Sampai saat ini, ada banyak proyek mangkrak Ancol yang nasibnya belum jelas. Tidak hanya itu, taman yang dioperasikan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. ini disebut memiliki utang hingga Rp1,4 triliun. Berikut informasi selengkapnya!
Kendala utama pembangunan di Ancol adalah ketidakmampuan manajemen untuk mengelola aset.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Thomas Trikasih Lembong.
Ia bahkan merinci dengan detail apa saja proyek mangkrak Ancol yang malah menjadi beban perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, simak dalam artikel berikut ini, ya!
3 Proyek Mangkrak Ancol yang Merugikan
Sumber: radarlombok.co.id
1. Hotel Bintang Lima di Sebelah Resor Putri Duyung
Pertama, ada proyek hotel bintang lima yang tadinya digadang akan menjadi properti unggulan Ancol.
Lokasi pembangunannya tepat di sebelah Resor Putri Duyung.
Namun, pembangunannya yang menelan dana hingga ratusan miliar malah mangkrak dan hanya menyisakan pondasi.
2. Pengelolaan ABC Mall
Selanjutnya, ada ABC Mall di kawasan pantai Karnaval Ancol.
Operasional mall ini mandek akibat dua pengusaha yang menjadi pengelolanya mengalami konflik internal.
“Tempat itu sempat sukses sempat jadi lokasi konser band besar, lalu berantem dua pengusaha itu akhirnya mangkrak,” kata Thomas Lembong, dilansir dari msn.com, Senin (5/9/2022).
Selain itu, konsep pembangunannya pun tidak maksimal sehingga malah menjadi beban manajemen Ancol.
“Akhirnya kami yang tanggung, ‘kan. Itu barang rongsok di lahan kami mau diapakan juga menjadi beban,” ujar Thomas.
3. Sea World
Wahana Sea World juga termasuk proyek mangkrak Ancol yang tidak termanfaatkan dengan baik.
Akuarium raksasa ini seharusnya bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Namun, operasionalnya juga malah bermasalah sampai tersangkut kasus hukum.
“Sea World kongsi dengan Lippo, sempat berjalan dengan baik tapi bermasalah sampai ke Mahkamah Agung,” pungkas Thomas.
Manajemen Tidak Mampu Mengelola Aset
Sumber: okezone.com
Deretab proyek mangkrak Ancol ini merupakan bentuk ketidakmampuan manajemen mengelola aset.
Akar masalah utamanya menurut Thomas adalah politik internal BOD Ancol untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kebanyakan politik internal dan pecah belah di dalam, tidak kompak, dan saling mensabotase,” jelas Thomas, dilansir dari metro.tempo.co, Senin (5/9/2022).
Tidak hanya itu, Ancol sejatinya masih menanggung beban utang senilai Rp1,4 triliun.
Bahkan meski Dufan yang merupakan theme park andalannya masih beroperasi dengan baik, ini tidak mampu menutup beban utang perusahaan.
“Kegagalan manajerial ini mengakibatkan kita enggak bisa menopang utang dengan baik,” katanya lebih lanjut.
Karena itulah lantas para petinggi perusahaan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran.
Harapannya, perombakan ini bisa membawa Ancol menjadi BUMD yang lebih sehat.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya.
Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.
Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Mutiara Pancoran Mas.
