Berita Ragam

14 Contoh Teks Editorial Terbaru Berbagai Topik yang Singkat dan Menarik

11 menit

Contoh teks editorial sering kali muncul pada surat kabar yang isinya mengangkat isu-isu terkini yang aktual, fenomenal, dan faktual. Bagi kamu yang belum pernah membacanya, simak selengkapnya pada artikel ini, ya!

Property People, Teks editorial merupakan salah satu rublik yang ada di media massa.

Tidak hanya media cetak koran atau majalah, kekinian teks editorial juga terdapat pada media online.

Teks editorial dikenal juga sebagai tajuk rencana yang biasanya terdapat pada halaman depan koran.

Isinya membahas tentang persoalan yang sedang ramai atau isu terkini di berbagai belahan dunia.

Jadi, dimana teks editorial ditulis letaknya ada di bagian redaksi.

Nah, bagi kamu yang berencana membuatnya maka kenali struktur teks editorial, ciri ciri teks editorial, dan contohnya.

Untuk membahas lebih lanjut, simak pengertian teks editorial di bawah ini, ya!

Apa Itu Teks Editorial

teks editorial

Sumber contoh teks editorial : teachingexpertise.com

Melansir e-Modul Kemendikbud, teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang mengupas suatu peristiwa aktual atau yang sedang menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Editorial atau tajuk rencana ditulis berdasarkan sudut pandang pimpinan redaksi.

Adapun isu yang diangkat mulai dari politik, sosial, hingga ekonomi.

Contoh tajuk rencana antara lain kenaikan BBM dan dampaknya pada masyarakat, reshuffle kabinet, serta kebijakan impor.

Contoh teks editorial merupakan tulisan opini yang ditulis secara rutin di koran atau majalah pada halaman awal.

Setelah memahami pengertian teks editorial, langsung saja simak teks editorial contoh berbagai topik berikut ini!

14 Contoh Teks Editorial

1. Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan

Berikut adalah contoh teks editorial singkat tentang kesehatan:

Hipertensi

Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2019, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?

Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya. Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?

Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika, berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang
sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan
pola hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.

**Sumber: Sinar Harapan 23 Mei 2019/Kemendikbud

 

2. Teks Editorial Contoh

contoh teks editorial singkat tentang membuka data penerima bantuan sosial:

Membuka Data Penerima Bantuan Sosial

Seorang anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengusulkan data penerima bantuan sosial dibuka kepada publik sebelum bantuan sosial disalurkan. Pembukaan data bisa dilakukan secara online atau ditempelkan di balai desa atau kantor kelurahan, kalau perlu hingga di rukun tetangga. Usulan ini menarik karena selama ini data penerima bantuan sosial, yang berisi data warga miskin yang memenuhi kriteria layak menerima bantuan sosial, tidak pernah dipublikasikan untuk diuji oleh publik. Pembukaan data jelas berefek baik: transparansi dan akuntabilitas data akan
lebih terjamin.

Data yang terbuka akan membuat masyarakat mudah berpartisipasi mengoreksi data yang salah, misalnya ada warga miskin tak masuk data dan malah ada warga mampu yang masuk data. Sebenarnya proses pendataan warga miskin yang layak menerima bantuan sosial, dalam kapasitas individu atau keluarga, pasti dimulai dari bawah.

Usulan pasti berawal dari akar rumput yang naik ke pemerintah desa/kelurahan, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat pusat di bawah kementerian terkait atau lembaga negara terkait. Faktanya proses yang bertingkat ini selalu saja memunculkan data-data yang invalid sehingga bantuan sosial salah sasaran.

Kementerian Sosial telah menyediakan sistem pencarian data penerima bantuan sosial tunai, yaitu di laman cekbansos.siks.kemensos.go.id. Untuk melihat status peserta, masyarakat harus memiliki nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga.

Pengecekan bias dilakukan dengan memilih identitas kepesertaan yang diinginkan, mamasukkan nomor kepesertaan dari identitas yang dipilih, dan seterusnya. Persoalannya ketika analisis data yang muncul menunjukkan anomali, misalnya ada warga punya Kartu Keluarga Sejahtera tapi tak masuk database, penduduk tidak miskin malah masuk data penerima bantuan sosial, dan penduduk yang benar-benart miskin malah tidak masuk dalam database tidak ada sistem yang real time untuk mengoreksi. Publikasi data sejak di tingkat bawah bisa mencegah kesalahan demikian ini.

**Sumber: Solo Pos, Senin 8 Juni 2020/Kemendikbud

 

3. Contoh Teks Editorial Singkat

Berikut adalah contoh teks editorial singkat terbaru: 

Ciremai yang Patut Dipertahankan

Kabar pengembalian Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ciremai, Jawa Barat kepada pemerintah dari PT Chevron cukup melegakan masyarakat setempat. Kita ingat bahwa Chevron merupakan peserta tunggal dalam lelang WKP Ciremai yang digelar 2011 lalu. Chevron kemudian ditetapkan sebagai pemenang lelang WKP tersebut. Masyarakat yang sebelumnya mengadakan ‘perlawanan’ bisa bernapas sejenak.

Entahlah, pemerintah yang gagal menangkap keinginan masyarakat atau masyarakat yang gagal mengerti program pemerintah. Yang pasti gesekan akan kembali terjadi karena WKP Ceremai kemungkinan akan kembali dilelang. Kita masih ingat isu yang beredar di masyarakat, bahwa pemerintah menjual Gunung Ciremai pada Chevron.

Tentunya, isu itu menjadi sangat sensitif mengingat Chevron adalah pihak asing. Nasionalisme ditambah cinta lingkungan seperti bahan bakar yang memberi semangat pada masyarakat sekitar, bahkan masyarakat yang berdomisili di laur Ciremai tapi pernah bertempat tinggal atau sekadar berkunjung. Mereka mengagumi Gunung Ciremai dan khawatir jika proyek panas bumi itu akan menggerus keindahan Gunung Ciremai.

Saatnya pemerintah meninjau ulang program-programnya. Masyarakat sudah berani bersikap untuk melindungi lingkungannya. Bukankah tugas pemerintah adalah mengayomi rakyatnya, tanah airnya? Bukan semata mencari celah keuntungan tapi merusak lingkungan.

**Sumber: Kemendikbud

 

4. Tajuk Rencana

contoh teks editorial singkat & contoh teks editorial berita terkini yang bisa dijadikan inspirasi:

contoh teks editorial

Sumber contoh teks editorial singkat & contoh teks editorial di koran : Media Indonesia

5. Contoh Teks Editorial Panjang

Mama, Aku Tidak Nakal dan Bodoh

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya bermasalah. Demikian juga anak, tidak ada anak yang mau dicap anak nakal dan bodoh. Karena pada dasarnya, tidak ada anak nakal dan bodoh. Seorang anak melakukan sesuatu yang dianggap salah oleh orang dewasa karena ketidaktahuannya atau karena dorongan rasa ingin tahunya yang kuat.

Namun pernahkah orang tua berpikir, seorang anak kelihatannya seperti nakal karena ada dorongan dalam dirinya. Ia tidak bisa mengendalikan dorongan dirinya. Ia inginnya bergerak terus. Ia tidak mampu duduk diam sebentar, atau konsentrasi sebentar.

Memang, tidak banyak orang tua dan guru yang dapat memahami permasalahan anak. Bisa jadi seorang anak mengalami gangguan konsentrasi lalu stigma anak nakal dan bodoh sudah terlanjur menempel padanya.

Banyak orang tua yang tidak paham, bahkan tidak peduli dengan kesulitan anak. Mereka justru memperlakukan anak tidak sebagai mana mestinya. Bahkan yang lebih parah lagi, orang tua sering kali salah menetapkan solusi atas permasalahan ini. Akbibatnya, anak bukan tambah berkembang, malah makin menurun prestasinya.

Sebenarnya anak yang tidak bisa diam dan sulit berkonsentrasi bukanlah anak nakal dan bodoh. Anak seperti ini memang memiliki ciri tidak mampu bertahan lama mendengarkan guru mengajar. Mengerjakan tugas pun tidak akan selesai. Jika kecerdasannnya diukur dari prestasi belajar, anak model ini kerap dianggap sebagai anak bodoh. Padahal, ia bukan tidak mampu mengerjakannya, tetapi konsentrasinya yang mudah teralih. Ia tidak mampu berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu.

Para orang tua kurang menyadari bahwa kemungkinan anak-anak model ini memang kurang dalam hal akademis. Namun, mereka memiliki potensi lain yang belum tergali. Karena itu, tugas orang tua dan guru untuk mencari potensi-potensi yang belum tergali pada anak-anak seperti ini. Mereka juga perlu penanganan yang tepat agar kepandaian yang sesungguhnya dapat tergali.

**Sumber: Modul Kemendikbud

6. Contoh Teks Editorial di Koran

Berikut adalah contoh teks editorial terbaru hari ini:

contoh teks editorial

Sumber contoh teks editorial singkat & contoh teks editorial di koran : Harian Bisnis Indonesia

7. Contoh Teks Editorial

Berikut adalah contoh teks editorial terbaru di koran:

contoh teks editorial

Sumber contoh teks editorial singkat & contoh teks editorial di koran : Harian Bisnis Indonesia

8. Contoh Teks Editorial Singkat

Berikut adalah contoh teks editorial singkat dan terbaru di koran:

Sumber contoh teks editorial singkat & contoh teks editorial di koran : Koran Tempo

9. Teks Editorial tentang Pendidikan

Revolusi Pendidikan Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun peradaban yang maju dan berkelanjutan. Sejak zaman kuno hingga era modern, pendidikan telah menjadi katalisator perubahan. Namun, untuk mencapai transformasi yang lebih besar dan berkelanjutan, diperlukan upaya kolaboratif dan inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam sistem pendidikan saat ini.

Penting untuk diketahui bahwa pendidikan bukan sekadar proses mentransfer informasi dari guru ke siswa. Pendidikan yang efektif bertujuan untuk menciptakan warga negara yang berpikiran kritis, kreatif, dan berempati sehingga memerlukan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi unik mereka dan menemukan minat serta bakatnya masing-masing.

Oleh karena itu, penting bagi sistem pendidikan untuk melepaskan diri dari pendekatan satu ukuran untuk semua dan merangkul pendekatan yang beragam dan inklusif.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi sistem pendidikan adalah ketimpangan aksesibilitas. Di banyak negara, kesenjangan ekonomi dan geografis telah menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan. Untuk mencapai kesetaraan kesempatan, pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur pendidikan yang memadai dan memastikan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan etnis dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.

Selain itu, dalam era digital yang makin berkembang, penting bagi pendidikan untuk beradaptasi dengan teknologi dan inovasi. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat membuka pintu menuju sumber daya global, meningkatkan akses ke informasi, dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik. Namun, harus diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan peran guru tetap tak tergantikan. Perpaduan antara metode pembelajaran tradisional dan teknologi dapat menciptakan pengalaman belajar yang paling efektif dan bermanfaat.



Dalam mendorong perubahan di bidang pendidikan, melibatkan semua pemangku kepentingan adalah kunci. Guru, orang tua, siswa, pemerintah, dan sektor swasta semuanya harus bekerja bersama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya dan berkelanjutan.

Revolusi pendidikan juga harus mencakup kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan revolusi teknologi, siswa harus dipersiapkan untuk menghadapi dunia yang kompleks dan cepat berubah. Pembelajaran tentang keberlanjutan, keterampilan digital, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis harus menjadi bagian integral dari kurikulum.

Dengan menegakkan pendidikan yang lebih holistik, inklusif, dan relevan, kita membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Revolusi pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan manusia dan bangsa. Melalui kerja sama yang erat dan komitmen untuk menghadapi tantangan, kita dapat mengubah sistem pendidikan menjadi sumber pencerahan bagi generasi mendatang.

10. Teks Editorial tentang Kenaikan Harga BBM

Tantangan Menyikapi Kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan isu yang telah menjadi momok bagi banyak negara di seluruh dunia. Dampaknya meluas, mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Saat menghadapi kenaikan harga BBM, kita dihadapkan pada pertanyaan penting: bagaimana kita menyikapi tantangan ini dengan bijaksana dan berkelanjutan?

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa kenaikan harga BBM tidak dapat dihindari sepenuhnya. Perubahan dalam kondisi pasar global, pasokan dan permintaan, serta faktor geopolitik sering kali menjadi pemicu utama kenaikan harga BBM. Oleh karena itu, reaksi yang berlebihan atau panik tidak akan memberikan solusi jangka panjang.

Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah diversifikasi sumber energi. Ketergantungan terlalu besar pada BBM dapat membuat negara rentan terhadap fluktuasi harga dunia. Mendorong penggunaan energi terbarukan dan bersih, seperti tenaga surya dan biomassa, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada BBM dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.

Selain itu, subsidi BBM yang dilakukan oleh pemerintah perlu dievaluasi dengan hati-hati. Meskipun subsidi dapat memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, namun bisa menimbulkan beban fiskal yang berat bagi negara. Pendekatan yang lebih bijaksana adalah mengalihkan subsidi tersebut ke sektor-sektor yang berdampak langsung pada kesejahteraan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Kenaikan harga BBM juga harus menjadi kesempatan untuk mengajak masyarakat beralih ke transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar alternatif, seperti kendaraan listrik atau kendaraan berbahan bakar gas, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara di perkotaan.

Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk melindungi kelompok masyarakat yang rentan terdampak oleh kenaikan harga BBM. Program subsidi langsung bagi keluarga miskin atau pemberian insentif bagi kelompok ekonomi lemah dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan harga BBM tersebut.

11. Contoh Teks Editorial Terbaru 2022

contoh teks editorial terbaru

Riuh Kenaikan Harga Gas

Rencana PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menaikkan harga jual gas pada 1 Oktober 2023 menuai protes dari pelaku usaha. Di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik, kebijakan yang diambil oleh BUMN gas ini tentunya akan menambah beban baru bagi para pebisnis.

Padahal, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak memberi izin kepada PGN untuk menaikkan harga jual kepada pelanggan komersial dan industri di luar penerima harga gas bumi tertentu atau HGBT.

Selain mendapat penolakan dari Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian yang membawahi pelaku usaha manufaktur sebagai pengguna terbesar gas yang berasal dari PGN turut menyatakan penolakannya.

Berdasarkan surat edaran yang diterima Bisnis, penyesuaian harga terjadi untuk sejumlah kategori pelanggan. Harga gas untuk pelanggan komersial dan industri PB-KSv yang awalnya dipatok seharga US$9,78 per MMbtu, akan naik menjadi US$11,99 per MMbtu.

Kenaikan juga terjadi untuk harga gas pelanggan Bronze 2 yang dipatok US$12,52 per MMbtu, sebelumnya US$9,20 per MMbtu. Kemudian, harga gas untuk pelanggan Bronze 3 akan dipatok sebesar US$12,31 per MMbtu dari sebelumnya US$9,16 per MMbtu.

Untuk pelanggan Bronze 1 dipatok Rp10.000 per meter kubik, sebelumnya Rp6.000 per meter kubik yang akan mulai ditetapkan per 1 Januari 2024.

Padahal, pertengahan tahun ini, tujuh industri penerima harga gas tertentu yaitu sebesar US$6 per MMbtu sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 121/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 40/2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, telah mengalami kenaikan harga.

Hal itu diatur melalui Keputusan Menteri ESDM No. 91.K/MG.01/MEM/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri. Melalui keputusan itu, harga gas tujuh industri penerima yaitu pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet dievaluasi. Sebagian ada yang masih berada pada kisaran US$6 per MMbtu, sisanya naik mengikuti biaya produksi.

Kementerian Perindustrian menyebutkan kenaikan tersebut tentunya memberatkan dunia usaha, padahal masih banyak yang belum menerima insentif sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pelaku usaha dalam hal ini diwakilkan oleh sejumlah asosiasi menyatakan penolakannya. Gas sebagai energi dan bahan baku memiliki porsi besar dalam biaya produksi, untuk industri makanan dan minuman misalnya menggunakan gas sebagai energi sebesar 50% dari biaya produksi.

Bila mengikuti skenario yang disampaikan oleh PGN, bisa dikalkulasikan kenaikan produksi yang dialami oleh industri pengguna. Sementara di sisi lain, pelaku usaha tidak bisa serta merta menaikkan harga di tengah melemahnya perekonomian saat ini.

Rencana kenaikan harga gas ini tentunya perlu dikaji ulang oleh PGN, apalagi sebagaimana yang disampaikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memastikan tidak ada kenaikan harga gas dari industri hulu atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Selain masalah harga, layanan PGN juga perlu ditingkatkan terutama tentang kepastian pasokan gas mengingat dari data yang disampaikan oleh Kemenperin masih banyak industri pengguna yang kekurangan pasokan.

Di tengah upaya pemerintah mewujudkan ekonomi hijau, penggunaan gas sebagai energi tentunya sangat dibutuhkan. Jangan sampai, karena mahalnya harga membuat industri beralih menggunakan energi murah tetapi tidak ramah lingkungan

Sumber: Koran Bisnis Indonesia

12. Contoh Teks Editorial Beserta Strukturnya

Membuka Data Penerima Bantuan Sosial

Penganalan Isu:

Seorang anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengusulkan data penerima bantuan sosial dibuka kepada publik sebelum bantuan sosial disalurkan. Pembukaan data bisa dilakukan secara online atau ditempelkan di balai desa atau kantor kelurahan, kalau perlu hingga di rukun tetangga. Usulan ini menarik karena selama ini data penerima bantuan sosial, yang berisi data warga miskin yang memenuhi
kriteria layak menerima bantuan sosial, tidak pernah dipublikasikan untuk diuji oleh publik. Pembukaan data jelas berefek baik: transparansi dan akuntabilitas data akan lebih terjamin.

Penyampaian Pendapat/Argumen:

Data yang terbuka akan membuat masyarakat mudah berpartisipasi mengoreksi data yang salah, misalnya ada warga miskin tak masuk data dan malah ada warga mampu yang masuk data. Sebenarnya proses pendataan warga miskin yang layak menerima bantuan sosial, dalam kapasitas individu atau keluarga, pasti dimulai dari bawah.

Usulan pasti berawal dari akar rumput yang naik ke pemerintah desa/ kelurahan, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat pusat di bawah kementerian terkait atau lembaga negara terkait. Faktanya proses yang bertingkat ini selalu saja memunculkan data-data yang invalid sehingga bantuan sosial salah sasaran.

Kementerian Sosial telah menyediakan sistem pencarian data penerima bantuan sosial tunai, yaitu di laman cekbansos.siks.kemensos.go.id. Untuk melihat status peserta, masyarakat harus memiliki nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga.

Penegasan:

Pengecekan bias dilakukan dengan memilih identitas kepesertaan yang diinginkan, mamasukkan nomor kepesertaan dari identitas yang dipilih, dan seterusnya. Persoalannya ketika analisis data yang muncul menunjukkan anomali, misalnya ada warga punya Kartu Keluarga Sejahtera tapi tak masuk database, penduduk tidak miskin malah masuk data penerima bantuan sosial, dan penduduk yang benar-benar miskin malah tidak masuk dalam database tidak ada sistem yang real time untuk mengoreksi. Publikasi data sejak di tingkat bawah bisa mencegah kesalahan demikian ini.

Sumber: Solo Pos, Senin 8 Juni 2020

13. Teks Editorial Kanjuruhan

KABAR duka dari Tanah Air mengguncang dunia. Duka mendalam dunia menguar, khususnya komunitas persepakbolaan, setelah kerusuhan pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022. Hingga pukul 18.00 WIB kemarin tercatat sebanyak 130 korban tewas, 19 jenazah lainnya belum teridentifikasi, dan ratusan lainnya lainnya luka-luka.

Kerusuhan juga mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas Stadion Kanjuruhan. Sebanyak puluhan kendaraan milik kepolisian dirusak dan dibakar massa yang kalap. Kerusuhan terjadi seusai Persebaya mengandaskan harapan Arema FC dengan skor 3-2.

Kemenangan Persebaya ialah sejarah manis bagi tim tamu. Untuk kali pertama Persebaya menang atas ‘Tim Singo Edan’ di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23 tahun. Kemenangan ini tanpa dihadiri oleh pendukung Persebaya.

Kontan saja pendukung Arema meradang. Kekalahan tim kesayangannya terlebih di kandang sendiri sungguh menyakitkan. Sejumlah suporter meluapkan kekecewaan dengan turun ke lapangan. Jumlah penonton yang turun ke lapangan semakin banyak. Aparat kepolisian yang dibantu TNI kewalahan membendung penonton yang turun ke lapangan.

Karena gagal menghalau penonton yang nekat ke lapangan, aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk mengendalikan keadaan. Namun, langkah petugas kepolisian yang mengeluarkan jurus pemungkas gas air mata membuat suasana tidak kondusif alias kacau.

Penonton berhamburan keluar stadion. Mereka berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri keluar dari stadion yang diresmikan pada 2004. Celakanya jumlah penonton sebanyak 42 ribu yang melebihi kapasitas stadion yang seharusnya hanya 38 ribu orang membuat aliran penonton keluar tersumbat. Akhirnya mereka terjepit, terinjak-injak, dan kehabisan napas hingga meregang nyawa.

Tragedi Kanjuruhan mencoreng wajah Indonesia di kancah internasional di tengah kita berusaha keras mendongkrak prestasi sepak bola nasional ke tingkat dunia. Tragedi ini membuat persepakbolaan nasional jatuh ke titik nadir. Bayang-bayang sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA untuk persepakbolaan nasional tinggal menghitung hari.

Tragedi mematikan sekaligus memalukan ini menunjukkan buruknya pengelolaan persepakbolaan nasional, terutama manajemen pertandingan. Antuasiasme penonton yang ingin menikmati sajian tim kesayangannya di lapangan hijau tak pernah padam. Hal itu sebenarnya modal sosial yang sangat berharga untuk pengembangan persepakbolaan nasional.

Sayangnya gayung tak bersambut. Manajemen pertandingan di bawah Liga Indonesia Baru masih buruk, buruk sekali. Sebelumnya, dua suporter sepak bola pendukung tim Persib Bandung harus kehilangan nyawa saat akan menyaksikan pertandingan Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Juni lalu.

Dari tragedi Kanjuruhan terungkap fakta-fakta pengabaian akuntabilitas pertandingan, seperti jumlah penonton yang melebihi kapasitas, waktu pertandingan yang tidak sesuai arahan pihak kepolisian, penggunaan gas air mata yang tidak sesuai standar keamanan FIFA, dan kekerasan aparat, baik oleh polisi maupun TNI.

Sungguh tepat apabila Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri untuk menginventigasi secara tuntas Tragedi Kanjuruhan. Investigasi yang tidak perlu berlama-lama bekerja. Pasalnya, sudah terang-benderang siapa saja yang bekerja tidak sesuai prosedur. Semua pihak yang bersalah mesti dibawa ke ranah hukum. Tragedi Kanjuruhan ialah kerusuhan terburuk persepakbolaan dunia setelah kerusuhan di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964 yang menewaskan 326 orang.

Sejatinya tanpa perlu menunggu tim investigasi bekerja, sudah seharusnya Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Kapolda Jatim, dan Kapolres Malang mengundurkan diri dari jabatan sebagai pertanggungjawaban moral atas tragedi yang mencampakkan wajah Indonesia di dunia internasional.

Investigasi dan evaluasi pertandingan secara menyeluruh menjadi momentum bersih-bersih benalu persepakbolaan nasional. Sepak bola jangan menjadi kuburan massal. Sepak bola ialah olahraga rakyat, harus menggembirakan, membahagiakan, dan bagian dari kohesi sosial masyarakat. Namun demikian, nyawa manusia harus tetap berada di atas sepak bola!

Sumber: Media Indonesia, 3 Oktober 2022

14. Teks Editorial Singkat

Pentingnya Pendidikan Seks untuk Remaja

Pengenalan Isu:

Pendidikan seks merupakan salah satu hal penting yang harus diberikan kepada remaja. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang seks, sehingga remaja dapat terhindar dari berbagai risiko, seperti seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit menular seksual.

Argumentasi:

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai risiko, termasuk risiko seks bebas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rasa ingin tahu yang tinggi, tekanan dari teman sebaya, dan kurangnya pengetahuan tentang seks.

Pendidikan seks yang tepat dapat membantu remaja untuk memahami tentang seks secara menyeluruh, mulai dari aspek biologis, psikologis, hingga sosial. Hal ini akan membuat remaja lebih mampu untuk mengambil keputusan yang tepat terkait seks.

Selain itu, pendidikan seks juga dapat membantu remaja untuk terhindar dari berbagai risiko, seperti seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit menular seksual.

Penegasan:

Pendidikan seks merupakan hal penting yang harus diberikan kepada remaja. Pemerintah, sekolah, dan keluarga harus bekerja sama untuk memberikan pendidikan seks yang berkualitas kepada remaja.

***

Itu dia contoh teks editorial terbaru.

Semoga bermanfaat, Property People.

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di Berita.99.co dan Google News.

Kalau kamu sedang mencari rumah terjangkaum, cek di www.99.co/id sekarang juga.

Dapatkan penawaran menarik yang #segampangitu buat kamu!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts