Berita Ragam

10 Contoh Teks Hikayat Singkat dalam Beragam Tema. Lengkap dengan Penjelasan Strukturnya!

9 menit

Cerita hikayat merupakan prosa yang tertulis dalam bahasa Melayu. Isinya biasanya bercerita tentang hal aneh dan ajaib seperti kesaktian seseorang. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian serta contoh teks hikayat yang bisa kamu pelajari!

Sejak zaman dulu, orang tua kerap memberikan nasihat melalui cerita hikayat.

Ini karena isi ceritanya memiliki beragam pesan moral yang bisa menjadi pembelajaran untuk kita.

Tidak hanya itu, jalan ceritanya juga penuh drama dan humor sehingga dapat menghibur pembaca maupun pendengar.

Ingin tahu apa saja contoh teks hikayat yang beredar di masyarakat?

Cek selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya!

10 Contoh Teks Hikayat Singkat yang Penuh Makna

1. Contoh Teks Hikayat Abu Nawas dan Lalat

contoh teks hikayat singkat abu nawas

sumber contoh hikayat atau contoh teks hikayat : kisah.lihin.net

Pertama, ada contoh cerita hikayat mengenai Abu Nawas dan Baginda Raja. Berikut kisahnya.

Suatu hari, Baginda Raja membongkar rumah dan tanah Abu Nawas begitu saja untuk menemukan emas dan permata.

Namun, ternyata emas dan permata yang katanya berada di dalam tanah milik Abu Nawas hanyalah rumor.

Setelah tidak menemukan emas dan permata, Baginda Raja bukannya meminta maaf dan mengganti kerugian, tetapi malah pergi begitu saja.

Abu Nawas pun marah dan ingin membalas dendam.

Saat sedang makan bersama istrinya, dia menemukan seekor lalat di meja makan dan dia pun tertawa karena menemukan ide untuk balas dendam.

Kepada Baginda Raja, Abu Nawas mengaku hendak melaporkan perlakuan tamu tidak diundang.

“Siapakah tamu tidak diundang itu?” tanya Baginda.

“Lalat-lalat ini, tuanku,” kata Abu Nawas yang membawa lalat di atas piring yang tertutup tudung saji.

Abu Nawas pun meminta izin untuk mengusir lalat-lalat itu.

Baginda Raja yang sedang berkumpul bersama para menteri pun langsung memerintahkan Abu Nawas mengusir lalat itu.

Bermodalkan tongkat besi, Abu Nawas pun mengejar dan memukuli lalat itu hingga vas bunga, patung hias, dan perabotan istana hancur karenanya.

Akhirnya, Baginda Raja menyadari kekeliruannya.

Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pada Baginda Raja pun meminta izin untuk pulang.

Pesan Moral

Cerita di atas mengajarkan kita untuk berpikir jernih ketika dirugikan orang lain.

Mirip seperti Abu Nawas yang tidak langsung tersulut emosi, tetapi berpikir tenang untuk menemukan cara terbaik membalas perilaku Raja.

Selain itu, ini bisa jadi pengingat untuk kita agar tidak bertindak semena-mena kepada siapa saja, seperti yang Raja lakukan.

2. Contoh Teks Hikayat Antu Ayek

hikayat antu ayek

sumber contoh cerita hikayat atau contoh hikayat : cerdika.com

Contoh hikayat pendek ini bercerita tentang Gadis Juani yang cantik jelita dan menjadi rebutan para bujang di kampungnya.

Suatu hari, sang ayah terpaksa menikahkan Gadis Juani dengan Bujang Juandan karena terjerat utang dengan keluarga Bujang Juandan akibat terlilit utang.

Bujang Juandan memang pemuda dari keluarga kaya, tetapi yang membuat Gadis Juani sedih adalah rupa Bujang Juandan yang tidak tampan.

Selain itu, Bujang Juandan pun menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya, sehingga ia juga terkenal dengan julukan Bujang Kurap.

Akhirnya, di malam pernikahan, Gadis Juani tidak kuasa membendung kesedihan ketika arak-arakan rombongan Bujang Juandan tiba.

Di tengah kekalutan pikiran, sambil berurai air mata, ia keluar lewat pintu belakang rumah dan berlari menuju sungai.

Gadis Juani lantas mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai dan menjadi arwah penunggu sungai bernama Antu Ayek.

Pesan Moral

Ada banyak nilai moral yang bisa kita ambil dari teks hikayat Antu Ayek.

Pertama, jangan berutang lebih dari kemampuan karena bisa merugikan diri sendiri dan keluarga di masa depan.

Kedua, jangan memaksakan kehendak kepada orang lain, bisa jadi tindakan kita akan membuatnya mengambil keputusan ekstrim.

Lalu, yang terakhir, hendaknya kita tidak mengambil jalan pintas dalam kondisi apapun, karena setiap pilihan pasti ada konsekuensinya.

Sama seperti Gadis Juani yang malah menjadi arwah gentayangan setelah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

3. Contoh Teks Cerita Hikayat Tiga Pengembara Lapar

contoh teks hidayat singkat tiga pengembara

sumber teks hikayat atau cerita hikayat singkat : pakdosen.co.id

Cerita hikayat berikutnya mengisahkan tentang tiga orang pengembara, yaitu Buyung, Kendi, dan Awang.

Ketika sedang mengembara, mereka masuk ke dalam hutan dalam kondisi kelaparan karena perbekalan sudah habis.

Dalam keadaan lapar, Kendi dan Buyung pun sesumbar bahwa mereka bisa menghabiskan nasi sekawah dan 10 ekor ayam seorang diri dalam keadaan seperti ini.

Namun, tidak seperti teman-temannya, Awang hanya mengharapkan sepiring nasi dan lauk yang cukup untuk mengisi perutnya.

Tidak disangka-sangka, mereka menemukan sebuah pohon ara ajaib yang mendengarkan permintaan mereka.

Kemudian, pohon itu menggugurkan tiga daun yang setiap lembarnya berubah menjadi makanan yang mereka inginkan.

Setelah mendapat makanan secukupnya, Awang pun berhenti makan, tetapi dua sahabatnya itu masih melanjutkan makan.

Kendi dan Buyung akhirnya berhenti karena merasa kekenyangan karena tidak sanggup menghabiskan makanan yang mereka minta.

Akhirnya, nasi yang tidak termakan itu marah lalu menggigit tubuh Kendi.

Kemudian, Buyung yang hanya dapat menghabiskan satu ekor ayam saja, membuang sisa sembilan ekor ayam ke semak-semak.

Tanpa diduga, ayam-ayam tersebut mendadak kembali hidup dan menyerangnya.

Sementara Awang yang telah menghabiskan makanannya hanya bisa terdiam melihat sahabat-sahabatnya tewas mengenaskan.

Pesan Moral

Dari teks hikayat di atas, kita bisa belajar untuk senantiasa menjaga omongan dan mengontrol diri.

Jangan serakah terhadap hal-hal duniawi karena belum tentu kita sanggup menangani semuanya.

Ukurlah kemampuan dengan bijak agar segala hal yang kamu dapatkan dan miliki tidak menjadi sia-sia.

4. Contoh Teks Hikayat Bunga Kemuning

hikayat bunga kemuning

sumber contoh hikayat pendek / teks hikayat singkat : ebookanak.com

Selanjutnya, ada contoh teks hikayat pendek yang bercerita tentang asal-usul bunga kemuning.

Alkisah, seorang raja yang bijaksana memiliki 10 orang putri yang sangat cantik.

Sayangnya, sang istri meninggal saat melahirkan putri bungsunya, Putri Kuning.

Suatu hari, Sang Raja hendak pergi keluar kota untuk beberapa saat dan menanyakan oleh-oleh apa yang diinginkan saat sang raja pulang.

Sembilan putrinya meminta hadiah mewah, seperti perhiasan, kain sutra, dan lain-lain.

Namun, Putri Kuning hanya meminta sang ayah agar pulang dalam keadaan sehat.

Saat sang ayah pergi, kesembilan putrinya hanya bersenang-senang dan meminta pelayan melayaninya secara seenaknya.

Akibat perbuatan sembilan kakaknya, taman kesayangan Sang Raja menjadi kotor.

Putri Kuning yang berinisiatif membersihkan taman pun diledek oleh kakak-kakaknya dan menyebutnya sebagai “pelayan baru”.

Akhirnya, saat Sang Raja pulang, dia memberikan hadiah berupa kalung berwarna hijau yang sangat cantik.

Putri Hijau yang merasa iri, akhirnya menghasut saudari-saudarinya untuk mencuri kalung itu.

Namun, saat merebut kalung itu, mereka tidak sengaja memukul kepala Putri Kuning hingga meninggal dunia.

Untuk menutupi perbuatannya tersebut, kesembilan putri mengubur Putri Kuning di taman.

Raja yang terus mencari Putri Kuning akhirnya menemukan keanehan di taman.

Di taman itu, tumbuh sebuah bunga berwarna kuning dan memunculkan aroma harum.

Akhirnya, Raja merawat bunga itu dan menamainya sebagai Bunga Kemuning.

Pesan Moral

Kisah di atas mengajarkan kita untuk menjauhi sifat iri dengki.

Pasalnya, rasa iri malah akan membawa petaka ke dalam hidup.

Tidak hanya itu, pastikan kamu tidak mudah terhasut oleh omongan orang lain seperti yang dialami para saudari Putri Kuning.

5. Contoh Teks Hikayat Shinta dan Raja Kalanggan

contoh teks hikayat singkat

Sumber contoh hikayat singkat / contoh cerita hikayat singkat : edwardjblack.com

Berikutnya, ada contoh teks hijayat bertema kerajaan tentang Raja Kalanggan.

Alkisah, Raja Kalanggan merupakan sosok pemimpin yang kejam dan gemar menikahi wanita di kerajaannya untuk kemudian dibunuh keesokan harinya.

Hal ini ia lakukan setelah istri pertamanya membuatnya merasa terkhianati.

Kemudian, Shinta yang ingin menyelamatkan gadis-gadis di kerajaannya, mencoba bersiasat dan mengubah perilakunya dengan cara menikahi sang raja.

Awalnya, ayah Shinta tidak menyetujui rencana sang anak, tetapi Shinta berhasil meyakinkan ayahnya bahwa nasibnya tidak akan mengenaskan seperti istri-istri raja sebelumnya.

Setelah menikah, Shinta terus mengulur waktu eksekusi dengan cara menceritakan sebuah dongeng.

Setiap malam, ia menceritakan kisah seru dengan akhir menggantung untuk menunda waktu eksekusi.

Bahkan meski 30 hari telah berlalu, Shinta masih tetap hidup karena Raja sangat menyukai ceritanya.

Pada akhirnya, sang Raja pun melupakan hukuman mati untuk istrinya dan sifatnya perlahan berubah menjadi lebih baik.

Keberanian Shinta berbuah manis karena ia berhasil meluluhkan hati Raja Kalanggan yang kejam.

Pesan Moral

Cerita hikayat di atas mengajarkan kita untuk menjadi sosok yang cerdik dalam menghadapi masalah hidup.

Tidak hanya itu, kita harus bersabar setiap menghadapi masalah untuk menemukan solusi terbaik.

6. Contoh Teks Hikayat Singkat Abu Nawas dan Botol Ajaib

contoh teks hikayat abu nawas dan botol ajaib

ilustrasi cerita hikayat pendek atau hikayat singkat

Contoh teks hikayat berikutnya kembali bercerita tentang Abu Nawas, yakni sebagai berikut:

Baginda Raja memang selalu mencari cara untuk menjebak dan menghukum Abu Nawas yang cerdik.

Suatu hari, Baginda Raja memanggil Abu Nawas ke istana.

Kali ini, Baginda Raja mengeluhkan sakit perut karena masuk angin.

“Ampun Tuanku, apa yang telah hamba lakukan sehingga dipanggil menghadap Tuan?” tanya Abu Nawas.

“Aku ingin kau bisa menangkap angin dan mengurungnya,” kata Baginda Raja.

Abu Nawas pun hanya diam, tetapi dia tidak bodoh.

Dia tidak memikirkan bagaimana caranya menangkap angin, tetapi memikirkan bagaimana cara membuktikan bahwa yang ia tangkapnya adalah angin.

Baginda Raja pun memberi waktu kepada Abu Nawas selama tiga hari untuk melaksanakan perintahnya.

Setelah dua hari, Abu Nawas belum mendapat ide untuk menangkap angin.

Dia pun sempat putus asa dan pasrah jika kali ini dia dihukum oleh Baginda Raja.

Kemudian, dia menyadari sesuatu dan mendapat ide.

Pada hari ketika, Baginda Raja mendatangi Abu Nawas.

“Sudahkah kau berhasil memenjarakan angin?”

“Sudah Yang Mulia,” jawab Abu Nawas.

Kemudian, Abu Nawas pun menyerahkan sebuah botol.

Baginda Raja memegang botol tersebut dan heran.

“Mana angin itu, Abu Nawas?” tanya Baginda Raja bingung dan kesal.

“Di dalam, Tuan,” jawab Abu Nawas.

“Aku tidak melihat apa-apa!” kata Baginda Raja.



“Mohon ampun Baginda Raja, angin memang tidak terlihat. Namun, jika Baginda Raja ingin mengetahui angin, bukalah tutup botol itu terlebih dulu,” kata Abu Nawas.

Lalu, bau busuk yang menyengat hidung pun keluar dari botol tersebut.

“Bau apa ini, Abu Nawas?” tanya Baginda Raja yang marah.

“Ampun, Tuan! Tadi hamba buang angin dan memasukkannya ke dalam botol. Lalu, karena takut angin itu keluar, hamba mengurung angin itu dengan menyumbat botol,” kata Abu Nawas.

Mendengar penjelasan itu, Baginda Raja tidak jadi marah.

Untuk ke sekian kalinya, nyawa Abu Nawas selamat.

Pesan Moral

Kisah Abu Nawas di atas mengajarkan kita untuk tidak mudah percaya pada omongan orang lain.

Lalu, berpikirlah kreatif dan inovatif untuk menemukan jalan keluar dari masalah hidup.

Kamu juga tidak boleh takut untuk mengakui kesalahan karena kejujuran merupakan hal yang sangat penting.

7. Contoh Teks Hikayat Jaya Lengkara

hikayat jaya lengkara

Ilustrasi cerita hikayat kerajaan atau contoh teks hikayat pendek

Contoh hikayat kerajaan satu ini bercerita tentang Raja Saeful Muluk:

Di sebuah kerajaan bernama Ajam Saukat, Raja Saeful Muluk mengawini Putri Sukanda Rum.

Namun, karena sang permaisuri tidak beranak, sang raja kembali menikah dengan Putri Sukanda Bayang-Bayang.

Tidak lama, Putri Sukanda Bayang-Bayang pun melahirkan anak kembar bernama Makdam dan Makdim.

Karena takut kehilangan kasih sayang dari sang raja, permaisuri pun berdoa agar mendapat seorang anak laki-laki.

Akhirnya, anak tersebut pun lahir dan mendapat nama Jaya Lengkara.

Setelah Jaya Lengkara lahir, negeri itu pun menjadi makmur.

Suatu hari, sang raja menyuruh Makdam dan Makdim menanyakan nasib Jaya Lengkara kepada peramal.

Peramal tersebut pun mengatakan bahwa Jaya Lengkara akan menjadi raja besar.

Merasa iri, Makdam dan Makdim berbohong kepada sang raja.

Mereka mengatakan bahwa Jaya Lengkara akan membawa kerajaan kepada kebinasaan.

Mendengar hal itu, sang raja pun membuang Jaya Lengkara dan ibunya dari negeri tersebut.

Mereka kemudian diselamatkan oleh Naga Guna.

Suatu hari sang raja sakit.

Penyakitnya tersebut, konon obatnya hanya bunga kumkuma putih.

Dengan bersusah payah, Jaya Lengkara mendapat bunga tersebut dari Madinah.

Kemudian, dia pun pulang ke Ajam Saukat untuk menyembuhkan sang ayah.

Setelah sang ayah sembuh, Jaya Lengkara kembali ke hutan untuk menemui ibunya.

Dia diikuti oleh seorang putri Madinah bernama Ratna Kasina.

Ratna mengaku tidak tahan selalu diganggu oleh Makdim.

Karena hal ini pula Makdam dan Makdim hendak membunuh Jaya Lengkara.

Namun, Naga Guna kembali menyelamatkan Jaya Lengkara.

Dia lalu membawa Putri Ratna Kasina dan Jaya Lengkara ke Madinah.

Raja Madinah pun gembira karena Jaya Lengkara selamat.

Jaya Lengkara kemudian menikah dengan Putri Ratna Kasina dan menjadi Raja Madinah.

Negeri Madinah pun kemudian menjadi kerajaan yang makmur sepanjang masa.

Pesan Moral

Cerita hikayat di atas mengajarkan kita untuk tidak mudah percaya pada omongan orang lain.

Tidak hanya itu, hendaknya kita hanya beriman kepada Tuhan, jangan bergantung pada ramalan untuk mengambil keputusan penting dalam hidup.

Pasalnya, bisa jadi hal tersebut justru membawamu kepada kehancuran.

8. Contoh Teks Hikayat Jaka Tarub

cerita jaka tarub

sumber hikayat pendek / cerita rakyat hikayat  : histori.id

Berikutnya, ada contoh cerita teks hikayat berjudul Jaka Tarub.

Suatu malam, Jaka Tarub yang sedang menjaga ladang pamannya merasa kehausan.

Kemudian, dia pun berniat mencari sungai untuk mengambil air minum.

Ketika hendak mengambil air di sebuah sungai, dia melihat tujuh bidadari yang sedang mandi.

Para bidadari pun melepaskan selendang mereka ketika sedang mandi.

Jaka Tarub yang merasa terpesona pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengambil selendang.

Ternyata, selendang yang ia ambil adalah milik bidadari bungsu bernama Nawangwulan.

Hingga para bidadari hendak naik ke kayangan, Nawangwulang masih belum bisa menemukan selendangnya.

Kemudian, Jaka Tarub yang melihat Nawangwulan menangis, menawarkan sang bidadari tinggal di rumahnya.

Karena tinggal serumah dan sering bertemu, mereka pun jatuh cinta lalu menikah.

Namun, Jaka Tarub yang gemar berjudi dan jarang pulang, membuat Nawangwulan sedih.

Jaka Tarub pun enggan mendengarkan nasihat sang istri.

Suatu hari, ketika Nawangwulan sedang mencari barang, dia tidak sengaja menemukan selendang yang Jaka Tarub sembunyikan.

Nawangwulan kemudian menyuruh seseorang untuk meminta Jaka Tarub pulang jika masih ingin bertemu dengannya.

Setelah menunggu lama, Jaka Tarub tidak kunjung datang.

Akhirnya, Nawangwulan memutuskan kembali ke kayangan tanpa memberitahu suami.

Ketika tahu sang istri pergi, Jaka Tarub pun menyesal dan sedih.

Pesan Moral

Kisah Jaka Tarub mengajarkan kita untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan milik kita, seperti dirinya yang mengambil selengdang Nawang Wulan.

Ini karena sesuatu yang tidak ditakdirkan untuk kita akan selalu memiliki caranya sendiri untuk menghilang dari hidup kita.

Selain itu, hendaklah kita menjalani hidup dengan penuh kejujuran dan integritas, jangan mencari uang dengan cara yang salah karena taruhannya adalah kebahagiaan serta berkah Tuhan.

9. Contoh Teks Hikayat Kerajaan Kisah Malim Dewa

kisah malim dewa

Sumber cerita teks hikayat / contoh hikayat pendek : ahikayataday.blogspot.com

Contoh teks hikayat satu ini berkisah tentang seorang putra raja bernama Malim Dewa.

Alkisah, ketika sang ayah pergi menunaikan ibadah haji, Malim naik menjadi raja untuk sementara.

Ia bertunangan dengan tiga orang putri, hasil pencarian seekor burung nuri.

Mereka ialah Andam Dewi, Gondan Gentasari, dan Nilam Cahaya.

Sebelumnya, seorang raja lain telah berusaha meminang Andan Dewi.

Ketika pinangan tersebut ditolak, sang raja membuat Andan Dewi sakit dengan ilmunya dan menghancurkan negaranya.

Dalam pelariannya bersama sang ibu, Andan Dewi bertemu dengan Malim Dewa yang kemudian mengawininya.

Akibat perkawinan ini, raja tetangga membunuh Malim, tetapi ia dihidupkan kembali oleh Nilam Cahaya.

Kemudian, berkat kemenangannya dalam suatu peperangan ia mengawani Gondan Gentasari.

Perkawinannya yang terakhir ialah dengan putri Nilam Cahaya, yang dilakukan di dalam kayangan.

Pesan Moral

Kisan Malim Deman mengajarkan kita bahwa kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan.

Tidak hanya itu, kita harus bersabar dalam menghadapi setiap masalah karena setelahnya pasti ada kebahagiaan menanti.

10. Contoh Teks Hikayat Panji Semirang

kisah panji semirang

Sumber: youtube.com/
Blacksheep Studio

Terakhir, ada contoh teks hikayat singkat tentang sosok bernama Panji Semirang.

Raja Daha memiliki dua orang putri cantik jelita yaitu Candra Kirana dan Galuh Ajeng.

Mereka lahir dari dua orang ibu yang berbeda, Candra Kirana lahir dari seorang permaisuri dan Galuh Ajeng dari seorang selir.

Suatu hari, Candra Kirana dijodohkan dengan  Panji, putra mahkota kerajaan Kediri.

Galuh Ajeng yang memiliki sifat dengki, lantas bersekongkol dengan ibunya untuk meracuni Canrda Kirana dan permaisuri.

Namun, hanya permaisuri memakan makanan beracun sehingga dia meninggal.

Percobaan membunuhnya gagal, Galuh Ajeng lantas memfitnah Candra Kirana hingga Raja Daha mengusir sang kakak.

Candra Kirana yang sakit hati pun akhirnya meninggalkan istana dan menyamar menjadi laki-laki bernama Panji Semirang.

Setelah Candra Kirana pergi, putra mahkota kerajaan Kediri datang untuk menikahinya.

Namun, betapa terkejutnya Panji ketika tunangannya berubah menjadi Galuh Ajeng.

Kecewa dengan apa yang terjadi, Panji memutuskan untuk berkelana hingga ke Gegelang.

Di sanalah ia kemudian bertemu kembali dengan Candra Kirana.

Meski sempat tidak mengenali sang kekasih, pada akhirnya mereka dapat hidup bahagia bersama.

Pesan Moral

Kisah hikayat Panji Semirang mengajarkan kita bahwa perbuatan baik akan selalu berakhir dengan hasil yang baik, sedangkan perbuatan buruk akan selalu berakhir dengan hasil yang buruk.

Kita juga harus jujur dan terbuka kepada orang yang kita percaya untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi.

Tidak hanya itu, hendaknya kita selalu rendah hati dan tidak sombong meski memiliki kelebihan.

Apa Itu Cerita Hikayat?

Hikayat adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa yang tertulis dalam bahasa Melayu.

Karya sastra ini dikenal juga sebagai dongeng yang menceritakan kesaktian, kepahlawanan, serta keanehan seseorang.

Isinya kental dengan nuansa drama serta humor sehingga dapat menghibur pembacanya.

Namun, sebenarnya fungsi dari cerita hikayat adalah untuk memberikan nasihat dan menginspirasi pendengarnya.

Ciri-Ciri Cerita Hikayat

Sebelum membaca contoh teks hikayat, mari pahami dahulu karakter karya sastra ini.

Melansir dari buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN karya Tomi Rianto, ciri-ciri karta sastra ini adalah sebagai berikut:

  • Hikayat menggunakan bahasa Melayu lama.
  • Istanasentris, artinya pusat ceritanya berada di dalam lingkungan istana.
  • Pralogis, artinya banyak cerita di dalam hikayat tidak dapat diterima oleh akal.
  • Statis, artinya bersifat kaku dan tetap.
  • Anonim, artinya tidak jelas siapa yang mengarang hikayat tersebut.
  • Hikayat menggunakan kata-kata arkhais, yakni kata-kata yang saat ini sudah tidak lazim digunakan, seperti syahdan dan sebermula.

Struktur Teks Hikayat

Selanjutnya, perlu kamu pahami bahwa cerita hikayat memiliki strukturnya sendiri.

Alur ceritanya biasanya tersusun dari bagian-bagian berikut ini:

  • Abstraksi, gambaran dari isi atau inti cerita hikayat
  • Orientasi, berisikan keterangan suasana, waktu, dan tempat yang menjadi latar belakang cerita
  • Komplikasi, urutan dari berbagai peristiwa yang terhubung satu sama lain sesuai dengan hukum sebab dan akibat
  • Evaluasi, penyelesaian serta revolusi dari tokoh sentral dalam cerita
  • Resolusi, berbagai macam solusi dari masalah yang sedang tokoh utama hadapi
  • Koda, bagian akhir yang memuat kesimpulan berupa hikmah atau pelajaran yang bisa pembaca ambil

Jenis Teks Hikayat

Lantas, apa saja sih jenis teks hikayat yang bisa kita temukan?

Masih dari sumber buku yang sama, kita bisa mengelompokkannya berdasarkan isi dan asal.

Berdasarkan isinya, jenis hikayat terbagi menjadi

  • cerita rakyat,
  • epos India,
  • cerita dari Jawa,
  • cerita-cerita Islam,
  • sejarah dan biografi, serta
  • cerita bertingkat.

Sementara berdasarkan asal ceritanya, jenis-jenis hikayat adalah sebagai berikut:

  • Hikayat Melayu asli, seperti cerita Hikayat Hang Tuah dan Hikayat si Miskin
  • Hikayat dengan pengaruh Jawa, seperti kisah Panji Semireng dan Indera Jaya (Anglingdarma)
  • Hikayat dengan pengaruh Hindur, seperti kisah Sri Rama dan Sang Boma
  • Hikayat dengan pengaruh Arab-Persia, seperti kisah Hikayat Bachtiar dan Hikayat Seribu Satu Malam

***

Itu dia kumpulan contoh teks hikayat singkat dan cerita hikayat singkat yang mengandung nasihat serta pelajaran berharga untukmu.

Temukan beragam informasi menarik lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mempertimbangkan untuk memiliki hunian?

Membeli rumah bisa #segampangitu melalui situs www.99.co/idlo!

Dapatkan artikel bermanfaat lainnya di laman www.99updates.id.



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts