Sedang mencari kisah fabel yang penuh dengan pesan moral? Kalau begitu, langsung saja simak sejumlah cerita dongeng si kancil berikut ini, ya!
Cerita-cerita dalam artikel ini berpusat pada seekor kancil sebagai karakter utama.
Karakter fabel ini identik dengan sifatnya yang banyak akal sekaligus cerdas.
Oleh sebab itu, cerita si kancil selalu efektif menghibur para pembaca maupun pendengar.
Hal ini jugalah yang membuatnya sangat cocok sebagai dongeng pengantar tidur untuk si kecil.
Yuk, langsung saja simak kumpulan cerita dongeng si kancil di bawah ini!
7 Cerita Dongeng si Kancil Terbaik Sepanjang Masa
1. Dongeng si Kancil dan Buaya yang Tidak Tahu Terima Kasih
Cerita si kancil ini bermula dari buaya yang terjebak di bawah bebatuan dan ditolong oleh seekor sapi.
Buaya kemudian meminta sapi untuk mengantarnya ke tepi sungai dengan alasan kakinya berdarah sehingga sulit bergerak.
Sapi yang merasa iba pun akhirnya menggendong buaya di punggungnya.
Namun, setibanya mereka di sungai si buaya menolak untuk turun.
“Aku lapar, kelihatannya daging punggungmu ini enak juga,” ujar buaya.
Mendengar hal itu sapi mulai menangis hingga terdengar oleh kancil yang berada tidak jauh dari mereka.
“Loh, sapi, kenapa kamu menangis? Kenapa buaya ada di gendonganmu?” tanya kancil padanya.
Sapi pun menceritakan kejadian yang ia alami sedari awal kepada kancil.
Kancil yang cerdik kemudian memancing buaya untuk memperagakan kembali peristiwa tersebut.
“Aku tidak percaya buaya sehebat ini bisa terjebak hingga membutuhkan bantuanmu,” bantah kancil.
Buaya yang terpancing kemudian mengajak mereka kembali ke tumpukan batu besar lalu merangkak kembali ke dalamnya.
Setelah itu, kancil pun mengakui kebenaran cerita tersebut sembari mengajak sapi untuk pergi.
Meninggalkan buaya yang tidak tahu terima kasih kembali terjebak di bawah bebatuan.
2. Cerita Dongeng sang Kancil Pencuri Ketimun
Dongeng si kancil karya Endyas Wiguna ini bercerita tentang aksi kancil mencuri ketimun di ladang pak tani.
Akibat kelaparan, si kancil menyusup ke ladang pak tani dan mulai menyantap ketimun yang sudah matang.
Hal ini ia lakukan berulang kali, hingga akhirnya pak tani memasang jebakan dari getah nangka untuk menangkapnya.
“Rupanya kamu yang memakan hasil jerih payahku?” kata pak tani.
Sebagai hukuman pak tani pun meminta kancil membantunya untuk membereskan ladang serta menanam ulang bibit ketimun.
Menyadari tindakannya memang salah, si kancil memutuskan untuk bekerja dengan giat agar pak tani memaafkannya,
Akhirnya, setelah seminggu bekerja di ladang, tiba juga hari terakhir hukumannya.
“Terima kasih sudah bekerja dengan rajin, Kancil. Jangan mencuri lagi, lebih baik kamu berusaha dengan jerih payahmu sendiri,” nasihat pak tani.
Pak tani juga memberi kancil bekal berupa sekarung ketimun sebelum ia kembali ke hutan.
Kancil yang sudah belajar dari kesalahannya pun memutuskan untuk membuat kebun ketimun sendiri dari bekal tersebut.
3. Kisah Kancil yang Banyak Akal
Ditulis oleh Rahimidin Zahari dan Jaatar Taib, dongeng ini bermula ketika kancil melihat banyak pohon buah tumbuh di area seberang sungai.
Karena aliran airnya deras, kancil kesulitan untuk melompat dengan kemampuannya sendiri.
Ia lalu menemukan ide cemerlang dan memanggil seekor buaya sebagai langkah pertama.
“Hey, buaya keluarlah, aku punya kabar gembira!” seru kancil.
Kancil mengaku akan membagikan daging segar untuk seluruh buaya di sungai.
Agar ia bisa membagikannya dengan adil, kancil meminta para buaya berbaris rapi.
“Berbarislah agar aku bisa menghitung berapa jumlah kalian,” perintahnya.
Buaya yang percaya pada ucapan kancil kemudian mulai berbaris membentuk sebuah jembatan.
Kesempatan ini kancil gunakan untuk menyeberang sungai sembari berpura-pura menghitung.
Sesampainya di area seberang, ia pun tertawa terbahak-bahak.
“Sebenarnya aku tidak punya daging, aku hanya membutuhkan bantuan kalian untuk menyeberang, hahaha,” kata kancil.
Para buaya yang marah pun mencoba menangkapnya, tetapi kancil sudah terlanjur lari menjauh dari tepi sungai.
4. Cerita Dongeng si Kancil dan Harimau
Cerita dongeng sang kancil dan harimau karya Dhanny Larito ini bermula dari pertemuan keduanya di pinggir hutan.
“Beruntung sekali aku, saat kelaparan bertemu dengan santapan lezat untuk makan siang,” ujar harimau.
Kancil yang ketakutan dengan cepat menemukan cara jitu untuk melarikan diri.
“Jika kamu tidak memakanku, aku akan membocorkan sebuah rahasia besar untukmu,” bujuk kancil.
Penasaran dengan ucapan kancil, harimau pun memutuskan untuk mempercayainya.
Si kancil lalu menjelaskan tentang keberadaan sabuk dewa yang sakti kepada harimau.
“Siapa pun yang menggunakannya akan bisa terbang serta memiliki kekuatan super,” jelasnya.
Ia juga menuntun harimau ke lokasi di mana sabuk tersebut berada, tepatnya ke pohon di pinggir sungai.
Untuk mengambilnya, kancil menyuruh harimau berjalan mundur agar tidak ketahuan.
Namun, ketika harimau mengikut arahan kancil seekor ular malah melilit lehernya.
Rupanya benda yang menggantung tersebut bukanlah sabuk melainkan tubuh ular.
Melihat rencananya berhasil, si kancil lantas langsung berlari menjauh meninggalkan harimau.
5. Kisah si Kancil dan Seekor Kelinci
Kelinci sangat suka menyantap wortel dan sayuran, tetapi ia tidak pernah membersihkan giginya setelah makan.
Sebagai sahabat, kancil lantas mencoba untuk mengingatkannya.
“Kelinci, setelah kau makan bersihkanlah gigimu. Jika tidak, gigimu pasti akan sakit dan kau tidak dapat makan lagi,” nasihat Kancil.
Namun, kelinci sama sekali tidak menggubrisnya dan tetap asyik mengunyah makanan kesukaannya.
Suatu hari, kancil melihatnya tengah termenung di pinggir sekeranjang wortel segar.
“Kenapa kau terlihat sangat sedih?” tanya kancil.
“Aku sakit gigi sampai tidak bisa makan, padahal perutku lapar,” jelas kelinci.
Merasa kasihan pada si kelinci, kancil lantas membawanya ke kura-kura untuk diperiksa.
Setibanya di sana, kura-kura lantas memarahinya karena jarang membersihkan gigi.
“Sisa makanan yang sudah kita makan akan mengakibatkan lubang dan menyebabkan gigi kita ngilu dan sakit,” ujar kura-kura.
Setelah mendengar itu, kelinci pun mulai berubah hingga giginya kembali sehat dan bisa makan seperti biasa.
6. Kisah Kancil dan Tikus yang Tahu Membalas Budi
Cerita karya Budi Dermawan ini bermula dari kancil yang menyelamatkan seekor tikus yang terjerat oleh jebakan pemburu.
Ia melepaskan jebakan tersebut dan mengingatkan tikus untuk lebih berhati-hati.
Beberapa hari kemudian, kancil sedang asik memakan daun ketika seorang pemburu melihatnya.
Sang pemburu lantas menodongkan senjatanya tepat ke tubuh kancil.
Namun, tepat pada saat itu tikus melihat hal tersebut dan langsung mengigit kaki Pemburu.
“Argggh!” teriak pemburu kesakitan.
Akibatnya, tembakannya pun meleset dan kacil bisa kabur setelah menyadari bahaya yang mengintai.
“Aku sangat berterimakasih kepadamu tikus,” kata kancil.
“Sama-sama, ayo kita harus secepatnya pergi dari sini,” sahut tikus.
7. Cerita Dongeng si Kancil dan Siput
Dongeng karya Rahimidin Zahari ini bermula dari Kancil yang merasa dirinya adalah hewan paling cerdik dan pandai di hutan.
Saking yakinnya, si kancil kerapmenyombongkan hal tersebut di hadapan binatang lainnya.
Siput yang kesal dengan kesombongan kancil lantas menantangnya untuk melakukan lomba lari.
Lomba tersebut dilakukan untuk membuktikan siapa yang paling cerdik.
Kancil menerima tantangan tersebut sambil tertawa menghina, “Mana mungkin kamu lebih cerdik dari aku! Apalagi kamu yang sekecil itu dan berjalan lambat tidak mungkin bisa menang lomba lari!”
Diam-diam, si siput mengumpulkan semua saudara dan teman-temannya.
Kemudian, ia meminta agar mereka semua berbaris di sepanjang jalur lomba lari.
“Ingat! Setiap kali Kancil memanggilku, kalian yang harus menjawabnya!” perintahnya kepada semua siput.
Keesokan harinya, tepat ketika hitungan ketiga oleh wasit, si kancil dan siput langsung berlari kencang.
Namun, tentu saja larinya si siput tidak akan mungkin lebih kencang karena itu kancil kerap berhenti ketika merasa sudah jauh meninggalkan siput.
“Hei, Siput! Kamu dimana?” teriaknya ke arah belakang.
“Aku di sini!” jawab siput dari arah depan.
Kancil terkejut mendengarnya, ia kemudian bergegas berlari sekencang mungkin.
Setelah berlari cukup jauh, si kancil berhenti lagi.
“Hei, Siput! Kamu pasti di belakang kan?” teriaknya memanggil-manggil.
“Tidak, aku di depan!” jawab siput lagi.
Hal ini terus berulang sampai akhirnya kancil tiba di garis akhir.
“Lihat aku menang!” serunya kegirangan.
Tiba-tiba, terdengar suara siput, “Kamu salah! Aku sudah dari tadi di sini,”.
“Kamu mengalahkanku?!” seru si kancil tidak percaya ketika melihat siput menghampirinya
“Tentu saja. Jadi, aku lebih cerdik darimu bukan?” tanya si siput.
“Iya, kamu memang lebih cerdik dari aku.” jawab kancil dengan perasaan sedih dan malu.
Kancil kemudian meminta maaf pada Siput karena telah sombong.
Siput memaafkannya, dan berkata pasti ada yang lebih cerdik dari mereka berdua.
Itu sebabnya sombong itu tidak baik.
Karena setiap binatang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
8. Kisah Kancil dan Serigala
Ditulis oleh Ahmad Filyan, dongeng si kancil ini bermula ketika seekor serigala tengah beristirahat di tepi sungai.
Tiba-tiba, ia mendengar suara ranting patah yang terinjak oleh si kancil.
Serigala yang merasa lapar lantas mencoba menyergapnya, sementara kancil berusaha lari dan sembunyi.
Lelah akibat berlari, kancil lantas berhenti dan menyapa serigala dengan santai, “Ada apa Tuan Serigala? Sudah lama kita tidak bertemu,”.
“Sudah lama aku mencarimu kesana kemari. Sekarang jangan banyak bicara lagi. Hari ini kamu akan menjadi santapanku! Aku adalah raja hutan! Siapa saja harus tunduk padaku!” seru serigala dengan sombong.
“Raja hutan? Siapa? Kau raja hutan ini? Sebelum aku sampai disini, aku bertemu dengan dengan serigala lain yang mengaku sebagai Raja Hutan. Ia juga ingin memangsaku seperti kau saat ini,” ujar kancil.
“Namun, karena aku kehausan, akhirnya aku meminta izin untuk minum dan kembali lagi menemuinya. Jika kamu ingin memangsaku, sebaiknya kamu mengalahkannya karena dagingku terlalu sedikit untuk dibagi dua,” jelasnya lebih lanjut.
“Benarkah? Siapa yang berani mengaku sebagai Raja di hutan ini selain aku? Di mana dia sekarang?” tanya serigala dengan marah.
Kancil lantas membawa si serigala ke sebuah sumur tua di tengah hutan.
“Inilah sumur tua tempat tinggal Raja Serigala gagah perkasa yang aku ceritakan. Aku ragu kau bisa mengalahkannya!” kata kancil memprovokasi serigala.
Serigala yang marah lantas menengok ke bawah dan melihat pantulan wajahnya sendiri di air.
Tanpa berpikir panjang, ia langsung melompat ke dalam sumur untuk menyergap serigala tersebut.
Betapa terkejutnya ia ketika hanya menemukan air di dalam sumur.
Menyadari telah tertipu oleh kancil, serigala hanya bisa pasrah ketika tubuhnya perlahan tenggelam ke dasar.
***
Itu dia beberapa cerita fabel terbaik tentang si kancil, Property People.
Cerita-cerita di atas mengajarkanmu untuk tidak sombong dan senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik.
Kunjungi laman Berita.99.co untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.
Cek juga Google News Berita 99.co Indonesia yang selalu menyajikan informasi ter-update seputar properti.
Kamu sedang mencari rumah impian?
Membeli rumah kini bisa #segampangitu bersama www.99.co/id, lo.
Buktikan sekarang juga dengan mengunjungi lamannya, yuk!