Masing-masing gaya desain mempunyai ciri khas tersendiri, termasuk gaya vintage. Agar bisa membedakan gaya ini dengan gaya lainnya, intip penjelasannya pada artikel di bawah ini!
Dalam merancang sebuah hunian, banyak orang yang lebih memilih konsep interior minimalis dan modern.
Padahal, ada gaya vintage yang layak untuk dijadikan sebagai pilihan.
Pasalnya, gaya desain ini mampu memberikan kesan zaman dahulu dan unik pada hunian.
Jika mulai tertarik mengaplikasikannya, kamu wajib mengetahui ciri-cirinya.
Ini dilakukan agar kamu tidak salah dalam menerapkan gaya vintage pada hunian.
Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Desain Vintage?
Secara umum, vintage adalah segala sesuatu yang diproduksi pada masa kini tetapi mempunyai model klasik yang mengingatkan pada era 1950 hingga 1970an.
Sekarang ini, gaya ini kerap digunakan dalam berbagai segi kehidupan seperti otomotif, barang, hingga hunian.
Jika dikaitkan dengan rumah, desain vintage adalah gaya yang menawarkan nostalgia dengan memasukkan elemen-elemen antik ke dalamnya.
Dengan kata lain, pengaplikasian gaya ini bertujuan untuk menghargai kenangan dengan menciptakan atmosfer klasik.
Sejarah Gaya Vintage
Kata vintage awalnya digunakan dalam proses pengolahan anggur menjadi minuman wine.
Minuman wine sendiri dikenal sebagai minuman yang makin tua, harganya makin mahal.
Hal ini yang menjadi elemen utama dari gaya desain vintage.
Gaya tersebut digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tua dan kuno tetapi mempunyai nilai yang tinggi.
Ciri-Ciri Desain Vintage
Dalam mengaplikasikan gaya vintage pada hunianmu, kamu bisa sembarangan saat memasukkan unsur-unsur lama.
Pasalnya, bisa saja elemen yang dimasukkan justru termasuk gaya desain retro.
Agar lebih paham, berikut adalah ciri-ciri desain vintage yang wajib diketahui.
1. Menonjolkan Nuansa Jadul
Ciri khas desain vintage pertama adalah menonjolnya nuansa jadul.
Kesan ini biasa ditampilkan dengan menggunakan furnitur yang terkesan lusuh dan barang elektronik retro.
Beberapa barang yang identik dengan kesan jadul antara lain kursi jengki dan televisi cembung.
2. Menggunakan Warna-Warna Lembut
Ciri khas yang paling terlihat dari gaya interior vintage adalah penggunaan warnanya.
Desain ini umumnya didominasi warna pastel atau lembut seperti hijau telur asin, oranye, akuamarin, dan masih banyak lainnya.
Warna-warna tersebut diaplikasikan pada dinding, dekorasi, hingga furnitur yang ada di ruangan.
3. Menggunakan Dekorasi yang Khas
Ada beberapa dekorasi yang wajib ada pada gaya vintage.
Salah satunya adalah vas berukuran sedang yang lengkap dengan beberapa tangkai bunga.
Selain itu, dekorasi lain yang kerap digunakan pada gaya ini adalah cermin antik dan bingkai foto dengan pinggiran berukir.
4. Menerapkan Motif pada Sejumlah Barang
Penggunaan motif adalah salah satu ciri yang cukup menonjol dari desain vintage.
Motif yang jadi ciri khas gaya ini antara lain motif floral, dedaunan, burung, hingga motif abstrak yang berulang-ulang.
Umumnya, motif tersebut diaplikasikan pada area dinding, sarung bantal, hingga gorden jendela.
Keunggulan Gaya Vintage
Hunian kekinian sudah banyak yang mengaplikasikan gaya vintage.
Pasalnya, gaya ini memberi kesan hangat, elegan, dan unik pada rumah.
Selain itu, ada beberapa keunggulan lain dari hunian yang mengaplikasikan gaya interior tersebut.
Berikut adalah beberapa keuntungannya:
- Memberi tampilan alami pada hunian
- Cocok untuk pencinta tema zaman dulu dan kolektor barang-barang antik
- Dapati dipadukan dengan gaya desain lain seperti modern, retro, minimalis, hingga industrial
- Termasuk desain yang tidak lekang oleh waktu
- Menampilkan kembali estetika glamor masa lampu pada kehidupan modern
Tips Mengaplikasikannya pada Hunian
Jika tertarik mengaplikasikannya pada hunian, kamu bisa mengikuti sejumlah tips yang 99.co Indonesia sudah rangkum.
Inilah cara tepat menerapkan gaya desain vintage.
1. Gabungkan Furnitur Lama dengan Barang Baru
Cara mengaplikasikan gaya vintage adalah menggabungkan furnitur lama dengan barang baru.
Langkah ini tidak memiliki aturan khusus yang mengikatmu.
Kamu bisa mencampurkan kedua elemen ini sesuai selera dan kesan yang ingin ditampilkan.
2. Gunakan Warna Lembut
Cara paling mudah untuk menerapkan gaya interior vintage adalah menggunakan warna lembut atau pastel sebagai warna utama.
Banyak pilihan warna yang bisa kamu coba gunakan untuk bisa mendapatkan kesan vintage.
Beberapa warna yang disarankan adalah hijau telur asin, biru muda, kuning, oranye, dan akuamarin.
3. Pakai Furnitur Vintage sebagai Focal Point Ruangan
Untuk mendapatkan nuansa jadul, kamu bisa menjadikan furnitur vintage sebagai focal point ruangan.
Agar semakin terasa, perkuat dengan barang atau furnitur pendukung seperti kursi usang dan barang-barang elektronik retro.
4. Gunakan Wallpaper Bercorak Vintage
Langkah paling umum yang biasa dilakukan banyak orang untuk mendapatkan kesan jadul adalah menggunakan wallpaper dinding bercorak vintage.
Jika tak mau mengaplikasikannya pada semua bagian dinding, kamu bisa menggunakan wallpaper ini pada beberapa bagian tembok saja.
Jangan lupa untuk menggunakan motif seperti floral, dedaunan, dan burung yang jadi ciri khas dari gaya vintage.
5. Pakai Lighting Kuning Temaram
Selain furnitur, penerangan ruangan juga berperan penting pada desain vintage.
Umumnya, lighting yang digunakan pada desain ini adalah lampu berwarna kuning temaram.
Penggunaan lampu ini sendiri tak hanya memberi kesan zaman dulu, tetapi juga mampu membuat ruangan terasa lebih hangat.
***
Semoga pembahasan desain vintage di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya!
Simak terus artikel seputar gaya desain lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang berburu rumah dijual seperti Grand Citra Residence di Cilodong, Depok?
Wujudkan angan mempunyai hunian bergaya vintage bersama 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.