Agama Agama Islam

7 Contoh Pidato Singkat Islami Disertai Hadis, Menarik dan Tidak Membosankan!

6 menit

Pidato singkat islami merupakan kegiatan berbicara di depan khalayak umum dengan waktu singkat, padat, dan ringkas sehingga penyampaian pesan menjadi lebih terarah atau berfokus pada satu tema tertentu.

Menurut buku Bilingual Thematic Speech (BTS) Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris oleh Ummul Faida dan Deasy Asdini, pidato dalam Islam disebut juga sebagai khatabah.

Khatabah dalam Islam digunakan untuk mengajak masyarakat berbuat kebaikan dan menghindari kemungkaran.

Berdasarkan sumber yang sama, pidato islami adalah alat komunikasi untuk mengomunikasikan, memengaruhi, dan meyakinkan orang lain.

Pidato tersebut disampaikan di depan umum yang isinya membahas seputar keagamaan bersumber dari Al-Qur’an dan hadis sehingga bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan secara ringkas dan mudah dipahami.

Tertarik membuat pidato dengan tema dan topik menarik?

Melansir Buku Panduan Kegiatan Didikan Subuh oleh Muhamad Yahya dan sumber lain, berikut contoh pidato islami yang menarik dan tidak membosankan.

7 Contoh Pidato Singkat Islami

1. Pidato Singkat Islami Beserta Hadist: “Keutamaan Menuntut Ilmu”

pidato singkat islami

Sumber: Unsplash/ Raka Dwi Wicaksana

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama, mari kita ucapkan alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt..

Selawat dan salam senantiasa kita ucapkan pada junjungan kita, Nabi Muhammad saw., dengan harapan semoga kita mendapat syafaat dari beliau kelak di padang mahsyar.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan pidato singkat tentang menuntut ilmu dalam Islam.

Agama Islam dalam tuntunannya mengajak pada pengikutnya untuk menuntut ilmu. Dalam sabdanya,
Nabi Muhammad saw. menegaskan pada kita tentang kewajiban akan menuntut ilmu, baik itu bagi muslim atau muslimah. Sabda beliau berbunyi seperti ini:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Saya kira sangat jelas hadis sahih tersebut memberi arahan pada kita akan wajibnya menuntut ilmu. Kewajiban ini sangat berkaitan erat nantinya dengan kepentingan kita sebagai manusia dan derajatnya nanti di hadapan Allah Swt..

Setelah mengetahui hadis ini jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari alasan dalam menuntut ilmu. Orang yang masih mencari-cari alasan berarti dia adalah seorang pemalas. Dan dalam agama kita, pemalas tidak mendapatkan tempat.

Pernah dengar cerita khalifah Umar bin Khattab ketika bertemu sekumpulan pemuda yang hanya duduk tanpa melakukan sesuatu apa pun?

Dalam kisah itu, Khalifah Umar bin Khattab marah dan langsung menegur para pemuda itu untuk segera melakukan sesuatu, jangan hanya duduk-duduk saja membuang waktu.

Pelajarannya adalah jangan sampai kita mempunyai waktu luang yang tidak berisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadilah ayat 11:

“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan.”

Untuk itu, hendaknya kita sebagai muslim yang baik selalu mengisi waktu kita dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak harus di bangku sekolah, di kehidupan nyata di luar lebih banyak terdapat pelajaran yang bisa diambil.

Demikianlah pidato singkat saya. Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Pidato Islami Pendek: “Tolong Menolong dalam Kebaikan”

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama, mari kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. karena atas karunia nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, pada kesempatan yang berbahagia ini, kita masih tetap dalam lindungan-Nya.

Tak lupa, selawat serta salam semoga tercurah kepada baginda nabi Muhammad saw. yang mana berkat
dakwah beliaulah kita dapat mengenal mana yang hak dan mana yang batil.

Para hadirin yang dirahmati Allah,

Pada pagi ini, saya akan menyampaikan pidato singkat berjudul “Tolong Menolong dalam Kebaikan”.

Sesungguhnya, agama Islam memerintahkan kepada umatnya untuk berlaku adil dan selalu berbuat kebajikan kepada siapa saja. Sebaliknya, Islam melarang kepada umatnya berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain.

Agama Islam mendidik kepada setiap orang yang beriman dengan ajakan menaati perintah-perintah Allah dan selalu menjalankan kebajikan. Diperintahkan kepada setiap orang Islam untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan melarang tolong menolong dalam kemaksiatan dan kejahatan.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al Maidah ayat 2:

“….dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…”

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Allah memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman agar saling tolong menolong dalam hal positif dan melarang segala bentuk tolong menolong dalam hal negatif, seperti permusuhan yang pada akhirnya mendatangkan dosa.

Ibnu Jarir berkata: yang dinamakan dosa adalah meninggalkan sesuatu yang diperintahkan Allah, sedangkan arti permusuhan adalah melampaui batas yang telah digariskan oleh Allah dalam agama dan melampaui apa yang telah diwajibkan Allah terhadap setiap individu.

Para hadirin yang dirahmati Allah,

Segala sesuatu yang menjadi keperluan dan kepentingan perjuangan di jalan Allah, maka melaksanakannya termasuk dalam perjuangan, sebagaimana perjuangan membutuhkan ketenangan rumah tangga dan keluarganya.

Oleh sebab itu, orang yang membantu menjaganya dengan baik mendapat pahala sebagaimana pahala perjuangan tersebut. Demikianlah ungkapan ajakan kepada kebaikan dan ketaatan yang mana di dalamnya memuat ajakan kepada orang Islam untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan saling menasehati antar sesamanya dalam hal kebaikan yang pada akhirnya dapat menjadikan istiqamah dalam menjalankan perintah Allah.

Akhir kata, itulah pidato singkat islami yang bisa saya sampaikan, mudah-mudah bermanfaat bagi kita semua, aamiin ya Robbal alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh Pidato Islami: “Istikamah”

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pertama dan terutama sekali, mari kita ucapkan alhamdulillah kepada Allah Swt. Dengan limpahan
nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya kita bisa istikamah untuk mengikuti kegiatan ini.

Selawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw., karena
beliaulah sebagai suri tauladan dalam hidup ini. Mudah-mudahan kita termasuk umatnya yang senantiasa setia kepadanya. Aamiin.

Teman-teman sekalian yang berbahagia,

Pada kesempatakan kali ini, saya akan menyampaikan pidato berjudul “Istikamah”.

Istikamah merupakan suatu jalan yang dapat menyelamatkan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Dengan selalu beristikamah maka seseorang akan terpelihara dan terlindung imannya, yakni terlindung dari dorongan hawa nafsu serta setan yang berbuat maksiat.

Orang-orang yang mau berpikir, maka mereka tidak akan mencari jalan lain dalam memperbaiki kehidupan kecuali jalan yang diatur oleh Allah dalam petunjuk-Nya yaitu Al-Quran. Sebab, menempuh jalan di luar tuntunan Al-Quran dan Sunah akan mendorong menjadi binasa atau rugi besar, dunia akhirat.

Istikamah dapat mengangkat harkat dan martabat manusia, serta membawa ke puncak kesempurnaan. Istikamah mampu melindungi akal dan hati manusia dari kerusakan dan menyelamatkan jiwa manusia dari kebejatan moral.

Teman-teman sekalian yang berbahagia,

Ada beberapa macam tingkatan istiqamah, di antaranya adalah istiqamatul awam dan istiqamatul khawash. Istiqamatul awam umumnya dilakukan oleh orang-orang awam, termasuk kita ini. Bentuk istikamah orang awam adalah sacara batin beriman dan membenarkan adanya Allah serta rasul-Nya. Kemudian disertai dengan realisasi lahiriah berupa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.



Adapun, istikamah khawash adalah istiqamah yang diterapkan oleh orang-orang yang sudah mencapai makrifat. Orang-orang demikian ini tidak tertarik urusan dunia, harta benda dan kesenangan-kesenangan.

Namun, hatinya memadukan kenikmatan surga dan kerinduan yang sangat mendalam untuk bisa berjumpa dengan Allah.

Istikamah terbagi pula kepada beberapa macam, yaitu istiqamah lisan, istiqamah hati, dan istiqamah tubuh.

Istikamah lisan yaitu tetap dalam keadaan mudawamah, yakni dalam keadaan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian diikuti dengan istikamah hati, yaitu hati secara terus-menerus bertekad melakukan kebenaran atau selalu berkemauan untuk mengamalkan suatu kebaikan. Istikamah tubuh ialah menjalankan secara lahiriah.

Ada beberapa ciri orang yang selalu istikamah, di antaranya:

1. Memelihara lisannya agar tidak mengadu domba dan menggunjing orang lain;
2. Menghindari prasangka buruk;
3. Menghindari perbuatan menghina atau mengejek orang lain;
4. Membatasi pandangan mata dari penglihatan yang berbau maksiat;
5. Selalu berkata benar;
6. Infaq fi sabililah, yaitu mengeluarkan hartanya untuk kepentingan agama Allah;
7. Tidak berlebih-lebihan;
8. Tidak menuntut keluhuran dan kebanggaan diri;
9. Memelihara salat lima waktu;
10. Istikamah pada ahlu sunnah wal jamaah

Teman-teman yang berbahagia,

Demikianlah pidato singkat saya. Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Pidato Bahasa Arab

pidato singkat islami pidato singkat islami pidato singkat islami

Sumber: Buku Juara Pidato 3 Bahasa Arab-Inggris-Indonesia oleh Andi Holilulloh

5. Pidato Singkat Islami tentang Bersyukur: “Mensyukuri Nikmat”

Download contoh pidato singkat islami tersebut di sini!

6. Pidato Singkat Islami tentang Bersedekah: “Keindahan Berbagi, Kebahagiaan yang Abadi”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat yang telah diberikan, khususnya nikmat iman dan Islam. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan kita semua selaku umatnya.

Hadirin sekalian,

Tema yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah tentang keutamaan bersedekah. Sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah Swt. berfirman dalam Al-Quran,

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39)

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Allah Swt. menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi orang-orang yang bersedekah. Tidak hanya itu, Rasulullah saw. juga banyak menyampaikan hadis tentang keutamaan sedekah. Salah satu hadis yang terkenal adalah:

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya” (HR. Muslim No. 2588)

Hadis ini mengajarkan kita bahwa bersedekah justru akan menambah keberkahan dalam harta kita. Semakin banyak kita bersedekah, semakin banyak pula rezeki yang akan Allah berikan.

Hadirin yang saya hormati,

Bersedekah tidak hanya memberikan manfaat bagi orang yang menerima, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang yang memberi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Membersihkan hati: Sedekah dapat membersihkan hati dari sifat kikir dan tamak.
  • Mendekatkan diri kepada Allah: Sedekah adalah bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt..
  • Meningkatkan rasa syukur: Dengan bersedekah, kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
  • Menumbuhkan rasa empati: Sedekah dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
  • Oleh karena itu, marilah kita biasakan diri untuk bersedekah. Tidak perlu menunggu kaya untuk bersedekah. Sedekah sekecil apapun akan sangat berarti bagi orang yang membutuhkan.

Sebagai penutup, marilah kita sama-sama berdoa,

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang suka bersedekah dan Engkau ganti dengan rezeki yang lebih baik.

Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Pidato Singkat Islami tentang Kematian: “Mengingat Kematian”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang berbahagia,

Kematian adalah sebuah kepastian yang akan kita hadapi semua. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya, baik yang kaya maupun miskin, muda maupun tua. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran 3: 185)

Ayat di atas mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Semua kenikmatan yang kita rasakan akan sirna, begitu pula kedudukan dan harta benda yang kita miliki. Yang abadi hanyalah amal perbuatan kita.

Ad Daqqaq rahimahullah berkata:

“Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal; bersegera tobat, puas hati, dan semangat ibadah, dan barangsiapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan tiga hal; menunda tobat, tidak rida dengan keadaan dan malas ibadah.”

Dengan mengingat kematian, kita akan lebih menghargai setiap detik kehidupan yang kita miliki. Kita akan terdorong untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan menjauhi segala larangan Allah Swt..

Hadirin sekalian,

Kematian adalah sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi dengan penuh kesiapan. Marilah kita mempersiapkan diri dengan cara:

  • Bertobat: Meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah kita perbuat.
  • Meningkatkan ibadah: Memperbanyak shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah.
  • Menjalin silaturahmi dan ukhuwah: Mempererat hubungan dengan sesama manusia.
  • Berbuat baik: Membantu sesama yang membutuhkan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita berharap dapat meninggal dalam keadaan husnulkhatimah , yaitu dalam keadaan khusyuk kepada Allah Swt.. Aamiin.

Akhir kata, marilah kita jadikan kematian sebagai pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi segala keburukan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***

Semoga informasi contoh pidato singkat islami ini bermanfaat, Property People.

Simak ulasan lain seputar pidato lainnya di www.99updates.id dan Google News.

Kunjungi pula www.99.co/id dan dapatkan hunian terbaik #SegampangItu bersama kami!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts