lain.
  7. Pemain sepakbola yang ditransfer dari satu ke klub ke klub lainnya.
  8. Satu keluarga yang pindah dari desa A ke desa B.
  9. Siswa yang melakukan program studi banding.
  10. Seseorang yang bertukar posisi pada sebuah organisasi.
  11. Kios atau warung yang dulu melakukan pembayaran manual beralih melalui QRIS.
  12. Pedagang yang mengganti barang yang ia jual.
  13. Seseorang yang mengganti kendaraannya yang lama dengan kendaraan baru yang sejenis.
  14. Pedagang yang menjual barang secara manual beralih menggunakan media sosial untuk berjualan.
  15. Seseorang yang mengikuti komunitas baru dan mendapatkan teman dari komunitas yang ia baru ikuti.
  16. Setelah menikah, seorang istri pindah domisili dari kota C ke kota D karena mengikuti suaminya.
  17. Seseorang yang memutuskan resign dan membuka usaha.
  18. Supir angkutan kota yang beralih menjadi supir bus kota.
  19. Prajurit TNI dipindah tugaskan dari satu unit ke unit lainnya dengan jabatan yang sama.
  20. Untuk isi kekosongan, seorang manajer di kantor cabang E pindah tugas ke kantor cabang lain.

Contoh Mobilitas Vertikal

pembahasan mobilitas sosial vertikal

ilustrasi contoh mobilitas sosial horizontal, contoh mobilitas sosial vertikal

Mobilitas vertikal sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yakni social climbing dan social sinking.



Untuk memahami kedua jenis tersebut lebih dalam, cek beberapa contoh mobilitas vertikal berikut ini!

Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)

Pada mobilitas vertikal ke atas, seseorang mendapat peningkatan status atau kedudukan.

Berikut adalah contoh mobilitas vertikal ke atas:

  1. Seorang pegawai bank berprestasi yang dipromosikan menjadi kepala cabang hingga managing director.
  2. Seseorang yang mendapatkan kenaikan pendapatan sehingga memengaruhi status sosial dan pembayaran pajak.
  3. Pelatikan seseorang menjadi orang yang mengemban amanat atau kekuasaan seperti ketua RT, kepala desa, hingga presiden.
  4. Pelajar yang lulus sekolah dan kemudian mulai bekerja atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
  5. Seorang pengangguran yang mendapatkan pekerjaan baru.

Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)

Seperti namanya, mobilitas vertikal ke bawah terjadi saat seseorang mengalami penurunan status atau kedudukan.

Inilah contoh mobilitas vertikal ke bawah:

  1. Seorang karyawan yang diturunkan jabatannya dari kepala bagian menjadi staf.
  2. Pegawai yang dipecat atau dirumahkan oleh perusahaan.
  3. Seseorang yang terlibat pelanggaran hukum sehiingga harus ditahan di jeruji besi.
  4. Pemimpin yang lengser atau sudah habis masa jabatannya.
  5. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki masa pensiun.

Dampak Adanya Mobilitas Horizontal dan Vertikal

dampak positif dan negatif mobilitas horinzontal dan vertikal

ilustrasi contoh mobilitas sosial horizontal, contoh mobilitas sosial vertikal

Mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal, dapat memberikan dampak positif dan negatif.

Inilah dampak kehadiran mobilitas sosial.

1. Dampak Positif

Adanya mobilitas sosial memberi efek perubahan keadaan sosial seperti pola pikir, gaya hidup, dan norma sehingga integrasi masyarakat mengalami peningkatan.

Saat individu mengalami mobilitas sosial, kehidupannya akan dipengaruhi lingkungan sekitar.

Ini membuat adanya percepatan perubahan sosial ke arah lebih baik.

2. Dampak Negatif

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah mampu memicu konflik antarmasyarakat seperti pertentangan antarindividu dan persaingan yang tidak sehat.

Konflik ini dipicu keinginan seseorang untuk meraih kedudukan sosial yang lebih tinggi.

Hal tersebut bisa berakibat tak baik karena mampu mempengaruhi psikologis seseorang.

Pasalnya, mereka merasa takut, gelisah, dan cemas yang berlebihan karena kedudukan yang diinginkan dimiliki oleh orang lain.

Faktor yang Mendorong dan Menghambat Mobilitas Horizontal dan Vertikal

faktor pendorong dan penghambat mobilitas horizontal dan vertikal

ilustrasi contoh mobilitas sosial vertikal dan horizontal, contoh mobilitas vertikal horizontal

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada sejumlah faktor yang menjadi pendorong dan penghambat terjadinya mobilitas horizontal dan vertikal.

Berikut adalah penjelasan seputar faktor-faktor tersebut.

Faktor Pendorong

Terdapat lima faktor yang mendorong terjadinya mobilitas horizontal dan vertikal.

Kelima faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Status sosial
  • Kondisi ekonomi
  • Konteks politik
  • Kebebasan berkomunikasi
  • Porsi pekerjaan

Faktor Penghambat

Sementara itu, terdapat tiga faktor yang jadi penghambat mobilitas vertikal dan horizontal.

Inilah ketiga faktor tersebut:

  • Diskriminasi
  • Kemiskinan
  • Stereotipe jenis kelamin

***

Semoga pembahasan contoh mobilitas vertikal dan horizontal di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya!

Cek secara berkala artikel seputar pelajaran sekolah lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa simak berita terbaru hanya di Google News kami.

Wujudkan angan untuk miliki hunian pribadi hanya di www.99.co/id karena membeli properti kini bisa #segampangitu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts