Ada juga jenis senyawa, yaitu organik dan anorganik. Yuk, simak contoh senyawa, pengertian, dan jenisnya pada ulasan berikut ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah bersentuhan dengan yang namanya senyawa atau menggunakan produk kimia.
Senyawa sendiri merupakan salah satu mata pelajaran kimia yang biasanya didapatkan di sekolah.
Senyawa adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur pembentuknya.
Beberapa unsur ini akan bergabung secara alami tanpa rekayasa atau buatan manusia.
Salah satu contoh senyawa yang sering kita jumpai adalah air (H2O).
Air merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimianya, yaitu H20.
Lantas, apa saja contoh senyawa lainnya yang sering kita temukan di kehidupan sehari-hari?
Sebelum pembahasan tersebut, simak pengertian, penamaan rumus, jenis, hingga perbedaan berikut ini, ya!
Pengertian Senyawa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senyawa adalah zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu, biasanya sifatnya sangat berbeda dari sifat unsur-unsurnya.
Senyawa merupakan zat kimia murni yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang terikat dengan rasio tetap.
Ketika unsur-unsur tersebut bergabung secara kimia dengan perbandingan massa yang tetap, maka muncullah senyawa.
Pasalnya, bila unsur tersebut bergabung sifat individu dari unsur-unsur itu akan hilang dan memunculkan sifat baru.
Penamaan Rumus Senyawa
Cara menuliskan rumus senyawa adalah dengan mengutamakan unsur logam terlebih dahulu dan diikuti unsur non logam serta diakhiri oleh -ida.
Bila senyawa terdiri atas unsur-unsur non logam, penamaan senyawa menggunakan awalan yang menyatakan jumlah atom unsur penyusun.
Berikut awalan yang menyatakan jumlah atom penyusun, di antaranya:
- Jumlah unsur 1 : Mono
- Jumlah unsur 2 : Di
- Jumlah unsur 3 : Tri
- Jumlah unsur 4 : Tetra
- Jumlah unsur 5 : Penta
- Jumlah unsur 6 : Heksa
- Jumlah unsur 7 : Hepta
- Jumlah unsur 8 : Okta
- Jumlah unsur 9 : Nano
- Jumlah unsur 10 : Deka
Contoh penamaan senyawa:
- N2O3 (dinitrogen trioksida)
- NaCl ( natrium klorida)
- PCl5 (fosfor penta klorida)
- KCl (Kalium klorida)
- MgF2 (Magnesium fluorida)
- K2O (Kalium oksida)
Jenis-jenis Senyawa
Berdasarkan unsur pembentuknya, senyawa terbagi menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
1. Senyawa Organik
Jenis senyawa pertama adalah senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis.
Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya sehingga memiliki sifat mudah terbakar.
Selain itu, senyawa organik tidak mudah larut di dalam air, kecuali pelarutnya bersifat organik juga.
2. Senyawa Anorganik
Senyawa kedua adalah senyawa anorganik yang berasal dari sumber daya mineral bumi.
Jenis senyawa ini merupakan senyawa yang menyusul material atau benda tak hidup dengan titik didih relatif tinggi.
Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut di dalam air dan tidak mudah terbakar.
Contoh Senyawa Organik dan Anorganik
1. Contoh Senyawa Organik
Jenis senyawa organik ini berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis.
Contoh senyawa organik, di antaranya:
- Gula (C12H22O11 )
- Alkohol (C2H5OH)
- Urea (CO(NH2)2).
Contoh senyawa organik lainnya yaitu hidrokarbon alifatik (bensin, parafin, gas metana, gas asetilena dan sebagainya).
Selain itu, contoh senyawa organik adalah senyawa aromatik (benzena, piridin, fenol, anilin, dan tiofen dan sebagainya), alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester.
2. Contoh Senyawa Anorganik
Senyawa yang berasa dari mineral ini digolongkan dalam senyawa anorganik, berikut contoh senyawanya, antara lain:
- Air (H2O)
- Karbondioksida (CO2)
- Kalsium Karbonat (CaCo3)
- Natrium Hidroksida (NaOH)
- Silikon Dioksida (SiO2)
- Silika (SiO4),
- Tawas (Al2(SO4)3),
- Garam dapur (NaCl).
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik di antaranya:
- Titik lebur dan titik didih senyawa organik lebih rendah daripada senyawa anorganik.
- Kelarutan senyawa organik bernilai lebih kecil daripada kelarutan senyawa anorganik.
- Senyawa organik terjadi reaksi secara molekuler sehingga berjalan lambat, sementara senyawa anorganik reaksinya secara ionik sehingga berjalan lebih cepat.
- Senyawa organik menunjukkan gejala isomerisasi, sedangkan anorganik sebaliknya.
- Berat molekul senyawa organik bernilai lebih dari 100 gram/gramol. Sedangkan berat molekul senyawa anorganik kurang dari 1000 gram/gramol.
- Senyawa organik tidak memiliki sifat kondusif. Sedangkan senyawa anorganik bersifat konduktif atau menghantarkan listrik.
- Senyawa organik lebih mudah terbakar dan lebih mudah menguap.
- Senyawa anorganik tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap.
***
Itulah contoh senyawa beserta pengertian dan jenisnya yang perlu kamu pelajari.
Semoga bermanfaat, ya!
Temukan berita menarik seputar gaya hidup dan properti hanya di www.99updates.id.
Ikuti juga Google News kami untuk mendapatkan berita terkini lainnya yang bermanfaat.
Sedang mencari hunian impian bersama keluarga? Kunjungi 99.co karena mencari properti ternyata #segampangitu.