Penulis dan pegiat sosial media Denny Siregar menyebut Indonesia kurang maju karena masih sering mengurusi masalah agama. Berikut berita selengkapnya!
Tak bisa dipungkiri lagi, Singapura merupakan salah satu negara paling maju di dunia.
Menurut Denny Siregar, hal ini tidak luput dari cara berpikir masyarakat yang hidup di dalamnya.
Denny mengatakan, Singapura mengutamakan ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (iptek).
Ini berbeda dengan Indonesia yang menurut Denny masih terlalu mempermasalahkan agama.
Berikut berita selengkapnya.
Denny Siregar Minta Pemerintah Indonesia Menghapus Pelajaran Agama. Atas Landasan Apa?
Melansir law-justice.co yang mengutip kanal Youtube 2045 TV, Denny mengaku iri dengan negara-negara maju di dunia.
“Saya sebenarnya iri dengan banyak negara maju yang lebih prioritas pada ekonomi, teknologi, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Mereka fokus pada bagaimana berpikir ke depan dan menjadikan agama sebagai ruang pribadi manusia bukan sebagai arena debat publik yang tidak berujung arahnya,” jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan, cara berpikir Singapura tentang agama semakin berubah seiring zaman.
Negara Singa itu sempat memiliki pelajaran agama di dalam kurikulumnya pada tahun 1984.
Bedanya, dalam satu sekolah, pelajaran agama yang ditawarkan beragam.
Siswa pun bebas memilih agama mana yang hendak dipelajari.
Namun, lima tahun berlangsung, pemerintah menghapus pelajaran agama dan melarang sekolah untuk memasukannya dalam kurikulum.
Hanya sekolah khusus agama saja yang boleh mengajarkan kurikulum khusus tersebut.
“Singapura kemudian menetapkan negaranya sebagai negara sekuler yang memisahkan antara agama dengan kebijakan negara. ” kata Denny.
Walaupun begitu, bukan berarti Singapura melarang penduduknya untuk praktek beragama.
Mereka hanya membuat agama sebagai praktek pribadi, bukan kepentingan umum yang harus dipelajari di sekolah.
Sebut Indonesia Kurang Maju
Selain membahas pendidikan di Singapura, Denny Siregar juga menyatakan alasan Indonesia kurang maju adalah rakyatnya yang masih mempermasalahkan agama.
“Coba bandingkan beda banget dengan Indonesia. Kita ini lebih sibuk dengan agama daripada kemajuan ekonomi hal lagi ilmu pengetahuan,” kata Denny.
“Kita tertinggal jauh dengan mereka karena lebih sibuk berdebat tentang agama, lebih sibuk membahas penistaan agama, lebih sibuk dengan pelajaran agama yang bukannya membuat kita maju kedepan malah tertinggal mundur kebelakang,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menegaskan pemerintah tidak akan menghapus pelajaran agama.
“Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama, kreatif sekali ya orang. Itu enggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama di dalam kurikulum kita,” jelas Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, seperti dikutip dari Kompas, Rabu (10/3/2021).
***
Semoga bermanfaat, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Semarang, bisa jadi Potala Semarang adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!