Berita Ragam

5 Contoh Puisi Balada yang Mengandung Nilai Karakter. Terlengkap!

2 menit

Ingin mengekspresikan hal-hal yang terjadi di sekitarmu? Sebagai rujukan, intip contoh puisi balada lengkap di bawah ini!

Berdasarkan isinya, puisi terbagi ke dalam empat jenis.

Salah satunya adalah puisi balada.

Puisi balada sendiri adalah sebuah karya sastra yang berisikan cerita yang diberi efek nyanyian.

Umumnya, puisi ini menguraikan peristiwa berdasarkan pengamatan pernyair terkait kejadian yang dialami sendiri, orang lain, atau masyarakat.

Apabila tertarik mendalami jenis puisi ini, kamu berada di tempat yang tepat.

Tengok saja beberapa contoh puisi balada berikut ini!

5 Contoh Puisi Balada Terlengkap

1. “Bendera”

contoh puisi balada bendera

sumber: istock.com

 

Oleh: Taufiq Ismail

Mereka yang berpakaian hitam

Telah berhenti di depan sebuah rumah

Yang mengibarkan bendera duka

Dan masuk dengan paksa

 

Mereka yang berpakaian hitam

Telah menurunkan bendera itu

Di hadapan seorang ibu yang tua

“Tidak ada pahlawan meninggal dunia”

 

Mereka yang berpakaian hitam

Dengan hati yang kelam

Telah meninggalkan rumah itu

Tergesa-gesa

 

Kemudian ibu tua itu

Perlahan menaikkan kembali

Bendera yang duka

Ke tiang yang duka

2. “Perempuan Tua”

Oleh: Aziz Abdul Gofar

Namamu siapa perempuan tua

Menyulam pinggiran gunung

Dalam tahun-tahun berserakan

Angin lembah menggugurkan daun

Udara bergemuruh menujum telinga

Gelombang awan menyikap kelam

 

Ada penjaga hutan bernyanyi tentangmu

Lalu menghimpun embun dari bulir hujan

Bertahun-tahun pula semenjak silam

Entah apakah ini cerita berujung duga

Apa kabarmu duhai perempuan tua

Aku mengingatmu sebagai purnama

 

Jika aku menerawang senja

Muncul pula jiwaku yang kelana

Aku tautkan pada kubah menara

Maka ia datang tak kenal ketika

Menaruh rupa-rupa belah dunia

Selalu mengusik dan menunggu

Tetap menjulang dan mengawang

3. “Derita Anak Bangsa”

contoh puisi balada derita anak bangsa

sumber: istock.com

Oleh: Ainun Qalb S. R.

Ia mengayuh sepedanya



Ia mengayuh semangatnya

Menjual koran di pagi hari

Panasnya matahari, dinginnya hujan

Tak ia rasakan

Ia sampai putus sekolah

Cita-cita tak lagi ia gantungkan

Hanya ada satu kewajiban

Menjual koran, mencari makan

4. “Balada Pembungkus Tempe”

Oleh: W.S. Rendra

Fermentasi asa

Mengharap sempurna

Bentuk utuh nan konyol

Rasa, karsa tempe

Pembungkus yang berjasa

Penuh kisah bertulis duka lara

Dibuang tanpa dibaca

Pembungkus tempe

Bukan plastik tetapi kertas usang tak terpakai

Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?

5. “Balada Orang-Orang Tercinta”

contoh puisi balada orang tercinta

sumber: istock.com

Oleh: W.S. Rendra

Kita bergantian menghirup asam

Batuk dan lemas terceruk

Marah dan terbaret-baret

Cinta membuat kita bertahan

dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok

Mengira lelah akan hilang

di ujung terowongan yang terang

Namun, cinta tidak membawa kita

memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung

Namun, harusnya kita merenung

Akankah kita sampai di altar

Dengan berlari terpatah-patah

Mengapa cinta tak mengajari kita

Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus

Serut-serut sinar matahari

Sementara kita sudah lupa

rasanya mengalir bersama kehidupan

Melupakan hal-hal kecil

yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan

Mengapa marah dengan keadaan?

Mengapa lari ketika sesuatu

membengkak jika dibiarkan?

Kita percaya pada cinta

Yang borok dan tak sederhana

Kita tertangkap jatuh terperangkap

Dalam balada-balada orang tercinta

***

Semoga pembahasan contoh puisi balada di atas bisa bermanfaat untuk Property People, ya.

Temukan artikel seputar puisi dengan mengakses Berita.99.co dan Google News kami.

Lewat situs properti terbaik www.99.co/id, jual beli properti bisa #segampangitu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts