Memahami hadits larangan marah bisa membuat iman kita makin meningkat. Yuk, intip penjelasannya pada artikel ini!
Sikap maupun perkataan seseorang terkadang membuat kita tersulut emosi sehingga tak kuasa menahan amarah.
Namun, sebagai orang yang beriman, sudah sepantasnya kita menahan rasa marah yang ada dalam diri.
Pasalnya, hal ini yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Bahkan, anjuran tersebut tercantum dalam banyak hadis.
Simak selengkapnya di bawah ini!
6 Hadits Larangan Marah dalam Islam
1. Termasuk Orang Beriman
Agama Islam mengajarkan umatnya untuk mengaplikasikan sikap baik seperti syukur dan sabar.
Tak hanya itu, salah satu agama tertua di dunia ini juga mengingatkan umatnya untuk menahan amarah.
Pasalnya, menahan emosi ada kaitannya dengan iman.
Dalam sebuah hadits larangan marah yang diriwayatkan Abu Daud, orang yang mampu menahan amarahnya termasuk orang yang beriman.
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أنْ يُنْفِذَه مَلأهُ اللهُ أَمْنًا وَإيمانًا
Man kazhoma ghoyzon wahuwa qodirun alaa an yunfidzah malanhullahu amnan wa imaana
Artinya: “Barang siapa yang menahan amarah, sedangkan dia mampu mengeluarkannya, maka Allah memenuhi rongganya dengan keamanan dan iman.” (HR. Abu Daud)
2. Masuk Nasihat Nabi Muhammad Saw.
Teladan semua umat Islam adalah Nabi Muhammad saw.
Setiap kebaikan hingga kepribadian Rasulullah harus kita ikuti.
Salah satunya adalah menahan amarah yang jadi pesan beliau.
Nasihat ini diceritakan oleh Abu Hurairah yang berisi:
جَارية بْنُ قُدامة السَّعْدِيُّ؛ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي قَوْلًا يَنْفَعُنِي وأقْلِل عَلَيَّ، لَعَلِّي أَعِيهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَا تَغْضَبْ”. فَأَعَادَ عَلَيْهِ حَتَّى أَعَادَ عَلَيْهِ مِرَارًا، كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ: “لَا تَغْضَبْ”.
Artinya: “Bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi Muhammad saw. untuk itu ia mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak agar aku selalu mengingatnya.’ Maka, Nabi Muhammad saw. bersabda, ‘Kamu jangan marah.'”
3. Marah adalah Perbuatan Setan
Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya untuk selalu berusaha menahan emosi.
Hal ini karena amarah adalah perbuatan setan.
Dalam sebuah hadis larangan marah, Nabi Muhammad saw. bersabda:
إنَّ الْغَضَبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، وإنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وإنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالماءِ، فَإذَا أُغْضِبَ أحَدُكُمْ فَلْيَتَوضَّأْ
Innal ghodhobu minassyaithon wa innassyaithona khuliqo minannar wa innama tuthfannaru bil ma’i, fa idza ughdhiba ahadukum fal yataw dho
Artinya: “Sesungguhnya marah itu perbuatan setan. Setan itu diciptakan dari api dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudhu.”
4. Dijanjikan Surga
Saat seseorang berhasil menahan amarah mereka, maka Allah Swt. akan memberi banyak ganjaran.
Salah satunya adalah dijanjikan surga.
Ini tercantum dalam sebuah hadis yang dijelaskan oleh Malik bin Anas.
عَنْ أَبِي عَمْرِو بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ كَفَّ اللهُ عَنْهُ عَذَابَهُ، وَمَنْ خزَنَ لِسَانَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنِ اعْتَذَرَ إلَى اللهِ قَبِلَ عُذْرَه
Artinya: “Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.”
5. Mendapat Rida Allah Swt.
Orang yang mampu menahan emosi tak hanya dijanjikan surga di akhirat nanti.
Dalam sebuah hadis, orang-orang ini akan mendapatkan rida Allah Swt.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا تَجَرَّعَ عَبْدٌ مِنْ جُرْعَةٍ أَفْضَلَ أَجْرًا مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ
Artinya: “Tiada suatu regukan pun yang ditelan oleh seorang hamba dengan pahala yang lebih utama selain dari regukan amarah yang ditelan olehnya karena mengharapkan rida Allah.” (Hadis ini dikisahkan oleh Ibnu Umar R.A.)
6. Dinanti Bidadari
Di samping dua ganjaran yang sudah disebutkan sebelumnya, orang yang mampu menahan amarah juga dijanjikan seorang bidadari saat mereka berada di surga.
Hal tersebut sesuai hadits larangan marah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah.
مُعَاذ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَه، دَعَاهُ اللهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ، حَتَّى يُخيرَهُ مِنْ أيِّ الْحُورِ شَاءَ
Artinya: “Barang siapa menahan amarah, sedangkan dia mampu untuk melaksanakannya, maka Allah kelak akan memanggilnya di mata semua makhluk, hingga Allah menyuruhnya memilih bidadari manakah yang disukainya.” (H.R. Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah)
***
Semoga pembahasan hadits larangan marah di atas bisa memberi manfaat lebih bagi Property People, ya!
Temukan beragam informasi seputar hadis dalam Islam dengan mengakses laman portal Berita.99.co.
Ikuti dan akses Google News kami agar tidak ketinggalan berita terupdate lainnya!
Yuk, punya rumah impian bisa #segampangitu dengan mengakses situs properti www.99.co/id.