Berita Berita Properti

Tak Main-main, Inilah 6 Dampak Punya Rumah Dekat Permukiman Kumuh. Berencana Pindah?

2 menit

Salah satu hal yang harus diperhatikan saat membeli rumah adalah lingkungan sekitar. Jika kamu berencana beli rumah di sekitar permukiman kumuh, ada baiknya mempertimbangkan dampak berikut ini.

Selain harga rumah, hal lain yang harus diperhatikan saat membeli rumah adalah lokasi.

Memilih lokasi yang tepat, aman, nyaman, dan sehat membuat kamu betah tinggal dalam waktu lama.

Tak jarang kita menemukan suatu perumahan yang berada di sekitar permukiman kumuh.

Permukiman kumuh (slum area) masih kerap dijumpai di kota-kota besar di Indonesia tak terkecuali Jakarta, Bandung, hingga Surabaya.

Pada 2019 lalu, Realestat Indonesia (REI) mencatat luas kawasan kumuh di Indonesia pada 2014 mencapai 87.000 hektare.

Luas kawasan kumuh tersebut naik dari tahun 2014 yang mencapai 38.000 hektare.

Apa Itu Permukiman Kumuh?

Pengertian permukiman kumuh dijelaskan pada Undang-Undang (UU) No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Ada sejumlah pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru.

Salah satunya adalah Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan di 34 provinsi, 269 kabupaten/kota, dan 11.067 desa/kelurahan.

Lantas, apa saja dampak punya rumah di dekat wilayah yang kumuh?

6 Dampak Tinggal di Perumahan Dekat Permukiman Kumuh

tinggal dekat permukiman kumuh

liputan6.com

1. Risiko Banjir

Salah satu dampak tinggal di perumahan dekat permukiman kumuh adalah banjir.

Hal ini sering terjadi di kota-kota metropolitan seperti Jakarta.

Akibatnya membuat ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan dan tidak terhubung dengan sistem drainase. perkotaan.

Alhasil, risiko banjir bisa menerjang perumahan yang dekat dengan permukiman tersebut.

Banjir juga bisa terjadi akibat tata ruang yang tak tertata dengan baik.

2. Kebakaran

Dampak lainnya adalah potensi kebakaran yang sering terjadi di permukiman kumuh.

Umumnya, permukiman tersebut tidak memiliki akses yang cukup untuk mobil kebakaran.



Risikonya adalah api yang cepat merambat karena kerapatan bangunan yang cukup tinggi.

Apabila kebakaran tersebut tidak cepat ditangani maka akan menjadi risiko besar pada lingkungan sekitarnya.

3. Risiko Penyebaran Penyakit

Dampak tinggal di sekitar permukiman tersebut adalah risiko penyebaran penyakit.

Penyakit yang kerap ditemui adalah muntaber, demam berdarah, diare, TBC, ISPA, kaki gajah, dan penyakit pes karena kencing tikus.

Buruknya sanitasi dan drainase menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa macam jenis penyakit mengalami kenaikan akibat penurunan kualitas lingkungan.

Penularan penyakit berpotensi melalui air, udara, hingga tanah.

lingkungan permukiman kumuh banyak sampah

caritra.org

4. Menimbulkan Bau

Dampak lainnya adalah menimbulkan bau yang tercium hingga perumahan.

Hal ini akibat ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan di kawasan permukiman kumuh.

Selain itu, akibat ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan hingga tercemarnya lingkungan.

Kemudian akibat tidak adanya sistem pengelolaan air limbah yang baik.

Bayangkan jika rumah yang kamu tempati bau maka akan menganggu kenyamanan, bukan?

5. Risiko Kriminalitas

Warga yang tinggal di wilayah kumuh erat kaitannya dengan masalah sosial, ekonomi, dan kesejahteraan hidup.

Aspek sosial ekonomi ini berisiko meningkatkan aspek kriminalitas dan kejahatan di lingkungan sekitarnya (urban crime).

Hal ini tentu harus jadi pertimbangan matang saat kamu mencari rumah yang nyaman.

6. Memengaruhi Harga Jual Rumah

Salah satu faktor yang memengaruhi nilai harga rumah adalah lokasi.

Nah, lokasi menyangkut kondisi lingkungan baik fisik dan sosial.

Nilai jual rumah yang dekat permukiman kumuh berpotensi terjadi koreksi harga.

Selain itu, bank juga biasanya sulit memberikan KPR.

***

Bagaimana? apakah informasi di atas cukup membantu, Sahabat 99?

Semoga menjadi pertimbangan kamu ke depan saat mencari rumah, ya.

Cek artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id untuk menemukan rumah impianmu!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts