Puisi telah menjadi sahabat setia bagi banyak orang sejak zaman dahulu. Berikut adalah deretan contoh puisi baru dari para sastrawan tanah air.
Sebagai salah satu jenis karya sastra, puisi membantu banyak orang untuk mencurahkan perasaannya dalam bentuk kata-kata indah.
Tidak hanya itu saja, puisi juga terus mengalami perkembangan seiring zaman.
Selain puisi lama yang sudah kita kenal, ada sejumlah teknik dalam puisi baru dengan terasa lebih segar.
Puisi baru ini menawarkan perpaduan unik antara teknik sastra modern dan kebebasan berekspresi.
Para penyairnya berani menantang batas-batas konvensional dan menciptakan karya-karya yang menyentuh jiwa.
Bagi kamu ingin mengetahui contoh puisi baru dari para sastrawan, berikut ulasan selengkapnya.
- Pengertian Puisi Baru
- Contoh Puisi Baru yang Terindah
- 1. Contoh Puisi Baru Elegi – Chairil Anwar
- 2. Contoh Puisi Baru Balada – W.S Rendra
- 3. Contoh Puisi Baru Himne – Taufiq Ismail
- 4. Contoh Puisi Baru Romansa – W.S Rendra
- 5. Contoh Puisi Baru Ode – Mansur Samin
- 6. Contoh Puisi Baru Romansa
- Contoh Puisi Baru Romansa
- 7. Contoh Puisi Ode
- Tafsir Ayub, Sang Nabi
- 8. Contoh Puisi Balada
- Bendera
- 9.Contoh Puisi Soneta Pola 4-4-4-2
- Entah Sampai Kapan
- 10. Contoh Puisi Oktaf/Stanza
- Lagu Angin
- 11. Contoh Puisi Kuint
- Embun Hutan Jati
- 12. Contoh Puisi Terzina
- Aku Ingin
- 13. Contoh Puisi Distikon
- Hutan Karet
- 14. Contoh Puisi Baru Satire
- Aku Bertanya
- 15. Contoh Puisi Baru Romansa
- Lagu Gadis Itali
- 16. Contoh Puisi Baru Ode
- Puisi untuk Guru
- 17. Contoh Puisi Baru Balada
- Puisi Balada Ibu yang Dibunuh
- 18. Contoh Puisi Baru Epigram
- Rakyat Adalah Sumber Ilmu
- 19. Contoh Puisi Baru Romansa
- Cinta dalam Diam
- 20. Contoh Puisi Baru Elegi
- Derai-Derai Cemara
- FAQ
Pengertian Puisi Baru
Puisi baru merupakan karya sastra yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan.
Jenis puisi ini dapat dikatakan juga sebagai puisi modern yang terbentuk dari perkembangan puisi lama.
Adapun sejumlah penyair puisi baru yaitu Chairil Anwar, Joko Pinurbo, dan Sapardi Djoko Damono.
Berdasarkan buku Bahasa Indonesia 3 karya Ahmad Aibli, Robert Strumpen-Darrie, Charles F. Berlitz, puisi lama dan puisi baru memiliki perbedaan pada irama.
Irama puisi baru lebih dinamis dan menarik sesuai dengan pikiran serta perasaan penulis, sementara puisi lama terkesan formal.
Contoh Puisi Baru yang Terindah
1. Contoh Puisi Baru Elegi – Chairil Anwar
Chairil Anwar – Senja di Pelabuhan Kecil (Elegi)
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
diantara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
2. Contoh Puisi Baru Balada – W.S Rendra
W.S Rendra – Balada Orang-orang Tercinta (balada)
Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta
3. Contoh Puisi Baru Himne – Taufiq Ismail
Taufiq Ismail – Doa (himne)
Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun-tahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani
Ampunilah kami
Ampunilah
Amin
Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakan AsmaMu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisan-Mu
Ampunilah kami
Ampunilah
Amin
4. Contoh Puisi Baru Romansa – W.S Rendra
W.S. Rendra – Romansa (romance)
Engkau awan yang selalu berikan hitam dan putih jiwaku
Yang memancarkan aura cinta
Yang memanggilku untuk memberimu tulus cinta dari hatiku
Bintang,
jagalah dirinya dari gelap malam
Saat kau kelipkan cahayamu
Berikanlah dia selalu mimpi indah tentang kita berdua
Bulan,
Teduhkan hati dan jiwanya di saat rindu datang di antara kita berdua
Wujudkanlah cinta yang tulus dan sejati antara diriku dan dirinya
5. Contoh Puisi Baru Ode – Mansur Samin
6. Contoh Puisi Baru Romansa
Contoh Puisi Baru Romansa
Kisah ini hanya kau dan aku
Tak ada ketiga, keempat, kelima
Aku adalah kau
Kau adalah aku
Senyummu adalah bahagiaku
Tangismu adalah laraku
Cintamu adalah wajibku
Karena kau…
Adalah tulang rusukku.
7. Contoh Puisi Ode
Tafsir Ayub, Sang Nabi
Karya Motinggo Busye
Empat puluh masa
Genap sudah
Sang Nabi teruji
Dalam sakit kulit yang parah
Ayub keluar lewat belukar
Dari hutan sunyi
Dekat air terjun yang bernyanyi
Wahai Nabi-Ku, titah Tuhan
Sungguh tabah kau bertahan
Sekarang ambillah
Seratus ranting kering
Rajamlah tiap ranting
Istrimu seratus kali
Ayub mengikat seratus ranting dalam seikat
Dia rajam sang istri
Satu kali.
8. Contoh Puisi Balada
Bendera
(oleh: Taufiq Ismail)
Mereka yang berpakaian hitam
Telah berhenti di depan sebuah rumah
Yang mengibarkan bendera duka
Dan masuk dengan paksa
Mereka yang berpakaian hitam
Telah menurunkan bendera itu
Di hadapan seorang ibu yang tua
“Tidak ada pahlawan meninggal dunia!”
Mereka yang berpakaian hitam
Dengan hati yang kelam
Telah meninggalkan rumah itu
Tergesa-gesa
Kemudian ibu tua itu
Pelahan menaikkan kembali
Bendera yang duka
Ke tiang yang duka
9.Contoh Puisi Soneta Pola 4-4-4-2
Entah Sampai Kapan
(Oleh: Sapardi Djoko Damono)
entah sejak kapan kita gugup
di antara frasa-frasa pongah
di kain rentang yang berlubang-lubang
sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan
di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak
di kain rentang yang ditiup angin,
yang diikat di antara batang pohon
dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela
huruf-huruf kaku yang tindih menindih
di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan
yang tanpa lampu lalu lintas itu. Telah sejak lama
rupanya kita suka membayangkan diri kita
menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya
bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin.
(Sumber: Sapardi Djoko Damono, Melipat Jarak, hlm 31.)
10. Contoh Puisi Oktaf/Stanza
Lagu Angin
(Oleh: W.S. Rendra)
Jika aku pergi ke timur
arahku jauh, ya, ke timur.
Jika aku masuk ke hutan
aku disayang, ya, di hutan.
Aku pergi dan kakiku adalah hatiku.
Sekali pergi menolak rindu.
Ada duka, pedih dan airmata biru
tapi aku menolak rindu.
(Sumber: Ibid, hlm 59.)
11. Contoh Puisi Kuint
Embun Hutan Jati
(Oleh: Candra Malik)
Hutan jati menunggu janji,
sepanjang hari yang sepi,
ketika ulat-ulat melingkari.
Jari-jemarinya yang tinggi
memekarkan matahari.
Pekarangan luas semesta
adalah telapak tangannya.
Menengadahlah angkasa raya,
minta embun dan air mata
membasahi kelopak bunga.
terlalu lama dalam gelap,
sepi beramai-ramai menetap,
angin mengepung senyap,
dan terik menolak lenyap,
tunas-tunas bersedekap.
Lidah ular tedung menjulur
sakat pandan telah berumur,
bertandan-tanda intan sanur,
merah dan kuning membaur,
mengalungi hutan leluhur.
Kutulis di tanah kemarau,
guguran daun berderau-derau,
patahan teranting masa lalu:
di sini, kau akan kutunggu
sampai ujung waktuku.
Malang, 2016
(Sumber: Candra Malik, Asal Muasal Pelukan, hlm 143-144.)
12. Contoh Puisi Terzina
Aku Ingin
(Oleh: Sapardi Djoko Damono)
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)
(Sumber: Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, hlm 105.)
13. Contoh Puisi Distikon
Hutan Karet
(Oleh: Joko Pinurbo)
–in memoriam: Sukabumi
Daun-daun karet berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.
Suara monyet di dahan-dahan.
Suara kalong menghalau petang.
Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.
Berloncatan di semak-semak rindu.
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
membelit kenangan terjal.
Sesaat sebelum surya berlalu
masih kudengat suara beduk bertalu-talu.
(1990)
(Sumber: Joko Pinurbo, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, hlm 2.)
14. Contoh Puisi Baru Satire
Aku Bertanya
(oleh W.S. Rendra)
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
15. Contoh Puisi Baru Romansa
Lagu Gadis Itali
(oleh: Sitor Situmorang)
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati
Batu tandus di kebun anggur
Pasir teduh di bawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur
1955
16. Contoh Puisi Baru Ode
Puisi untuk Guru
(Oleh: Muhammad Yanuar)
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati.
Hati yang ditikan kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
17. Contoh Puisi Baru Balada
Puisi Balada Ibu yang Dibunuh
(Oleh: W.S Rendra)
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolak ia
Dirasukina dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara.
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiea
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
18. Contoh Puisi Baru Epigram
Rakyat Adalah Sumber Ilmu
(Oleh: W.S Rendra)
Oleh karena itu rakyat adalah guru.
Adalah sumber ilmu.
Rakyat adalah gua
di mana Kresna dan Arjuna bertapa.
Rakyat adalah samudera luas di mana Sang Bima
bertemu dengan Dewa Rucinya.
Janganlah kita menunggu Ratu Adil.
Ratu Adil bukanlah lembaga.
Ratu Adil adalah keadaan
di mana ada keseimbangan
antara roh dan badan.
Wahyu Cakraningrat tidak ada.
Wakyu Cakraningrat, Wahyu Pendeta Raja,
adalah impian deksura.
Syhadan
di dalam alam hanyalah ada
Satu Wahyu.
Ialah Sabda.
Dan sabda adalah citra diri Tuhan.
Di dalam masyarakat manusia,
Sabda memiliki sembilan bayangan.
Itulah yang disebut sebagai sembilan wahyu.
Wahyu ahli agama.
Wahyu ahli alam.
Wahyu ahli kesenian.
Dan lalu:
Wahyu ahli obat-obatan.
Wahyu ahli pendidikan.
Wahyu ahli pertanian dan peternakan.
Selanjutnya:
Wahyu Raja.
Wahyu menteri dan panglima.
Dan akhirnya: wahyu hakim.
19. Contoh Puisi Baru Romansa
Cinta dalam Diam
(Oleh: Lorna D.A)
Memandangmu dari jauh
Hanya itu yang bisa kulakukan
Berharap kau peka
Berharap kau sadar
Berharap kau mengerti perasaan ini
Meski ku tak pernah mengatakannya
Ataupun memberimu kode
Karena ku hanya lelaki sederhana
Yang berada diantara orang-orang yang menyukaimu
Apa yang akan kulakukan dengan perasaan ini?
Jawabannya adalah
Ku akan menjaganya
Meski tak ada kepastian yang menyakinkanku
Namun ku percaya
Cinta ini begitu tulus
Hanya untukmu.
20. Contoh Puisi Baru Elegi
Derai-Derai Cemara
(Oleh: Chairil Anwar)
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi
hidup hanyalah menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
FAQ
Apa Saja yang Termasuk Puisi Baru?
Ada sejumlah jenis puisi baru, di antaranya balada, elegi, epigram, hine, ode, romansa, satire, dan lainnya.
Apa Saja Ciri-Ciri Puisi Baru?
Puisi baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.
- Sajak akhir yang teratur.
- Biasanya terdiri dari empat seuntai.
- Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra.
- Tiap gatra terdiri atas dua kata, atau sekitar 4 sampai 5 suku kata.
Sebutkan 5 Puisi Apa Saja yang Terkenal?
- Aku – Chairil Anwar.
- Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Darmono.
- Sajak Widuri Untuk Joki Tobing – W.S Rendra.
- Dalam Kemah – Goenawan Mohamad.
- Herman – Sutardji Calzoum bachri.
***
Itulah ulasan terkait contoh puisi baru yang terindah dan menyentuh hati.
Dapatkan artikel bermanfaat lainnya di laman www.99updates.id dan Google News.
Membeli rumah bisa #segampangitu melalui situs www.99.co/id, lo.
Gak percaya? Buktikan sekarang juga!
**Referensi:
- Harun, Mohd. 2018. Pembelajaran Puisi Untuk Mahasiswa Buku. Aceh: Syiah Kuala University Press.
- Heriyanto. 2021. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Yusra, Hilman. 2024. Kudiksi: Kumpulan Diksi untuk Puisi. Bengkulu: CV Brimedia Global.