Berita Ragam

9 Contoh Puisi Satire yang Menyindir Para Penguasa

3 menit

Inilah daftar contoh puisi satire yang dapat kamu gunakan untuk berbagai macam kepentingan. Yuk, langsung saja simak artikel lengkapnya!

Puisi merupakan karya sastra Indonesia yang sudah digunakan selama puluhan tahun yang lalu.

Terdapat berbagai macam tempa puisi yang kerap dibuat oleh para sastrawan.

Mulai dari puisi pendek pendidikan, puisi kehidupan sampai puisi satire yang memiliki isi untuk mengkritik para penguasa.

Entah itu para penguasa dari dalam pemerintahan maupun luar pemerintahan.

Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang puisi yang satu ini, kebetulan banget, nih!

Sebab kamu sudah mengumpulkan contoh puisi satire lengkap.

Yuk, langsung saja kita simak daftarnya di artikel ini, melansir berbagai sumber.

9 Contoh Puisi Satire yang Berisi Sindiran

contoh puisis satire

Sumber: istock

1. Di Negeri Amplop

Inilah contoh puisi satire karya Gus Mus yang bisa kamu ketahui.

 

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu”

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi “rapi-rapi”

David coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri”

Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur

Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

Memutuskan putusan yang tak putus

Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop-amplop menguasai penguasa

Dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

Mencairkan dan membekukan

Mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa nafsu

Orang sakti bisa mati

Di negeri amplop,

amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja

2. Aku Bertanya

Inilah contoh puisi satire berjudul Aku Bertanya karya W.S Rendra.

 

Aku bertanya…

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon

yang bersajak tentang anggur dan rembulan

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan

termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

3. Cinta Tak Buta

Inilah contoh puisi satire karya Sofi Nurhidayat.

 

Cinta benarkah kamu buta?

Bukankah kamu hati yang suci

Hati yang tulus

Hati yang bersih

Hati yang tak menodai

Dan tak ternodai

Mengapa sebagian dari mereka

Mengatasnamamu untuk membuat tak berdaya

Dan membuat Iuka

Atas namamu yang buta

Sebagian dari mereka merenggut kesucian manusia

Cinta namun kini ternodai

Oleh mereka-mereka yang tak punya hati

Mereka-mereka tak kenal nurani

Sebab yang berkuasa atas kepala

Hanyalah nafsu yang birahi

4. Diponegoro

Inilah contoh puisi sindiran berjudul Diponegoro karya Chairil Anwar.

 

Di Masa Pembangunan Ini

Tuan Hidup Kembali

Dan Bara Kagum Menjadi Api

Di Depan Sekali Tuan Menanti Tak Gentar

Lawan Banyaknya Seratus Kali

Pedang Di Kanan

Keris Di Kiri

Berselempang Semangat

Yang Tak Bisa Mati

Maju Ini Barisan

Tak Bergenderang-Berpalu Kepercayaan



Tanda Menyerbu

Sekali Berarti Sudah Itu Mati

Maju Bagimu Negeri Menyediakan Api

Punah Di Atas

Menghamba Binasa

Di Atas Ditindas

Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai

Jika Hidup Harus

Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang

5. Syair Orang Lapar

Inilah contoh satire berjudul Syair Orang Lapar yang dibuat oleh Taufiq Ismail.

 

Lapar menyerang desaku

Kentang dipanggang kemarau

Surat orang kampungku

Kuguratkan kertas

Risau

6. Air Mata Buaya

Inilah contoh puisi satire singkat berjudul Air Mata Buaya yang dibuat oleh Fadli Zon.

 

Kau bicara kejujuran sambil berdusta

Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Negara Singapura

Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara

Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam

Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah

Kau bicara persatuan sambil memecah belah

Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi

Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan

Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita

Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama

Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata

Air mata buaya

7. Jangan Ganggu Kesetiaanku

Inilah contoh puisi satir yang dibuat oleh Iringan Bayu Senja.

Jangan hunuskan senyum manismu untukku..
Sebab kutahu itu hanya bernilai semu..
Jangan hujamkan lirikan mata elangmu padaku..
Sebab ku tau itu juga bernilai palsu..

Jangan pula kau lebarkan tawamu untukku..
Sebab kutahu itu juga hanya basa basimu..
Jangan kau tawarkan apapun padaku..
Sebab itu hanya kan sakiti orang terkasihmu..

Sedang aku, jikapun yang kau tawarkan berasal dari hatimu.
Maka tetap saja aku tak akan mau..
Aku menjadikan kehidupan kasihku atas dirimu..

Berlalulah dan biarkan peradaban waktu..
Menjawab semua maumu..
Aku sudah setia tapi kau masih selingkuh juga

8. Negeriku

Inilah contoh puisi satire singkat karya Gus Mus.
Mana ada negri sesubur negeriku
Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tehu dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung
Prabot-prabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku
Ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku
Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari tambangku
Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku
Mana ada negri sekaya negeriku
Majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara
Brangkas-brangkas Bank ternama dimana-mana menyimpan harta-hartaku
Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis kaum melarat
Rata -rata pemimpin negriku dan handai tolannya terkaya didunia
Mana ada negri semakmur negeriku
Penganggur-penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiunan setiap bulan
Rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan
Rampok-rampok di beri rekomendasi, dengan kop sakti instansi

Maling-maling di beri konsensi Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi

9. Kepada Para Pemulung Desaku

Inilah puisi satir yang dibuat oleh Malik Abdul.
Desaku terpencil di sudut sungai yang sepi
Masyarakat hidup pas-pasan tetapi penuh gaya
Seakan tak mau kalah dengan kemajuan kota
Mereka tak tahu apa itu halal
Mereka tak tahu apa itu haram
Sambil menyelam minum air
Sambil memulung mereka mencuri
Sambil mencuri mereka menari
Sambil menari mereka mengotori diri
Tiada satu pun cita-cita yang mulia diantara mereka
Karena mereka tiada mengenalnya
Ajaran agama pun tidak mereka anggap benar
Lantas siapakah yang harus berbenah
Para kiyai kah?

Atau mereka?

***

Itulah tadi contoh puisi satire yang mengkritik para penguasa.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Kunjungi website 99.co/id untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Podomoro Park Bandung.

Karena mencari rumah #segampangitu.

Lalu jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru tentang properti di 99.co.



Christantio Utama

Lulusan Binus jurusan Hubungan Internasional. Mengawali karier sebagai jurnalis di Detikcom pada 2018 dan sekarang bekerja di 99 Group sebagai Penulis SEO. Tio rutin menulis tentang properti, gaya hidup, dan teknologi.
Follow Me:

Related Posts