Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kabarnya akan menggunakan green energy alias energi hijau untuk menciptakan tenaga listrik. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Berikut informasi selengkapnya!
Green energy atau yang kita kenal juga dengan istilah energi terbarukan.
Sumber energinya berasal dari alam sehingga tidak akan menimbulkan efek negatif di lingkungan.
Misalnya saja air, angin, sinar matahari, panas bumi, bioenergi, dan lainnya.
Energi yang tercipta pun tergolong bersih, sehingga tidak akan menambah polutan di atmosfer.
Lantas, seperti apakah penerapannya di Ibu Kota Negara baru nanti?
Ini dia penjelasan lengkap Kepala Otorita IKN terkait pengembangan sistem energi hijau di sana!
Penerapan Sistem Tenaga Listrik Energi Hijau
Sistem tenaga listrik dari energi hijau ini akan pemerintah kembangkan dalam tiga tahap.
Tahap pertama adalah rencana jangka pendek, tepatnya untuk periode 2022-2023.
Pemerintah akan menggunakan PV Rooftop, EV Support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, serta stasiun pengisian daya.
Lalu, tahap kedua adalah rencana jangka menengah di periode 2024-2025.
Fokusnya adalah pembangunan Wind Farm kapasitas 70 MW dan Solar Farm kapasitas 50 MW.
Di tahap ketiga, pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW selama periode 2026-2045.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam acara Clean EDGE Trade Mission Agenda di Jakarta pada Senin (6/6/2022) lalu.
Konsep Pengembangan Kota di IKN
Selain itu, Bambang juga menjelaskan tiga konsep pengembangan IKN yang menjadi fokus pemerintah.
“IKN didesain menjadi kota yang hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan kota hutan yang berkelanjutan,” jelasnya dilansir dari detik.com, Selasa (7/6/2022).
Pertama, sebagai Kota Hutan maka bentang alam dan struktur hutan akan mendominasi kawasannya.
Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem yang dapat hidup berdampingan bersama alam.
Lalu, sebagai Kota Spons pemerintah akan berupaya meningkatkan daya serap air di seluruh kawasan.
Ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir, yang mana merupakan sebuah kekhawatiran besar di ibu kota Jakarta.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih juga akan menjadi fokus pemerintah.
Lalu, sebagai Kota Pintar maka teknologi terkini akan menyokong berbagai fasilitas serta infrastrukturnya.
Harapannya, teknologi bisa menjadi akselerator dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup masyarakat.
Dengan begitu tujuan akhir pemerintah untuk menciptakan kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, dan siap menghadapi masa depan bisa terwujud.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Sky House BSD.