Agama Agama Islam KHUSUS

5 Hadits tentang Lailatul Qadar yang Sahih, Jadikan Sebagai Petunjuk!

3 menit

Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan datangnya malam Lailatul Qadar, melainkan Allah Swt. semata. Namun, ada beberapa hadits tentang Lailatul Qadar yang dapat dijadikan sebagai petunjuk!

Pada bulan Ramadan, ada satu malam yang di dalam Al-Qur’an—surah Al-Qadr—digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan atau dikenal sebagai Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar sangatlah penting bagi umat Islam, sebab malam tersebut adalah malam di mana pertama kalinya Al-Qur’an diturunkan ke dunia sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Bukan tanpa alasan kedatangan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan dirahasiakan oleh Allah Swt., melainkan agar umat Islam berlomba-lomba kebaikan.

Sebagai petunjuk kapan datangnya, berikut ini beberapa hadits tentang Lailatul Qadar yang dapat kamu pelajari!

Hadits tentang Lailatul Qadar

1. Waktu Lailatul Qadar

hadits tentang waktu lailatul qadar

hadits tentang waktu lailatul qadar

Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah lupa akan waktu Lailatul Qadar sehingga ia menyarankan untuk mencarinya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Abu Salamah berkata, “Aku pernah berbicara dengan Abu Said, ia adalah sahabatku. Dia berkata, ‘Kami pernah beri’tikaf bersama Nabi saw. Pada pertengahan sepuluh Ramadan. 

Kemudian, beliau keluar pada pagi hari kedua puluh dan berkhutbah kepada kami, ‘Sesungguhnya aku pernah melihat Lailatul Qadar kemudian aku lupa atau dilupakan. Carilah ia pada sepuluh terakhir yang ganjil. Sesungguhnya aku pernah bermimpi bahwa aku akan sujud dalam air dan tanah. Barang siapa yang i’tkaf bersama Rasulullah hendaklah dia pergi.’ 

Lalu, kami pun pergi dan kami tidak melihat awan kecil di langit. Lalu, datang awan dan hujan hingga atap masjid menjadi basah. Ketika itu ia (atap tersebut) terbuat dari pelepah kurma. Lalu, salat pun dilakukan. Aku melihat Rasulullah saw. sujud di atas air dan tanah hingga melihat bekas tanah di keningnya.’” (HR Al-Bukhari dalam kitab Shalat Al-Tarawih, Bab Iltimas Lailah Al-Qadr fi Al-Sab’ Al Awakhir, nomor 1.877)

2. Lailatul Qadar 10 Malam Terakhir

Hadits Lailatul Qadar ini menerangkan terjadinya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.

Jabalah berkata, “Aku pernah mendengar Ibn ‘Umar r.a. Berkata tentang Nabi saw., yang pernah bersabda, ‘Barang siapa yang mencarinya (Lailatul Qadar) carilah pada sepuluh terakhir.’” (HR Muslim dalam kitab Al-Shiyam, Bab Fadhl Lailah Al-Qadr wa Al-Hatsts ‘ala Thalabiha wa Bayan Mahalliha, nomor 1.990)

3. Lailatul Qadar Terjadi Pada Malam-Malam Ganjil 10 Malam Terakhir

hadits lailatul qadar 10 malam terakhir

hadits lailatul qadar 10 malam terakhir

Hadis ini menerangkan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.



‘A’isyah r.a. Meriwayatkan bahawa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.” (HR Al-Bukhari dalam kitab Shalat Al-Tarawih, Bab taharri Lailah Al-Qadr fi Al-Witr min Al-’Asyr Al-Awakhir, nomor 1.878)

4. Lailatul Qadar Malam Ke-21

Hadis ini menjelaskan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam terakhir kedua puluh satu bulan Ramadan.

Abu Said Al-Khudri berkata, “Rasulullah pernah i’tikaf pada pertengahan sepuluh Ramadan. Hingga ketika malam kedua puluh, yaitu malam beliau keluar dari i’tikafnya, beliau bersada, ‘Barang siapa yang i’tikaf bersamaku hendaklah i’tikaf pada sepuluh terakhir. Aku telah melihat malam ini kemudian aku lupa. Aku bermimpi bahwa aku melihat diriku sedang sujud pada pagi hari di atas air dan tanah. Hendaklah kalian mencarinya pada setiap malam yang ganjil.’”

Abu Said berkata, “Pada malam tersebut langit hujan. Ketika itu atap masjid dari daun. Masjid pun meneteskan air.” Abu said berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. di atas kening dan hidungnya ada bekas air dan tanah pada waktu pagi dua puluh satu tersebut.” (HR Abu Daud dalam kitab Al-Shalat, Bab Fi Man Qal Lailah Ihda wa Isyrin, nomor 1.174)

5. Lailatul Qadar Malam Ke-22 dan Ke-23

Hadits Lailatul Qadar ini menyebutkan bahwa terjadinya pada malam terakhir ke-22 dan ke-23 di bulan Ramadan.

Dhamrah ibn Abdillah ibn Unais, dari bapaknya, dia berkata, “Aku pernah menghadiri majelis Bani Salamah. Aku adalah orang paling muda. Mereka berkata, ‘Siapa yang bertanya kepada Rasulullah tentang Lailatul Qadar?’ Hari itu adalah pagi dari dua puluh satu Ramadan. Lalu, Aku keluar dan salat Magrib bersama Rasulullah. Kemudian aku berdiri di pintu rumahnya, Rasulullah pun menemuiku. 

Beliau bersabda, ‘Masuklah’. Aku pun masuk kemudian diberi makan malam. Beliau melihatku makan sedikit. Ketika selesai, beliau bersabda, ‘Ambilkan sandalku’. Beliau pun berdiri dan aku berdiri bersamanya. 

Beliau bertanya, Kamu seolah-olah memiliki kepentingan.’ Aku menjawab, ‘Ya, orang-orang Bani Salamah mengutusku untuk bertanya kepada engkau tentang Lailatul Qadar.’ 

Beliau bersabda, ‘Malam ke berapa ini?’ Aku menjawab, ‘Dua puluh dua.’ Beliau bersabda, ‘Itulah malam (Lailatul Qadar).’ Kemudian, beliau kembali bersabda, ‘Atau malam yang selanjutnya.’ Yang dimaksud oleh beliau adala malam kedua puluh tiga.” (HR Abu Daud kitab Al-Shalat, Bab Fi Lailah Al-Qadr nomor 1.171

***

Itulah beberapa hadits tentang Lailatul Qadar yang sahih.

Simak artikel lainnya di www.99updates.id dan Google News.

Cari hunian idaman kini #SegampangItu melalui www.99.co/id!

**Referensi:

  • Riswanto, A. M. (2007). MUKJIZAT LAILATUL QADAR: MENEMUKAN BERKAH PADA MALAM SERIBU BULAN. Bandung: PT Mizan Pustaka


Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts