Kebagian tugas sekolah yang mengharuskan kamu membuat resensi novel Sunda? Tak perlu bingung, kami telah menyediakan sejumlah referensi novel bahasa Sunda yang menarik.
Resensi novel Sunda merupakan salah satu langkah dalam mengapresiasi atau mengkritik sebuah karya sastra, terutama yang berkaitan dengan buku.
Secara umum, resensi novel menuangkan pemikiran si pembuat setelah membaca suatu buku misalnya sinopsis, kritik, kelebihan dan kekurangan, serta hal penting lainnya.
Membuat resensi novel bahasa Sunda sebenarnya sama saja dengan membuat resensi novel bahasa Indonesia. Â
Namun, jika kamu merasa bingung serta memerlukan contoh ulasan novel bahasa Sunda, sebaiknya baca hingga tuntas artikel ini.
Melansir berbagai sumber, 99updates.id telah siapkan kumpulan contoh resensi novel Sunda yang populer.
Resensi Novel Sunda
1. Contoh Resensi Novel Bahasa Sunda Rasiah nu Goreng Patut
Judul: Rasiah nu Goreng Patut
Penulis: Achmad Bassach
Penerbit: Dachlan Bekti, Bandung
Tahun Terbit: 1928
Sinopsis:
Rasiah nu Goreng Patut adalah novel Sunda yang ditulis oleh Achmad Bassach dan diterbitkan pada tahun 1928. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta antara Karnadi dan Marjum.
Karnadi adalah seorang pemuda yang miskin dan tinggal di kampung Cijawura, Desa Buahbatu, di sebelah selatan kota Bandung. Ia bekerja sebagai pencari kodok hijau untuk dijual ke orang-orang Cina di pasar kota.
Marjum adalah seorang gadis yang cantik dan baik hati. Ia tinggal di kampung yang sama dengan Karnadi.
Karnadi dan Marjum saling jatuh cinta, tetapi hubungan mereka dilarang oleh orang tua Karnadi. Orang tua Karnadi ingin Karnadi menikahi gadis dari keluarga kaya.
Meskipun dilarang, Karnadi dan Marjum tetap menjalin hubungan diam-diam. Mereka sering bertemu di malam hari untuk saling bertukar kasih.
Suatu hari, Karnadi dan Marjum ditangkap oleh orang tua Karnadi. Orang tua Karnadi sangat marah dan mereka ingin memisahkan Karnadi dan Marjum.
Karnadi dan Marjum tidak menyerah. Mereka melarikan diri dari kampung dan pergi ke kota Bandung.
Di kota, Karnadi dan Marjum bekerja keras untuk mewujudkan impian mereka. Karnadi bekerja sebagai tukang kayu, sementara Marjum bekerja sebagai pelayan.
Setelah beberapa tahun, Karnadi dan Marjum berhasil menjadi orang yang sukses. Mereka menikah dan hidup bahagia bersama.
Kelebihan Novel Rasiah nu Goreng Patut:
- Novel ini memiliki cerita yang menarik dan menyentuh hati. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
- Mengangkat tema yang menarik, yaitu cinta dan perjuangan. Tema ini dibahas dengan baik dan mendalam.
- Novel ini ditulis dengan bahasa Sunda yang mudah dipahami. Hal ini membuat novel ini mudah dibaca oleh pembaca dari berbagai kalangan.
Kekurangan Novel Rasiah nu Goreng Patut:
- Tokoh-tokoh dalam novel ini kurang kompleks. Mereka hanya memiliki karakter yang stereotip.
- Alur cerita novel ini kurang rapi. Ada beberapa bagian yang tidak logis dan sulit dipahami.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, Rasiah nu Goreng Patut adalah novel Sunda yang bagus. Novel ini memiliki cerita yang menarik dan menyentuh hati. Novel ini wajib dibaca oleh semua orang, terutama penggemar sastra Sunda.
2. Resensi Novel Sunda Laleur Bodas
Judul: Laleur Bodas
Penulis: Samsu
Penerbit: Kiblat Buku Utama
Tahun Terbit: 1940
Sinopsis:
Laleur Bodas adalah novel karya Samsu yang diterbitkan pada tahun 1940. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta antara Basri dan Lili.
Basri adalah seorang pemuda miskin yang bekerja sebagai buruh di pabrik milik orang kaya. Lili adalah seorang gadis cantik yang merupakan anak dari pemilik pabrik tersebut.
Basri dan Lili saling jatuh cinta, tetapi hubungan mereka dilarang oleh orang tua Lili. Didi, kakak Lili, yang juga menyukai Lili, berusaha untuk memisahkan Basri dan Lili.
Didi pun mulai mengganggu Basri. Ia sering mengancam Basri dan berusaha untuk menjebaknya. Basri pun sering diganggu oleh Didi dan teman-temannya.
Suatu hari, Basri dan Lili sedang berkencan di taman. Didi pun melihat mereka dan marah. Didi pun menyerang Basri dan hampir memukulnya.
Tiba-tiba, muncul seekor burung laleur putih dan menyerang Didi. Didi pun ketakutan dan melarikan diri.
Basri dan Lili pun bersyukur karena telah diselamatkan oleh burung laleur putih. Mereka pun yakin bahwa burung laleur putih adalah pelindung cinta mereka.
Kelebihan Novel Laleur Bodas:
- Novel ini memiliki cerita yang menarik dan menyentuh hati.
- Novel ini menggunakan bahasa Sunda yang mudah dipahami.
- Novel ini sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan.
Kekurangan Novel Laleur Bodas:
- Novel ini memiliki beberapa alur yang cukup mengganggu.
- Penokohan dalam novel ini cukup sederhana.
Kesimpulan:
Laleur Bodas adalah novel Sunda klasik yang wajib dibaca oleh semua orang. Novel ini memiliki cerita yang menarik dan sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan.
3. Contoh Resensi Novel Sunda Sripanggung
***
Itulah beberapa resensi novel Sunda yang bisa dibaca serta dipelajari.Â
Semoga membantu, ya!
Kamu juga bisa menemukan contoh resensi lainnya hanya di Google News 99updates.id.
Jika sedang cari rumah berdesain modern, akses www.99.co/id dari sekarang.
Bersama kami, rasakan #segampangitu jual beli properti!