Tak hanya menarik dibaca, dongeng pendek juga memiliki pesan moral yang sangat bermanfaat bagi si kecil. Yuk, simak beberapa contoh dongeng pendek yang bisa mendidik anak di sini!
Membaca dongeng ternyata sangat bermanfaat bagi si kecil karena mampu mengasah daya imajinasi serta menambah kosakata anak.
Dongeng juga sering memiliki pesan moral yang dapat membantu si kecil dalam berinteraksi dengan sesama.
Agar anak tidak mudah bosan, kamu bisa mulai membacakan mereka kisah atau dongeng pendek yang memiliki banyak pesan moral dalam ceritanya.
Yuk, simak beberapa dongeng pendek yang bisa kamu ceritakan pada anak di bawah ini!
- 18 Dongeng Pendek untuk Anak yang Penuh Pesan Moral
- 1. Dongeng Pendek Akal Cerdik Kelinci
- 2. Burung Unta yang Malas
- 3. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
- 4. Si Kura-Kura yang Sombong
- 5. Dongeng Si Kancil dan Buaya
- 6. Sangi Sang Pemburu
- 7. Dongeng Pendek Putri Pukes dan Danau Laut Tawar
- 8. Pasir dan Batu
- 9. Gajah yang Pelupa
- 10. Kelinci dan Kura-Kura
- 11. Persahabatan Tikus dan Singa
- 12. Dongeng Dua Ekor Kambing
- 13. Semut dan Belalang
- 14. Burung Bangau yang Angkuh
- 15. Angsa dan Telur Emas
- 16. Dongeng Pendek tentang Anjing yang Nakal
- 17. Cerita Pendek Anak Anak Si Kancil dan Pohon Mangga
- 18. Cerita untuk Anak PAUD yang Mendidik
- FAQ tentang Dongeng Pendek
18 Dongeng Pendek untuk Anak yang Penuh Pesan Moral
1. Dongeng Pendek Akal Cerdik Kelinci
Dongeng pendek Akal Cerdik Kelinci yang diambil dari buku Kumpulan Dongeng untuk Anak buatan Stella Ernes:
Rubah yang sombong ingin berkuasa di sebuah hutan dan menganggap dirinya raja semua binatang. Tak ada satu pun yang berani melawan Rubah karena dia sering marah.
Di tepi hutan, Kelinci tinggal sendiri dan keluar dari rumahnya untuk mencari kol, ketika ia ingin memetik kol, berdiri Rubah jahat di depannya.
“Berani sekali kamu masuk dan mencuri kol di landang ini! Aku akan melukaimu sekarang juga!” ucap Rubah geram.
Kelinci yang ketakutan pun mulai mencari cara untuk lepas dari kekejaman Rubah.
“Jangan salah, ini ladang milik Peri Sungai, sahabatku! Jika kau mau melihatnya, ikutlah denganku. Pasti nanti kamu diberi hadiah oleh Peri Sungai,” kata Kelinci.
Tertarik dengan hadiah, Rubah pun bersedia mengikuti Kelinci sampai ke tepi sungai.
“Tunggu, sahabatku sangat pemalu. Kamu bisa memanggilnya dengan mencelupkan ekormu ke air,” kata Kelinci.
Ketika Rubah mencelupkan ekornya ke sungai, dia merasa kedinginan, tetapi tidak bergerak sama sekali karena dia sangat ingin mendapatkan hadiah.
Rubah mencelupkan ekornya ke sungai sampai tengah malam dan ekornya mulai terasa berat.
Merasa sudah mendapatkan hadiah, dia pun mulai menarik ekornya, tetapi ekornya membeku!
“Tolong aku!” teriak Rubah.
Kelinci dan binatang lain pun mulai menolong Rubah dan setelah ditolong, Rubah berjanji tidak akan berbuat jahat lagi pada para binatang.
Baca Juga: 10 Dongeng Bahasa Jawa Singkat yang Lucu dan Penuh Nilai
2. Burung Unta yang Malas
Ada dongeng pendek berjudul Burung Unta yang Malas, dilansir dari buku Kumpulan Dongeng untuk Anak buatan Stella Ernes:
Dahulu, semua burung dapat terbang, termasuk burung unta.
Suatu ketika, bulan menetaskan sebuah telur raksasa yang mengeluarkan ayam-ayam emas ke seluruh penjuru langit.
Matahari ingin mengadakan pesta untuk ayam-ayam emas dan membuat surat pada Bulan.
Ia meminta Burung Pipit untuk membawa surat tersebut pada Bulan.
Sayangnya, perjalanan Burung Pipit menuju Bulan sangat jauh dan sulit sampai sayapnya terluka.
Burung Pipit pun bingung karena tidak bisa mengirimkan surat dari Matahari.
Dirinya kemudian melihat Burung Unta dan memintanya untuk mengirimkan surat Matahari ke Bulan.
Burung Unta yang sedang bermalas-malasan tidak suka disuruh-suruh dan menolak permintaan Burung Pipit.
Namun, Burung Pipit terus memohon, sampai akhirnya Burung Unta bersedia mengirimkan surat asalkan ditemani oleh Burung Pipit.
Burung Unta yang sangat malas terbang secara perlahan dan baru saja mengirimkan surat ke Bulan setelah acara pesta Matahari sudah selesai.
Matahari pun kesal dan marah pada Burung Unta hingga pada akhirnya dia mengutuk semua burung unta tidak bisa terbang.
3. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Cerita dongeng pendek untuk anak SD ini sangat populer dan bisa mengajarkan anak tentang buruknya berbohong yang dilansir dari buku Cerita Anak: Penggembala Kecil dan Serigala:
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya.
Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba.
Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!”
Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.
Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang.
Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala.
Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya.
Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Dari cerita anak ini, kita bisa belajar bahwa berbohong hanya akan membawa malapetaka pada diri sendiri.
4. Si Kura-Kura yang Sombong
Dongeng anak singkat ini bisa kamu ceritakan kepada anak setiap malam hari:
Seekor kura-kura sombong merasa dirinya lebih pantas terbang dibanding berenang dan jengkel karena tempurungnya yang berat.
Dia pun selalu kesal ketika melihat burung-burung yang terbang bebas di langit.
Suatu hari, kura-kura memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang dan si angsa mengusulkan kura-kura berpegangan pada sebatang kayu.
Batang kayu tersebut pun kemudian diangkat oleh angsa dan dibawa terbang.
Sayangnya, genggaman tangan kura-kura melemah dan dia jatuh dengan keras.
Untungnya kura-kura selamat karena keberadaan tempurung yang paling ia benci.
Pelajaran dari dongeng pendek untuk anak SD ini adalah selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
5. Dongeng Si Kancil dan Buaya
Melansir dari buku Kancil dan Buaya: Dongeng Binatang, dongeng pendek si kancil ini cukup populer dibacakan sebelum tidur untuk anak kecil:
Suatu hari ada seekor kancil yang kelaparan dan berpikir untuk memakan mentimun yang berada di seberang sungai.
Kancil pun mendapatkan ide jitu untuk menggunakan buaya agar bisa menyeberang sungai.
Dia pun berlari ke arah sungai dan menghampiri buaya.
“Buaya, apa kamu sudah makan?” ujar kancil.
Buaya pun kesal karena kancil mengganggu tidur siangnya dan memarahi si kancil.
“Ada apa? Kau mengganggu tidur siangku!” jawab buaya kesal.
“Aku punya banyak daging segar yang ingin aku beri padamu dan teman-temanmu, apa kamu mau?” kata kancil.
Si buaya pun kegirangan dan segera memanggil teman-temannya untuk mendapatkan makanan dari kancil.
Akhirnya, para buaya berbaris dengan rapi di sungai untuk mendapatkan makanan dari kancil.
Sebelum memberi daging, kancil ingin menghitung buaya terlebih dahulu dan akhirnya melompat-lompat kegirangan melewati sembilan buaya sambil berhitung.
Setelah menyebrangi sungai, kancil pun tertawa karena berhasil membohongi para buaya dan berhasil memakan mentimun segar.
Pesan moral dongeng pendek di atas adalah selalu memanfaatkan kepandaian yang ia miliki dengan sebaik-baiknya agar tidak merugikan orang lain.
6. Sangi Sang Pemburu
Cerita rakyat atau dongeng pendek berikutnya juga memiliki pesan moral yang bisa diajarkan pada anak sehingga cocok untuk diceritakan dilansir dari buku Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Tengah: Sangi Sang Pemburu:
Di zaman dahulu, terdapat seorang pemburu bernama Sangi yang tinggal di dekat sungai.
Suatu hari, Sangi pergi berburu tapi kesal karena tidak menemukkan satu pun buruan.
Sangi kemudian memilih beristirahat di sungai dan tidak sengaja melihat jejak babi hutan.
Dia mengikuti jejak tersebut dan melihat seekor babi hutan berada di mulut seekor naga.
Sangi ketakutan dan bersembunyi di semak, tapi naga melihat Sangi dan naga berubah menjadi pria tampan.
Pemuda itu mendekati Sangi dan menyuruh Sangi memakan babi hutan tersebut.
Meski kebingungan, Sangi kemudian mendekat babi hutan dan kaget ketika melihat dirinya mampu memakan babi hutan dengan mudah.
Sangi pun kemudian berlari ke saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa dia melihat naga.
Namun, setelah rahasianya dibeberkan oleh Sangi, Sangi kemudian dikutuk dan berubah menjadi naga.
Pelajaran dari dongeng anak ini adalah jangan mengumbar rahasia seseorang yang sudah percaya pada kita ke orang lain.
7. Dongeng Pendek Putri Pukes dan Danau Laut Tawar
Selanjutnya ada dongeng pendek yang diambil dari cerita rakyat Indonesia berjudul Putri Pukes dan Danau Laut Tawar diambil dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara buatan Marina Asril Reza:
Di dataran tanah Gayo, hiduplah seorang putri bernama Putri Pukes yang menyukai pangeran dari kerajaan lain.
Awalnya kedua orang tua Putri tidak merestui, tetapi karena kegigihan Putri dan Pangeran, hubungan ini direstui dan pasangan tersebut berhasil menikah.
Setelah menikah, Putri menyusul suaminya dan pamit kepada orang tuanya.
Orang tuanya berpesan “Pergilah, Nak, bersama para pengawal. Namun, begitu kau melangkahkan kaki ke luar kerajaan, jangan pernah menoleh lagi ke belakang,” pesan orang tuanya.
Di tengah jalan, putri merasa sedih dan menoleh ke belakang.
Tiba-tiba, petir menyambar dan hujan turun lebat yang membuat Putri Pukes dan rombongannya berteduh di dalam goa.
Ketika sedang menghangatkan tubuhnya, Putri Pukes merasa tubuhnya mengeras dan berubah menjadi batu.
Ia pun menyesal tidak mengindahkan pesan orang tuanya dan seharusnya tidak menoleh ke belakang meski merasa rindu.
Hujan pun mulai reda dan para pengawal memanggil Putri untuk melanjutkan perjalanan, tetapi Putri Pukes hanya bisa diam karena tubuhnya menjadi batu.
Sampai sekarang, batu Putri Pukes bisa dilihat dan bentuk sanggul serta kepala Putri masih dapat dikenali.
Namun, karena hujan lebat, terbentuklah danau di kawasan tersebut dan penduduk sekitar menamakannya sebagai Danau Laut Tawar.
8. Pasir dan Batu
Dongeng singkat berikutnya memiliki pesan moral baik yang patut diajarkan pada anak, berikut ceritanya:
Andi dan Budi sedang berjalan di padang pasir sambil berdebat dengan satu sama lain.
Tiba-tiba Andi menampar Budi karena kesal dengannya.
Bukannya marah, Budi justru menuliskan “HARI INI TEMAN BAIKKU MENAMPARKU” di tanah.
Mereka pun melanjutkan perjalanan dan menemukkan sebuah sumber air.
Karena tergesa-gesa, Budi tergelincir dan hampir tenggelam, tetapi berhasil diselamatkan oleh Andi.
Setelah diselamatkan, Budi menulis di batu “HARI INI TEMAN BAIKKU MENYELAMATKANKU.”
Melihat kelakukan aneh Budi, Andi bertanya “Ketika aku menyakitimu kamu menulis di tanah, tapi ketika aku menyelamatkanmu kamu menulis di batu, kenapa?”
Budi pun menjawab “Jika orang menyakitimu, kamu harus menulis di pasir agar angin menghapusnya dan kamu memaafkannya. Namun, ketika orang melakukan hal baik pada kita, kita harus mengukirnya di batu agar angin tidak menghapusnya dan perlakuannya selalu kita ingat.”
Dongeng di atas mengajarkan si kecil untuk selalu mengingat kebaikan orang dan memaafkan kejahatan orang.
9. Gajah yang Pelupa
Dongeng fabel anak selanjutnya bercerita tentang seekor gajah yang bisa kamu ceritakan sebelum tidur ke anak:
Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal.
Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya.
Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan.
Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.
Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya.
Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri.
Geri pun akhirnya mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi.
Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya.
Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal.
Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakan ulang tahun bersama Geri.
Pelajaran dari cerita pendek di atas adalah jangan pernah mengingkari janji dengan seseorang.
10. Kelinci dan Kura-Kura
Melansir dari buku Cerita Anak: Kelinci dan Kura-Kura, dongeng pendek berikutnya merupakan kisah fabel anak yang cukup populer dibacakan oleh orang tua:
Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat.
Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.
Di waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura.
Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya.
Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.
Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish.
Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.
Pelajaran dari cerita ini adalah jangan pernah bersikap sombong dan meremehkan orang lain.
11. Persahabatan Tikus dan Singa
Ini adalah dongeng pendek penuh makna yang cocok dibacakan untuk anak SD:
Seekor tikus jail menggoda singa yang sedang tertidur, karena jengkel singa pun marah dan berniat memakan si tikus.
Ketakutan dengan kemarahan singa, tikus pun menangis dan meminta ampun.
Karena kebaikan singa, singa pun memaafkan si tikus dan melepaskan tikus.
Tikus berterima kasih pada singa dan berjanji akan membalas kebaikan singa.
Suatu saat, terdengar suara meringis singa yang tertangkap jaring pemburu.
Tikus pun segera membantu singa dengan menggerogoti jaring pemburu sampai keduanya bisa kabur dari jeratan pemburu.
Pelajaran dari dongeng ini adalah selalu berbuat baik dan membantu satu sama lain dengan tulus.
12. Dongeng Dua Ekor Kambing
Berikut cerita fiksi atau dongeng pendek untuk anak yang bisa kamu bacakan menjadi kisah sebelum tidur:
Dua ekor kambing yang gagah ingin menyebrangi jurang menggunakan satu batang pohon kecil.
Namun, batang pohon tersebut sangat kecil dan tidak bisa dilewati dua ekor kambing.
Bukannya mengalah, kedua ekor kambing justru menyebrangi jembatan secara bersamaan sampai akhirnya keduanya bertemu di tengah jembatan.
Karena tidak mau mengalah, keduanya saling mendorong menggunakan tanduknya sampai keduanya jatuh ke dalam jurang dan tersapu air deras di bawahnya.
Pelajaran dari cerita anak ini adalah bersikap egois hanya akan merugikan kamu dan orang lain.
13. Semut dan Belalang
Melansir dari buku Semut dan Belalang: Odong-Odong Dongeng, dongeng pendek yang satu ini cocok kamu bacakan kepada anakmu sebagai kisah sebelum tidur:
Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung.
Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.
Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan.
Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat.
Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah.
Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.
Pelajaran dari cerita anak ini adalah bersikap malas hanya akan berdampak buruk di masa depan.
14. Burung Bangau yang Angkuh
Berikut dongeng singkat yang bisa kamu bacakan untuk anakmu yang memiliki pesan moral baik:
Suatu hari, seekor bangau berjalan dengan anggun di sepanjang sebuah sungai kecil.
Matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap ikan sebagai sarapan paginya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
“Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepada diri sendiri. “Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya.”
Tak lama, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
“Tidak,” kata sang bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!”
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal akhirnya pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin.
Sang bangau yang masih belum menangkap ikan pun terpaksa harus memakan siput kecil di pinggiran sungai.
Dari cerita dongeng anak ini, kita bisa belajar bahwa sikap angkuh hanya akan merugikan diri sendiri.
15. Angsa dan Telur Emas
Berdasarkan buku Cerita Anak: Kisah Angsa dan Telur Emas, dongeng pendek untuk anak SD ini bisa kamu bacakan sebagai cerita penuh pesan moral:
Suatu ketika, seorang petani membawa angsa ke rumahnya. Tak disangka-sangka, angsa tersebut ternyata bertelur emas.
Bingung dengan telur tersebut, petani akhirnya membawanya ke kota dan bertanya pada pedagang emas.
“Ini emas murni,” kata pedagang emas. Pedagang tersebut membelinya dengan uang yang banyak.
Sejak saat itu, angsa pun terus menerus mengeluarkan telur emas yang membuat petani senang. Namun, bukannya dijual, petani justru menumpuk emas tersebut agar bisa dijual dalam jumlah banyak.
“Aku akan kaya raya. Namun, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari agar aku cepat kaya,” kata petani.
Hari demi hari, jumlah telur si angsa bukannya bertambah, tetapi malah berkurang. Di satu waktu, angsa hanya mengeluarkan satu telur saja yang membuat petani marah.
“Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya,” pikir petani.
Setelah disembelih, petani kaget karena tidak ada emas sama sekali di dalam tubuh angsa. Telur yang disimpan petani pun kini berubah menjadi telur biasa.
Kini, petani hanya bisa menyesal karena serakah dia telah menyembelih angsa. Andai saja tidak menyembelih angsa itu, pasti masih bisa mendapatkan telur emas. Itulah akibat dari keserakahan.
Pelajaran dari cerita singkat ini adalah kita tidak boleh bersikap tamak dan serakah.
16. Dongeng Pendek tentang Anjing yang Nakal
Berikut adalah bacaan dongeng pendek anak SD yang berjudul Anjing yang Nakal.
Di sebuah kota, ada seekor anjing yang terkenal karena kenakalannya sehingga majikannya harus mengikat anjing tersebut ke sebuah balok kayu.
Tujuan majikan mengikat anjing adalah agar orang-orang menghindari kenakalan dan kegalakan sang anjing.
Namun, bukannya malu, anjing tersebut justru menyeret-nyeret balok kayu ke seluruh kota sehingga menimbulkan keributan.
Maksud anjing adalah agar orang-orang tertarik dan menolong dirinya, tetapi bukannya ditolong, warga justru menjauhi anjing tersebut.
Sampai akhirnya, sang majikan melihat perbuatan anjing dan berkata padanya “Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri agar orang-orang tidak melihatmu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu kamu adalah seekor anjing yang nakal dan galak?”
Dari dongeng anak pendek ini, pesan moral yang bisa kamu ambil adalah agar kamu selalu berbuat kebaikan.
Jangan meniru seseorang yang terkenal karena perbuatan buruk yang mereka lakukan.
17. Cerita Pendek Anak Anak Si Kancil dan Pohon Mangga
Di bawah ini contoh dongeng anak singkat yang menarik dan penuh pesan moral.
18. Cerita untuk Anak PAUD yang Mendidik
Inilah contoh cerita dongeng fiksi pendek dalam bahasa Indonesia yang bisa dibacakan untuk anak.
FAQ tentang Dongeng Pendek
Sumber gambar: Pixabay
Dongeng apa saja yang pendek?
Contoh dongeng pendek untuk anak: Anak Gembala dan Serigala, Kura-Kura dan Kelinci, Kancil dan Buaya, Sangi sang Pemburu, Pasir dan Batu.
Dongeng berisi cerita apa?
Dongeng adalah cerita fiksi sederhana yang dibuat dari hasil rekayasa pengarangnya. Hal ini membuat dongeng bisa berisi peristiwa aneh dari zaman dahulu dan termasuk dalam cerita tradisional.
Apa saja contoh dongeng pendek cerita rakyat?
Contoh dongeng pendek cerita rakyat: Kisah Putri Ular, Asal-Usul Danau Toba, Malin Kundang, Batu Belah, Hang Tuah Kesatria Melayu.
Apa manfaat dongeng untuk anak?
Dilansir dari buku Keajaiban Dongeng Teori dan Praktek Mendongeng karya Rr. Vemmi Kesumadewi, M.Pd, terdapat beberapa manfaat menceritakan dongeng untuk anak, berikut di antaranya:
- Merangsang kekuatan berpikir anak.
- Media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak.
- Mengasah kepekaan anak terhadap bunyi-bunyian.
- Menumbuhkan minat baca anak.
- Menumbuhkan rasa empati anak.
- Menambah kecerdasan anak.
- Menumbuhkan rasa humor yang sehat.
***
Semoga deretan dongeng di atas dapat bermanfaat, ya.
Simak artikel menarik lainnya di 99updates.id dan Google News.
Ternyata jual beli properti www.99.co/id bisa #segampangitu, lo.
Gak percaya? Buktikan sekarang juga!