Puisi perjuangan merupakan salah satu karya sastra yang bisa membakar semangat dan mengingatkan kita pada para pahlawan Indonesia. Berikut sejumlah kumpulan puisi yang bisa kamu baca atau menjadi inspirasi menulis.
Property People, puisi adalah karya sastra yang diungkapkan melalui kata-kata yang berirama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Jenis karya sastra yang satu ini biasanya berisi tentang berbagai tema untuk mengungkapkan ekspresi dari perasaan, pemikiran, atau pengalaman seseorang.
Nah, dari sekian jenis tema puisi, puisi perjuangan termasuk salah satu puisi yang menarik untuk ditulis dan dibaca, lo.
Pasalnya, puisi perjuangan biasanya mengangkat tema atau isu-isu terkait perjuangan, perlawanan, dan pahlawan kemerdekaan.
Dalam puisi tersebut, terdapat bahasa yang kuat untuk mengekspresikan semangat dan keteguhan hati.
Menariknya, puisi perjuangan bisa menginspirasi, mendorong, atau membangkitkan kesadaran seseorang.
Ingin membaca kumpulan puisi perjuangan?
Melansir buku Puisi Kemerdekaan: Antologi Puisi oleh 17 Guru Indonesia dan sumber lainnya, simak contoh puisi perjuangan di bawah ini!
- 15 Puisi Perjuangan
- 1. Puisi Perjuangan Sapardi Djoko Damono: “Atas Kemerdekaan”
- 2. Puisi Perjuangan Kuntowijoyo: “Musium Perjuangan”
- 3. Contoh Puisi Perjuangan W.S Rendra: “Dongeng Pahlawan”
- 4. Puisi Perjuangan Chairil Anwar: “Karawang Bekasi”
- 5. Puisi Perjuangan Chairil Anwar: “Diponegoro”
- 6. Puisi Perjuangan Kemerdekaan: “Merdeka atau Mati”
- 7. Contoh Puisi Perjuangan Pahlawan: “Satu Kata Merdeka”
- 8. Puisi Perjuangan: “Kisah Pahlawan Bangsa”
- 9. Puisi Tema Perjuangan: “Satu kata”
- 10. Puisi Tentang Perjuangan: “Rekam Jejak Kemerdekaan”
- 11. Puisi Tentang Kemerdekaan: “Darah Merdeka”
- 12. Puisi Perjuangan Pahlawan: “Pahlawan Hidupku”
- 13. Puisi Perjuangan Kemerdekaan: “Sebuah Kata Merdeka”
- 14. Puisi Tentang Kemerdekaan: “Kita Indonesia”
- 15. Puisi Kemerdekaan Indonesia: “Merdeka”
15 Puisi Perjuangan
1. Puisi Perjuangan Sapardi Djoko Damono: “Atas Kemerdekaan”
Atas Kemerdekaan
kita berkata: jadilah
dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut
di atasnya: langit dan badai tak henti-henti
di tepinya cakrawala
terjerat juga akhirnya
kita, kemudian adalah sibuk
mengusut rahasia angka-angka
sebelum Hari yang ketujuh tiba
sebelum kita ciptakan pula Firdaus
dari segenap mimpi kita
sementara seekor ular melilit pohon itu:
inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah
2. Puisi Perjuangan Kuntowijoyo: “Musium Perjuangan”
Musium Perjuangan
Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.
3. Contoh Puisi Perjuangan W.S Rendra: “Dongeng Pahlawan”
Dongeng Pahlawan
Pahlawan telah berperang dengan panji-panji
berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan
melindungi padang dan kaum perempuan.
Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra.
Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba pula.
Adikku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi
karna pahlawan telah berkunjung di tiap hati.
4. Puisi Perjuangan Chairil Anwar: “Karawang Bekasi”
Karawang Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan,
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
5. Puisi Perjuangan Chairil Anwar: “Diponegoro”
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
6. Puisi Perjuangan Kemerdekaan: “Merdeka atau Mati”
Merdeka atau Mati
Darah menggenag di tanah tak bertuan
Ratusan nyawa melayang
Bergelimpangan di medan perang
Mengangkat panji kemenangan
Seorang pejuang berteriak lantang
Gagah berani memegang senjata lawan penjajah
Dua kata menjadi pilihan
Merdeka atau mati
Tubuh kekar dihujani peluru
Penuh lubang di sekujur tubuh
Darah bercucuran meeka tetap tegak berdiri
Sekali lagi lantangkan merdeka atau mati
Karya: Yamin
7. Contoh Puisi Perjuangan Pahlawan: “Satu Kata Merdeka”
Satu kata “Merdeka”
Hingga detik ini
Darah tertumpah membanjiri persada
Ribuan nyawa melayang
Tulang belulang berserakan
Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal
Demi terwujudnya kata
Merdeka
Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya
Darah segar masuk di sela-sela tanah air
Dengan bangga jasadmu tersenyum
Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta
8. Puisi Perjuangan: “Kisah Pahlawan Bangsa”
Oleh: Randi Handika Wijaya
Sedikit cerita tentang mereka
Orang-orang yang dijuluki pahlawan bangsa
Pejuang kemerdekaan Republik Indonesia
Teriakan merdeka mengiringi pertumpahan darah
Sumpah serapah terucap lantang di udara
Mereka ingin bebaskan bangsa ini dari pendosa yang tak tahu arah
Menjajah seluruh negeri dan menguasai ibu pertiwi, sehingga rakyat menderita
Berjuang sampai mati mereka melawan penjajah
Berpeluh darah dan penuh semangat membara demi satu
kata merdeka
Semua itu menjadi kisah tak terlupa
Cerita mereka terukir indah dalam buku sejarah Perjuangan mereka yang gigih tak kenal lelah dan
pantang menyerah
Membumihanguskan penjajah membuat ibu pertiwi
bangga
17 Agustus 1945, hari sejarah kemerdekaan Indonesia
Kita petik buah manis dari perjuangan yang penuh tangis Sekarang kita hanya perlu meneruskan perjuangan
mereka
Menjaga agar bangsa ini tidak jatuh ke tangan yang salah
Curup, 20 Agustus 2021
Sumber: Buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah, dkk.
9. Puisi Tema Perjuangan: “Satu kata”
Oleh: Rosida Putri Sahara
Untuk siapa kemerdekaan ini?
Bila pekik kemerdekaan itu keluar dari perut anak bangsa yang kelaparan
Saat teriakan “merdeka” terucap
Naiknya merah putih membawa peluh serta rintih
Satu bangsa yang tersakiti terseok maupun terbantai
Bambu runcing, golok pun belati mulai bangkit walau tertatih
Hidup atau mati demi satu kata, Diulangi, demi satu kata Merdeka
Sidoarjo, 26 Agustus 2021
Sumber: Buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah, dkk.
10. Puisi Tentang Perjuangan: “Rekam Jejak Kemerdekaan”
Oleh: Seli Rahmawati
Relakan raga demi bangsa
Hilang nyawa membela negara
Darah tumpah tergenang
Agar pribumi bisa menang
Darah membalut penuh tubuh
Hancur lebing tulang-belulang
Ribuan mayat tergeletak tak tersentuh
Sukma bangsa berguguran malam dan siang
Jerit jiwa yang pilu
Berharap bebas dari belenggu
Berontak diri atas penyiksaan
Upaya pembebasan dari keterikatan
Pemandangan duka merenggut asa
Langit kosong menyaksi debur ombak derita
Sungai darah menjadi akhir semangat api yang membara
Para bandit asing senang mempermainkan nasib bangsa
Hingga tibalah hari suci dengan haru menyaksi
17 Agustus 1945 kita raih kemerdekaan
Bukti nyata pahlawan atas janji kemenangan
Demi melihat generasi bangsa damai sentosa tak lagi terjajah
Kini Agustus kembali menyapa
Sang saka terkibar dengan ribuan makna terbentang
Indonesia Raya berkumandang banggalah di dada
Jayalah pertiwiku, merdeka Indonesia!
Banjar, 21 Agustus 2021
Sumber: Buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah, dkk.
Baca Juga: 10 Contoh Puisi Kemerdekaan 4 Bait untuk Menyambut 17 Agustus
11. Puisi Tentang Kemerdekaan: “Darah Merdeka”
Oleh: Satria Putra
Genangan darahmu tertumpah di atas tanah…
Beratus ratus bahkan beribu ribu jiwa melayang…
Jasad bergelimpangan di atas tanah…
Tanah yang tak bertuan, tanah
yang dulu menjadi
saksi akan
perjuanganmu…
Tanah lapang yang dulu menjadi
sebuah medan
perang…
Demi kemerdekaan
bangsa ini engkau
memilih mati
daripada tidak
merdeka sama
sekali…
Engkau memilih
kematian dan
mengorbankan jiwamu demi
kemerdekaan
bangsa ini…
Sungguh
semboyan itu terus
membara dalam
batinmu…
Sumber: Buku Senandung Puisi Tanah Air
12. Puisi Perjuangan Pahlawan: “Pahlawan Hidupku”
Oleh: Melis Afrilianis Sukma
Gerimis telah menangis
Di atas bumi yang letih
Di atas jasad yang sedih
Melangkah bagaikan susuri pecahan kaca tajam
Tubuh condong ke depan menahan lapar menggerogoti
Merayu perdu untuk sedikit menyambung napas
Memeras embun pelepas dahaga di medan pertempuran
Dalam tanah sendiri tanpa kebebasan
Kaulah pahlawan hidupku
Meninggalkan berjuta jejak serta kesedihan
Demi satu kata “Merdeka” untuk negara
Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Kau takkan pernah layu dalam kalbuku
Sumber: Buku Antologi Puisi Kemerdekaan, Pancasila dan Pendidikan? oleh TPS Amla
13. Puisi Perjuangan Kemerdekaan: “Sebuah Kata Merdeka”
Oleh: Endah Parawangsa
Rindu kami pada mu
Padamu para pejuang kemerdekaan
Meski kita tak pernah bertemu
Tapi kami sangat mengagumimu
Mengagumi semua kisahmu
Kisah perjuanganmu yang abadi dalam sejarah
Kisah perjuanganmu untuk Negara ini
Demi sebuah kata “Merdeka”
Sebuah kata yang sangat berharga bagi negeri ini
Sebuah kata yang tak bisa didapatkan dengan uang
Sebuah kata yang di perjuangkan dengan penuh pengorbanan
Bahkan jiwa dan ragamu ikut kau korbankan
Terima kasih para para pejuangku
Dari kami putra putri bangsa ini
Ruang Rindu, 16 Agustus 2019
Sumber: Buku Spesial Antologi Puisi bertajuk Hari Kemerdekaan Indonesia oleh Shinta .N., Shavna Agitsni, dkk.
14. Puisi Tentang Kemerdekaan: “Kita Indonesia”
Oleh: Novi Saskia Ningtias
Semerbak angin berhembus ke sana dan kemari
Hari ini ibu pertiwi bertambah umur lagi
Di setiap penjuru dari Sabang sampai Merauke
Mengibarkan sang merah putih
Lagu Indonesia raya berkumandang dan berngiang mengisi nusantara
Ucapan terima kasih dan doa untuk para pahlawan di senandungkan
Mengheningkan cipta untuk mengenang perjuangannya
Sulit untuk membalasnya, tapi
Lewat prestasi pemuda-pemudi mengukir nama
Indonesia di dunia
Dengan segudang prestasi yang tak pernah mati ataupun terkikis
waktu sekali pun
Penuh perjuangan juga fikiran untuk Indonesia di masa depan
Meneruskan perjuangan para pahlawan dengan prestasi untuk
Indonesiaku tanah tumpah darahku
Kediri, 17 Agustus 2019
15. Puisi Kemerdekaan Indonesia: “Merdeka”
Oleh: Lailatul Fajriyah
MERDEKA! MERDEKA!
Dulu kata-kata itu susah dikatakan
Hanya ada dalam pikiran
Tak berani untuk mengucapkan
MERDEKA!
Itu adalah sebuah mimpi
Mimpi dari Bangsa ini
Mimpi dari Negeri ini
MERDEKA!
Mereka hanya bisa mengejanya
Tak ada kata-kata lain yang mereka eja
Hanya kata itu saja
Kini, kita bebas mengucapkannya
Kini, Indonesia telah MERDEKA
Terima kasih kepada mereka
Yang telah memberi kemerdekaan kepada kita
Malang, 16 Agustus 2019
Sumber: Buku Spesial Antologi Puisi bertajuk Hari Kemerdekaan Indonesia oleh Shinta .N., Shavna Agitsni, dkk.
***
Semoga kumpulan puisi perjuangan di atas bermanfaat, ya.
Simak informasi seputar puisi lainnya hanya di Berita.99.co atau Google News.
Tak lupa, cek rumah idamanmu melalui www.99.co/id.
Kini, cari jual beli properti jadi #segampangitu di 99.co.
**gambar cover: shutterstock.com