Seperti apa sih contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat? Yuk, cari tahu jawabannya pada artikel ini!
Kurikulum Merdeka hadir sebagai angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa semangat perubahan dan kemerdekaan belajar bagi peserta didik.
Salah satu elemen penting dalam kurikulum ini adalah asesmen sebagai aspek yang dirancang untuk mengukur kemajuan belajar secara holistik dan berpusat pada peserta didik.
Namun, dalam penerapannya, asesmen dalam Kurikulum Merdeka masih menjadi momok bagi sebagian guru.
Muncullah pertanyaan, “Bagaimana cara menerapkan asesmen yang tepat dalam Kurikulum Merdeka?”.
Untuk itu, artikel ini hadir untuk menjawab kebingungan tersebut.
Contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat adalah dengan berpusat pada peserta didik, holistik, berkelanjutan, dan berfungsi ganda.
Untuk mengetahui uraian jelasnya, simak pada uraian di bawah ini, yuk!
Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang Tepat
Melansir dari buku Desain Kurikulum Merdeka Belajar yang ditulis Zaki Mubarak (2022), berikut contoh asesmen Kurikulum Merdeka!
1. Asesmen Menjadi Bagian Terpadu
Asesmen merupakan komponen penting yang terjalin erat dengan berbagai aspek pembelajaran, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana belajar, pemberian informasi, hingga menjadi sumber umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.
Melalui asesmen, strategi pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan untuk tahap selanjutnya.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat:
- Pendidik harus menguatkan asesmen pada awal pembelajaran untuk merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan dari peserta didik.
- Pendidik membuat rencana pembelajaran dengan tujuan untuk menentukan langkah perbaikan dalam proses pembelajaran ke depannya.
- Pendidik memberikan sebuah dukungan verbal untuk menstimulasi pola pikir peserta didik.
- Pendidik mengikutsertakan peserta didik untuk melakukan asesmen.
- Pendidik memberikan kesempatan kepada para peserta didik agar bisa melakukan refleksi mengenai kemampuan mereka masing-masing.
- Pendidik membuat rancangan asesmen guna mendorong peserta didik meningkatkan kompetensinya melalui asesmen.
2. Asesmen Dilakukan dan Dirancang Sesuai Fungsi
Asesmen bukan hanya sekedar alat ukur, tetapi juga berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, asesmen harus dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan fungsinya.
Dengan merancang asesmen yang tepat, kita dapat menentukan waktu pelaksanaan dan teknik asesmen yang paling efektif.
Hal ini akan membantu peserta didik dalam memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat:
- Pendidik merencanakan mengenai tujuan pembelajaran ketika merancang asesmen. Selain itu, pendidik harus memberikan kejelasan kepada peserta didik tentang tujuan asesmen.
- Pendidikan memakai beragam teknik asesmen yang ada, selama masih sesuai dengan tujuan dan fungsi dari asesmen.
3. Asesmen Dibuat Adil, Proporsional, Valid, dan Terpercaya
Asesmen yang dirancang dengan baik menjadi kunci untuk memahami kemajuan belajar peserta didik, menentukan arah pembelajaran selanjutnya, dan merumuskan program pembelajaran yang tepat guna mencapai tujuan berikutnya.
Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, proporsionalitas, validitas, dan ketepercayaan.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat:
- Pendidik menyediakan waktu yang cukup supaya asesmen menjadi proses pembelajaran, dan bukan hanya kepentingan untuk menguji saja.
- Pendidik membuat sebuah kriteria khusus atau sukses, lalu menyampaikannya kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu memahami ekspektasi seperti apa yang perlu dicapai.
- Pendidik bekerjasama untuk merancang ases,em agar bisa menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dari asesmen.
- Pendidik memakai hasil asesmen sebagai acuan untuk menindaklanjuti pembelajaran.
4. Laporan Asesmen Memiliki Sifat Informatif dan Sederhana
Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran yang mudah dipahami tentang kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik.
Tujuannya adalah untuk membantu memahami kompetensi dan karakter yang ingin dicapai oleh peserta didik.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat:
- Pendidik membuat laporan kemajuan belajar dengan ringkas dan singkat. Jika bisa mengutamakan informasi yang penting-penting saja agar mudah dipahami oleh para peserta didik dan orang tuanya.
- Pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada peserta didik. Lalu diskusikan dengan orang tua dari peserta didik.
5. Hasil Asesmen Digunakan untuk Bahan Refleksi
Hasil asesmen yang sudah diperoleh, digunakan oleh para peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, serta orang tua.
Nantinya, hasil asesmen akan dijadikan bahan refleksi untuk meningkatkan mutu dari proses pembelajaran.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat:
- Pendidik memberikan waktu bagi guru untuk bisa menganalisis, melakukan refleksi, dan membaca hasil dari asesmen.
- Pendidik memakai hasil asesmen sebagai acuan diskusi untuk bisa memutuskan hal mana yang berjalan baik, dan mana yang perlu diperbaiki.
- Pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada para peserta didik. Lalu mendiskusikan hasilnya bersama dengan orang tua dari peserta didik.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Property People.
Yuk, baca informasi menarik lainnya, seperti contoh bahan ajar SD dalam Kurikulum Merdeka hanya di Berita.99.co.
Follow juga Google News kami agar tidak ketinggalan informasi paling terkini.
Akses laman www.99.co/id untuk menemukan beragam rumah idaman dan properti.
Dapatkan pula berbagai promo dan diskon menggiurkan karena ternyata beli hunian emang #segampangitu.