Ingin mengetahui lebih lanjut soal limbah non-organik? Intip penjelasan lengkap mulai dari definisi hingga contoh sampah anorganik pada artikel di bawah ini!
Berdasarkan unsur pembentuknya, limbah yang ada di sekitar kita terbagi ke dalam dua jenis, yakni sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah jenis limbah yang mudah terurai karena biasanya berasal dari organisme hidup seperti hewan dan tumbuhan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan sampah anorganik?
Untuk lebih jelasnya, yuk, pelajari bersama soal pengertian hingga contoh sampah anorganik berikut ini!
Apa Itu Sampah Anorganik?
Sampah anorganik adalah jenis limbah yang sulit terurai dan biasanya bukan berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Sebenarnya limbah ini tetap bisa terurai, hanya saja membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan sampah organik.
Oleh karena itu, sampah anorganik kerap dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan guna mencegah penumpukan limbah yang sulit terurai.
Ciri-Ciri Sampah Anorganik
Sampah anorganik mempunyai sejumlah ciri yang membedakannya dengan limbah organik.
Berikut adalah ciri-ciri sampah anorganik.
1. Tidak Mudah Terurai
Ciri limbah anorganik pertama adalah tidak mudah terurai.
Artinya, jenis sampah ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai.
Bahkan, beberapa limbahnya membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa terurai menjadi partikel yang lebih kecil.
2. Dibuat dari Bahan Sintetik
Selanjutnya, ciri-ciri sampah anorganik adalah dibuat dari bahan sintetik.
Misalkan saja, styrofoam adalah jenis limbah anorganik yang terbuat dari bahan campuran bahan sintetik seperti polistirena dan gas CFC.
3. Dapat Didaur Ulang
Ciri limbah anorganik terakhir adalah dapat didaur ulang.
Meski tidak mudah terurai, kamu bisa mengolah sampah anorganik untuk kebutuhan lain seperti tas, pot, dan kerajinan tangan.
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Saat memisahkan sampah organik dan anorganik, kamu harus bisa membedakan keduanya.
Berikut adalah perbedaan sampah organik dan non-organik yang perlu kamu ketahui.
1. Sumber
Sampah organik dan anorganik mempunyai sumber yang berbeda.
Limbah organik dihasilkan organisme hidup.
Sementara, sampah non-organik adalah produk dari organisme tidak hidup dan hasil dari campur tangan manusia.
2. Kandungan
Limbah organik mempunyai kandungan karbon danikatan hidrogen karena terdiri dari organisme hidup.
Sebaliknya, sampah anorganik tidak mengandung karbon sama sekali.
3. Ketahanan Panas
Saat terkena panas, sampah organik dapat terbakar secara alami.
Di sisi lain, limbah non-organik yang tidak dapat terbakar secara alami.
4. Reaksi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa limbah organik mempunyai laju reaksi lebih lambat dan tidak dapat membentuk garam.
Sementara itu, limbah non-organik memiliki laju reaksi yang lebih cepat dan mudah membentuk garam dibandingkan limbah organik.
Jenis-Jenis Limbah Anorganik
Sampah anorganik sendiri terbagi ke dalam tiga jenis.
Ketiga jenis tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Limbah Anorganik Padat
Limbah anorganik padat adalah sampah yang memiliki sifat keras dan padat.
Contoh sampahnya ada di sekitar kita seperti aluminium, besi, botol bekas, dan barang sejenis lainnya.
2. Limbah Anorganik Cair
Limbah anorganik cair adalah sampah berupa cairan yang bisa berbahaya dan berasal dari pabrik atau perusahaan produksi.
Selain dari pabrik, jenis limbah ini bisa berasal dari aktivitas rumah tangga seperti dari sabun cuci dan detergen.
3. Limbah Anorganik Gas
Limbah anorganik gas adalah sampah yang tidak bisa diraba oleh indra.
Umumnya, limbah gas anorganik berasal dari cerobong asap pabrik produksi.
Asap tersebut terbilang berbahaya karena dapat menyebabkan bumi menjadi lebih panas, rawan terhadap hujan asam, dan berbagai polutan yang meningkat.
Manfaat Sampah Anorganik
Keberadaan sampah anorganik sebenarnya bisa memberikan beberapa manfaat, lo.
Inilah beberapa manfaat yang bisa didapat dari sampah non-organik.
1. Bahan Kerajinan Tangan
Karena sulit terurai, sampah non-organik bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan.
Bahkan, banyak sekolah yang mulai memberikan pelatihan kepada siswa untuk membuat prakarya dari bahan dasar sampah.
2. Dapat Digunakan kembali
Penggunaan kembali limbah anorganik sangat mungkin untuk dilakukan.
Misalkan saja, sampah-sampah rumah tangga bisa difungsikan menjadi benda lain yang fungsional.
Salah satu contohnya adalah wadah bekas yang bisa digunakan untuk bak penampungan air.
3. Meningkatkan Pendapatan Ekonomi
Jika diolah dengan baik, limbah non-organik bisa membantu meningkatkan pendapatan ekonomi seseorang, lo!
Dalam skala kecil, usaha pengepul bekas adalah salah satu contoh paling sederhana.
Dampak Buruk Limbah Anorganik
1. Gangguan Kesehatan
Keberadaan limbah anorganik dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Contohnya saja adalah limbah dioksin yang menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari gangguan saraf hingga kanker pada mereka yang tinggal di dekat TPA.
2. Masalah Lingkungan
Penumpukan sampah anorganik berisiko meningkatkan masalah lingkungan seperti pemanasan global dan bencana alam.
Contohnya, banjir yang setiap tahun terjadi yang diakibatkan oleh tumpukan sampah yang menghalangi aliran air sungai.
Selain itu, kandungan berbahaya pada sampah anorganik bisa mencemari sungai di Indonesia.
Ketika tercemar, kemurnian dan kesehatan air tidak lagi terjaga.
Contoh Sampah Anorganik dan Organik
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali contoh sampah organik dan anorganik yang bisa ditemukan.
Berikut adalah beberapa contoh sampah anorganik:
- Kaleng aluminium
- Styrofoam
- Peralatan logam
- Botol kaca
- Kemasan plastik
- Keramik
- Sampah elektronik
Sementara, inilah contoh sampah organik:
- Sisa makanan
- Buah-buahan yang membusuk
- Karton
- Kertas
Cara Mengelola Sampah Anorganik
Agar tidak tergeletak begitu saja, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola limbah anorganik.
Inilah beberapa di antaranya.
1. Reduce
Reduce atau mengurangi adalah cara meminimalisasi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sumber sampah.
Contoh penerapannya adalah dengan membawa botol minum sendiri ketika bepergian.
2. Reuse
Prinsip mengelola sampah anorganik lainnya adalah reuse atau memakai kembali barang yang masih layak digunakan.
Jika prinsip ini diterapkan, jumlah sampah pun bisa berkurang.
3. Recycle
Recycle adalah prinsip yang dilakukan dengan membuat sampah menjadi barang yang lebih berguna.
Contohnya, kamu membuat kerajinan tangan dari sampah plastik.
Selain menekan jumlah sampah plastik, prinsip ini juga bisa bernilai ekonomis.
4. Replace
Terakhir, ada replace atau mengganti barang sehari-hari dengan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Misalkan saja, ketika berbelanja, kamu bisa membawa tas belanja dibanding menggunakan plastik sekali pakai.
Di samping itu, kamu juga bisa mengganti bungkus makanan styrofoam dengan wadah yang mudah terurai.
FAQ Contoh Sampah Anorganik
Apa saja contoh anorganik?
Contoh limbah anorganik antara lain bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng.
Apa contoh dari sampah organik?
Inilah beberapa contoh dari sampah organik.
- Sisa makanan
- Buah-buahan yang membusuk
- Karton
- Kertas
***
Semoga pembahasan contoh sampah organik dan anorganik di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya!
Simak terus informasi seputar pelajaran sekolah lainnya di www.99updates.id dan Google News.
Sedang berburu rumah dijual seperti SOHO Flex Space di Karawaci, Tangerang?
Wujudkan angan mempunyai hunian memukau hanya di www.99.co/id karena kami dijamin #SegampangItu.