Berita Berita Properti

Sanggupkah Generasi Milenial Indonesia Membeli Hunian Idaman?

3 menit

Mitos tentang generasi milenial Indonesia yang menyebar di masyarakat luas adalah sifat mereka yang konsumtif sehingga tidak dapat membeli sebuah hunian. Benarkah seperti itu?

Generasi milenial adalah orang-orang yang lahir di antara tahun 1981 sampai 1996, artinya berusia sekitar 23 sampai 38 tahun.

Generasi ini kini sedang merajai populasi di Indonesia.

Survei membuktikan bahwa sepertiga dari rakyat Indonesia yang berjumlah 255 juta termasuk generasi milenial.

Orang-orang yang termasuk dalam kaum jaman now ini terkenal dengan kemodernan dan lifestyle mereka yang hidup di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.

Hal ini memicu banyak mitos dan stigma yang menyatakan bahwa generasi milenial Indonesia enggak sanggup membeli rumah.

Namun, benarkah seperti itu?

Untuk meneliti kasus ini lebih dalam, yuk kita baca selengkapnya!

Alasan di Balik Generasi Milenial Indonesia Susah Memiliki Hunian Idaman

1. Harga Rumah Mahal

generasi milenial indonesia

Masalah utama susahnya generasi milenial Indonesia untuk membeli rumah adalah harga jual beli properti yang semakin kini semakin melonjak.

Menurut survey yang dilakukan Bank Indonesia, harga rumah di Indonesia dapat naik sampai 39,7% setiap dekade.

Untuk kuartal kedua tahun ini saja harga tipe rumah kecil, yang mana sedang dicari para generasi milenial Indonesia, naik sebesar 0,35% dari angka sebelumnya yaitu 0,20%

Hal ini sangat bertolak belakang dengan upah mereka pertahunnya yang masih belum sebanding dengan harga satu unit rumah.

Ini juga merupakan alasan mengapa para milenial tersebut lebih memilih menyewa apartemen kecil atau tinggal di kost-kostan karena harganya yang masih masuk akal.

Baca Juga:

5 Tips Mencicil Rumah Idaman dengan KPR Milenial untuk Generasi Muda

2. Pengeluaran yang Berlebihan

Menurut direktur utama PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau yang biasa disebut dengan SMF menyatakan bahwa…

…Proporsi belanja para milenial muda yang masih lajang atau sudah berkeluarga di 17 kabupaten kota 50%nya adalah untuk konsumsi, bukan untuk membeli sebuah hunian.

Lifestyle ini dipicu karena tekanan sosial yang menuntut generasi milenial Indonesia untuk selalu up-to-date dan berkembang sesuai dengan zaman.

Beberapa studi membuktikan bahwa mindset kebanyakan milenial dunia hanya terfokus pada masa sekarang, bukan masa depan.

Mereka lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka untuk barang atau keinginan berjangka pendek daripada menabung.

3. Suku Bunga di Indonesia

Masalah selanjutnya adalah suku bunga di Indonesia yang tidak sesuai dengan karakteristik generasi milenial.

Masih sedikit jenis KPR yang memiliki cicilan fix yang tidak akan naik berdasarkan dengan suku bunga.

Dengan cicilan yang mahal dan suku bunga yang naik turun, tentu saja para milenial semakin ragu untuk membeli rumah.



Direktur SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan bahwak jika semua bank di Indonesia menawarkan KPR dengan cicilan fixed, jumlah kaum milenial yang tertarik membeli rumah dijamin meningkat.

Lalu, Apakan Generasi Milenial Indonesia Benar-benar Tidak Bisa Punya Rumah?

generasi milenial indonesia

Tentu saja bisa!

Apabila diteliti lebih jauh lagi, masalah-masalah di atas tidaklah sebesar yang kita kira.

Generasi milenial adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi canggih…

…Dimana wawasan mereka dapat berkembang dengan bantuan sosial media, membuat mereka generasi paling aktif, kritis, dan logis.

Tidak hanya itu, generasi milenial juga terkenal mahir dalam area problem solving, mereka juga generasi mandiri yang mahir dalam multitasking.

Dengan keunggulan di atas, sebenarnya mereka bisa membeli rumah apabila tidak dibayang-banyangi oleh stigma buruk yang beredar di masyarakat bahwa generasi ini terlalu boros atau berpikiran pendek.

Apa Solusi Generasi Milenial Indonesia untuk Punya Rumah?

generasi milenial indonesia

Solusi utama untuk masalah ini, selain untuk menabung adalah berpindah ke apartemen atau mencoba KPR Milenial.

Hunian apartemen kecil yang berada dipinggir kota kini sedang populer di antara para milenial karena harganya yang masih terjangkau dan bangunannya yang lebih efisien.

Bayangkan saja, dengan gaji para milenial yang rata-rata ada pada angka Rp7 juta, mereka sebenarnya masih bisa menyisihkan setidaknya Rp3 juta untuk biaya hidup di apartemen perbulannya.

generasi milenial indonesia

Mereka tidak usah khawatir dengan uang down payment karena sudah banyak apartemen yang menawarkan sistem cicilan.

Begitu juga KPR Milenial yang menawarkan 0% sampai 1% down payment, dengan cicilan fix rate yang tidak akan naik sesuai dengan suku bunga di Indonesia.

Kedua hal di atas merupakan pilihan paling aman untuk para milenial memiliki sebuah hunian untuk mereka sendiri.

Menurut Ananta, memiliki rumah sekarang juga lebih baik dibandingkan dengan menunggu di masa depan.

Semakin mereka menunggu, semakin mahal harga hunian, dan semakin impossible untuk dibeli.

Baca Juga:

Ini Dia Simulasi KPR Milenial Mudah untuk Para Pemula!

Bagaimana, menurutmu bisakah kamu mengganti pola pikir untuk membeli hunian idaman sekarang?

Semoga bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya hanya di Blog 99.co Indonesia.

Tak lupa untuk mencari segala kebutuhan properti hanya di www.99.co/id.



Samala Mahadi

Editor 99 Group
Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts