Studi kelayakan bisnis menjadi salah satu hal yang cukup penting bagi para pelaku usaha. Namun, tak sedikit yang masih bingung bagaimana cara membuatnya. Yuk, simak contoh studi kelayakan bisnis supaya lebih paham!
Bagi pengusaha pemula, istilah studi kelayakan bisnis mungkin masih terdengar kurang familier.
Padahal, studi kelayakan tergolong penting dan berperan memajukan sebuah usaha, lo.
Pasalnya, kamu sebagai pengusaha bisa memutuskan keputusan yang tepat dan akurat dengan melakukan serangkaian studi.
Studi kelayakan usaha juga kerap dijadikan suatu penelitian oleh para mahasiswa, baik dalam bentuk skripsi, tesis, jurnal, hingga proposal penelitian.
Lantas, apa tujuan dan manfaatnya bagi para pelaku usaha?
Selengkapnya simak pengertian studi kelayakan bisnis di bawah ini, ya!
Apa Itu Studi Kelayakan Bisnis?
Tidak cuma pelaku usaha, studi kelayakan usaha sangat diperlukan bagi investor dan semua pihak yang terlibat dalam suatu usaha.
Menurut buku Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha oleh Lilis Sulastri, studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, hingga aspek pasar dan pemasaran.
Selain itu, studi kelayakan juga terkait aspek teknis dan teknologi serta manajemen dan keuangan di mana semua itu digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan.
Nah, manfaat hasil studi kelayakan tersebut digunakan untuk mengambil keputusan, apakah suatu usaha dapat dikerjakan atau ditunda, bahkan tidak dijalankan.
Di sisi lain, kamu juga harus tahu kalau studi kelayakan berbeda dengan rencana usaha (business plan).
Pasalnya, rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa dan mengapa sebuah bisnis dijalankan.
Dari penjelasan sebelumnya, pastinya kamu sudah tahu ‘kan apa tujuan dari studi kelayakan tersebut?
Melansir smesta.kemenkopukm.go.id, tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk menilai peluang proyek usaha apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak.
Jika layak diteruskan, kamu bisa melakukan upaya-upaya untuk melindungi bisnis dari risiko rugi.
Studi kelayakan juga membantu memberikan gambaran situasi usaha yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
Yuk, langsung saja simak contoh studi kelayakan bisnis terlengkap berikut ini!
Baca Juga: 10 Contoh Analisis SWOT Diri Sendiri, Usaha, Perusahaan, hingga Organisasi. Catat Baik-Baik!
7 Contoh Studi Kelayakan Bisnis yang Bisa Ditiru
1. Contoh Studi Kelayakan Bisnis Pakaian
Studi Kelayakan Bisnis Butik Qurrota
1. Ringkasan Eksekutif
Butik “Qurrota” adalah usaha ritel pakaian yang fokus pada busana muslim modern dengan desain yang stylish dan harga terjangkau. Target pasar produk ini adalah wanita muda berusia 17—40 tahun yang merupakan generasi Z dan milenial yang ingin tampil trendi, namun tetap syar’i.
2. Analisis Pasar
- Potensi pasar: Meningkatnya minat masyarakat terhadap fesyen muslim terutama di kalangan generasi muda.
- Target pasar: Wanita muda berusia 17—40 tahun, pelajar, pekerja kantoran, dan mahasiswa.
- Analisis persaingan: Memetakan kompetitor utama dan keunggulan kompetitif yang ditawarkan.
3. Analisis Produk/Jasa
- Produk utama: Busana muslim (gamis, hijab, khimar, niqab) dengan desain kekinian dan bahan berkualitas.
- Keunggulan produk: Desain eksklusif, harga bersaing, dan kualitas bahan yang nyaman.
4. Analisis Teknis dan Operasional
- Lokasi: Pusat perbelanjaan atau area strategis dengan lalu lintas tinggi.
- Peralatan: Rak pajangan, kasir, CCTV, dan peralatan pendukung lainnya.
- SDM: Penjahit, kasir, dan tenaga penjualan.
- Suplai: Membangun kerja sama dengan supplier bahan baku dan konveksi.
5. Analisis Keuangan
- Investasi awal: Biaya sewa tempat, pembelian peralatan, modal kerja, dan promosi.
- Proyeksi pendapatan: Estimasi penjualan berdasarkan target pasar dan harga jual.
- Proyeksi biaya: Biaya produksi, operasional, dan pemasaran.
- Analisis kelayakan keuangan: Hitung BEP, periode pengembalian investasi, dan profitabilitas.
6. Analisis SWOT
- Strengths: Desain unik, harga terjangkau, lokasi strategis.
- Weaknesses: Modal terbatas, belum memiliki brand awareness yang kuat.
- Opportunities: Pertumbuhan pasar fesyen muslim, tren online shop.
- Threats: Persaingan yang ketat, perubahan tren fesyen yang tidak menentu.
7. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis yang dilakukan, bisnis butik “Qurrota” memiliki potensi yang baik dan layak untuk dijalankan. Namun, perlu dilakukan strategi pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan brand guna meningkatkan penjualan.
2. Contoh Studi Kelayakan Bisnis Makanan
3. Contoh Proposal Studi Kelayakan Bisnis
Sumber: repository.fe.unj.ac.id
4. Contoh Studi Kelayakan Bisnis Minuman Boba
Sumber: repository.iainambon.ac.id
5. Contoh Studi Kelayakan Usaha Perusahaan
Sumber: ojs.unud.ac.id
6. Contoh Studi Kelayakan Bisnis Cafe
7. Contoh Studi Kelayakan Bisnis UMKM
Pendahuluan
UKM merupakan bisnis yang sangat penting dalam pengembangan perekonomian negara (Ghobadian & Gallear, 1996; Mambula, 2003; Tambunan, 2008). Begitu juga dengan UKM di Indonesia yang memiliki persentase sekitar 99 persen dari keseluruhan bisnis di Indonesia (Tambunan, 2008).
Salah satu UKM di Indonesia, khususnya di desa Pecuk Kecamatan Pakel adalah UKM keripik pisang Ramesta. UKM ini berdiri sejak 2012 dan memiliki rata-rata permintaan produksi sebesar 35.000 per bulan.
UKM ini memiliki banyak pesaing di antaranya adalah UKM keripik pisang di Kabupaten Tulungagung dan produk-produk keripik pisang lainnya di Pula Jawa.
Latar Belakang Masalah
Sebagai usaha kecil, permasalahan yang sering terjadi adalah pada pengelolaan usaha yang masih bersifat tradisional.
Manajemen organisasi dan keuangan menjadi salah satu permasalahan yang paling sangat perlu perbaikan pada mitra UKM.
Metode Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada UKM Ramesta yang berada di desa Pecuk kecamatan Pakel. Penelitian ini dilakukan pada April 2024.
Data yang diambil adalah data keuangan yang diperoleh melalui wawancara terhadap pemilik bisnis tersebut.
Adapun metode yang dilakukan adalah metode deskriptif secara purposive.
Hasil dan Pembahasan
Data yang diperoleh dari UKM Ramesta adalah:
1. Biaya Tetap (fixed cost)
Merupakan biaya penyusutan fasilitas gedung dan peralatan serta biaya perawatannya meliputi:
a. Biaya penyusutan per bulan pada masing-masing komponen merupakan total harga dibagi dengan umur ekonomisnya.
b. Total biaya perawatan diperoleh melalui perhitungan perawatan gas setiap bulan yang diperkirakan sebesar Rp20.000 per bulan dan sepeda motor (sebagai alat transportasi) diperkirakan sebesar Rp50.000 per bulan.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel pada penelitian ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya karyawan, biaya transportasi, biaya pengemasan, dan biaya lainnya.
Total Biaya Produksi
Total biaya produksi adalah jumlah seluruh biaya yang digunakan untuk memproduksi keripik pisang, dari biaya pengolahan bahan baku sampai dengan biaya pendistribusian produk keripik pisang.
Total biaya produksi keripik pisang UKM Ramesta adalah sebagai berikut:
- Total biaya tetap Rp921.860
- Total biaya variabel Rp14.600.000
- Total Rp15.521.860
Kesimpulan
Berdasarkan analisis kelayakan usaha (R/C ratio dan B/C ratio), dapat disimpulkan bahwa bisnis keripik pisang UKM Ramesta layak untuk dijalankan.
Namun, analisis profitabilitas pada perhitungan ROI menunjukkan tingkat keuntungan yang sangat kecil, yaitu 31,4 persen.
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa usaha ini potensial untuk dikembangkan, namun membutuhkan beberapa perbaikan sehingga dapat menekan total biaya sekaligus menambah jumlah produksinya.
Sumber: unmerpas.ac.id/Jurnal Masyarakat Merdeka
***
Itulah contoh studi kelayakan bisnis yang baik dan benar.
Semoga bermanfaat, ya.
Simak artikel menarik lainnya di Berita.99.co.
Kamu juga bisa membaca berbagai topik seputar properti melalui Google News.
Yuk, kunjungi www.99.co/id untuk menemukan hunian terjangkau yang #segampangitu.