Berita Berita Properti

3 Fakta Penemuan Jalur Trem Batavia di Proyek MRT Jakarta. Berapa Usianya?

2 menit

Ada beberapa fakta menarik terkait penemuan jalur trem Batavia di Proyek MRT Jakarta Fase II. Simak fakta-fakta menariknya di sini, yuk!

Berada di bawah penjajahan Belanda selama ratusan tahun, ada banyak peninggalan bangunan dan infrastruktur yang hingga kini masih tersisa.

Salah satunya jalur trem yang baru-baru ini ditemukan terkubur di bawah jalanan Jakarta.

Jalur trem yang ditemukan diperkirakan memiliki panjang mencapai 1,4 km.

Melansir dati detik.com, berikut ini fakta-fakta menarik seputar penemuan jalur trem tersebut!

Fakta Penemuan Jalur Trem Batavia

jalur trem jakarta

sumber: viva.co.id

1. Jalur Trem Pertama di Batavia

Menurut Charunia Arni Listya D., arkeolog yang menangani temuan jalur trem Batavia di proyek MRT Jakarta Fase II, jalur tersebut dikatakan merupakan jalur yang digunakan untuk trem elektrik di awal tahun 1940-an.

Jalur ini menghubungkan kawasan Kota Tua ke Harmoni dan diketahui sebagai jalur trem pertama yang sudah digunakan sejak zaman Belanda.

“Ini jalur pertama, rute trem pertama, 1A dan 1B. Hubungkan kawasan Kota Tua ke Harmoni atau daerah Weltevreden,” tutur Lisa, Rabu (16/11/2022), dilansir dari detik.com.

Rel trem listrik ini terus digunakan bahkan setelah Indonesia merdeka sampai awal 1960-an.

2. Terkubur Bertahun-tahun

Pada awal tahun 1960-an, jalur trem listrik yang ada terpaksa dikubur di bawah jalan Jakarta.

Alasannya karena pemerintah Jakarta saat itu ingin menghentikan operasional trem tersebut.

Selain itu, penggunaan trem banyak diprotes karena rawan menimbulkan kecelakaan, apalagi saat lalu lintas Jakarta semakin padat.

“Trem itu dulu banyak diprotes orang. Jalannya cepat, berhentinya sembarangan, jadi banyak kecelakaan. Akhirnya ditiadakan oleh PPD dan diganti bus,” ungkap Lisa.



Setelah operasionalnya berhenti, alhasil jalur trem Batavia itu pun menganggur dan akhirnya “dikubur”.

Saat itu juga bertepatan dengan penyambutan pesta olahraga nasional, jadi ada peninggian jalan.

“Jalurnya tidak dibongkar untuk hemat biaya, melainkan langsung aja ditutup aspal,” katanya.

3. Rel Buatan Jerman

Material rel trem yang ditemukan di Proyek MRT Fase II ini diperkirakan diproduksi pada tahun 1931-1932.

Hal tersebut terlihat dari kode produksi yang ada pada material rel tersebut.

Batangan-batangan rel itu diketahui berasal dari Bochum, Jerman. Lalu untuk bantalannya sendiri menggunakan kayu jati yang banyak ditemui di Indonesia.

“Ini (batangan rel) dari Jerman, dibuat di pabrik yang ada di Bochum. Produksinya 1932, ada juga yang 1931,” lanjutnya.

***

Semoga informasi artikel ini bermanfaat untukmu, Property People.

Simak artikel menarik lainnya hanya di www.99updates.id.

Temukan juga berbagai topik bacaan melalui Google News.

Kalau sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id dan Rumah123.com karena kami #AdaBuatKamu.

Salah satunya Urban Signature, pilihan hunian vertikal terbaik di Jakarta!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts