Pascamerebaknya pandemi virus corona di Amerika Serikat, sejumlah miliarder dan orang kaya ramai-ramai memesan bunker untuk menyelamatkan diri.
Seperti diberitakan banyak media, angka kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat terus meningkat setiap harinya.
Hal ini sontak menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang.
Sejumlah miliarder atau orang kaya raya bahkan dikabarkan telah memesan bunker khusus untuk menyelamatkan diri dari pandemi ini.
Banyak Miliarder Kabur untuk Hindari Pandemi Corona di Amerika Serikat
Gary Lynch, pihak dari Rising S Co, sebuah perusahaan pembuat survival shelter mengungkapkan sebuah cerita mengenai fenomena ini.
Ia menyebut, seorang eksekutif yang bekerja di Silicon Valley menghubungi untuk menanyakan cara mengoperasikan bunker pribadinya.
Pasalnya, ia tak pernah menggunakan bunker miliaran rupiahnya yang terletak di Selandia Baru tersebut.
“Ia pergi ke Selandia baru untuk kabur dari segala hal yang terjadi di sini (Amerika Serikat),” ujar Lynch seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga:
6 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Corona | Stay Sane!
Selandia Baru Jadi Tujuan Utama
Selama bertahun-tahun, Selandia Baru selalu jadi tujuan utama bagi orang yang ingin kabur dan menghindari bencana “kiamat” yang terjadi.
Contohnya, ketika ada virus yang melumpuhkan dunia.
Lokasinya yang terisolasi di ujung dunia, lebih dari 1.000 mil dari pesisisr selatan Australia, membuat negara ini jadi pilihan yang sangat tepat.
Pilihan ini bukan tanpa alasan, apalagi setelah melihat betapa tanggapnya negara ini ketika mengatasi pandemi corona.
Selandia Baru menerapkan sistem lockdown empat minggu lebih awal dan hasilnya, kini angka pasien sembuh lebih tinggi dari kasus baru.
Akibat Pandemi Corona di Amerika, Kebutuhan Bunker Survival Meningkat Drastis
Rising S Co dari Texas hanyalah satu di antara beberapa perusahaan pembuat bunker survival di Amerika Serikat.
Mereka sudah membangun 10 bunker pribadi di Selandia Baru dalam beberapa tahun terakhir.
Harga rata-rata per bunker mencapai lebih dari 42 miliar rupiah untuk sebuah bunker dengan bobot 150 ton.
Nilai tersebut bisa meningkat tiga kali lipatnya jika dilengkapi fasilitas tambahan lainnya.
Selain Rising S Co, Vivos yang berbasis di California juga menyediakan layanan serupa.
Perusahaan ini sudah membangun bunker berkapasitas 300 orang di South Island, sebelah utara Christchurch, Selandia Baru.
Vivos juga pernah membangun bunker berkapasitas 5.000 orang di South Dakota, Amerika Serikat.
Selain itu, mereka juga telah membangun bunker berkapasitas 80 orang di Indiana dan kini tengah mengembangkan bunker berkapasitas 1.000 orang di Jerman.
Baca Juga:
6 Cara Membuat Tenda Anak Rumahan Ala IKEA | Bikin Betah Saat Corona!
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.
Jangan lupa, baca berita properti dan tips kreasi menarik lainnya hanya di 99.co Indonesia ya.
Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di www.99.co/id.