Pada triwulan II 2019, dalam survei Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) harga rumah diperkirakan meningkat sebesar 0,52%. Beberapa penyebabnya antara lain kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Lalu, kota-kota mana saja yang mendapati peringkat harga rumah naik paling tinggi?
Bank Indonesia (BI) memprediksi IHPR kuartal II-2019 harga rumah naik tipis yang asalnya 0,49% menjadi 0,52%.
Kenaikan ini berdampak pada harga rumah tipe besar yang diprediksi BI naik sebanyak 0,35% dari sebelumnya 0,20%.
Namun, tak hanya berdampak pada rumah bertipe besar.
Pada periode ini, harga rumah tipe kecil akan ikut naik, hanya saja diperkirakan melambat dari 0,72% menjadi 0,70% pada kuartal II-2019.
Hal ini pun terjadi pada harga rumah tipe menengah.
BI memprediksi adanya peningkatan namun, secara melambat dari 0,60% menjadi 0,51% di triwulan kedua tahun ini.
Dilansir dari Kompas.com, survei IHPR menyatakan adanya kelambatan pada kenaikan harga properti residensial tahunan.
Nilai kelambatan tersebut tercatat dari 2,04% menjadi 1,80%.
Perlambatan kenaikan harga ini terjadi pada rumah tipe kecil dan menengah secara tahunan.
Rumah bertipe kecil memiliki perlambatan harga menurun dari 3,18% menjadi 2,51%.
Lalu, pada hunian tipe menengah, peningkatan harga melambat dari 1,82 persen menjadi 1,66 persen.
Meski secara tahunan pertumbuhan harga untuk beberapa tipe rumah mengalami perlambatan, namun, tampaknya berbeda bagi hunian tipe besar.
Hunian bertipe besar mengalami kenaikan dari 1,16% menjadi 1,25%.
Baca Juga:
Harga Rumah Naik Lagi! Cara Ini Bisa Bantu Anda Punya Rumah Lebih Cepat
Batam Alami Dampak Tertinggi Harga Rumah Naik
Dari 16 kota yang disurvei Bank Indonesia (BI) dalam Survei Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I-2019, kota Batam mengalami kenaikan harga rumah paling tinggi.
Pertumbuhan harga tingginya hampir di semua tipe rumah dengan nilai 2,67% pada kuartal I-2019.
Untuk rumah tipe kecil, kenaikan harganya mencapai 3,95%.
Jauh lebih tinggi ketimbang angka kuartal IV-2018 sebesar 0,43%.
Sementara rumah tipe menengah, pertumbuhan harga mencapai mencapai 2,65% dari kuartal sebelumnya 0,70%.
Sedangkan untuk rumah bertipe besar, dari 0,33% menjadi lebih tinggi yakni 1,40%.
Tak hanya Batam yang mengalami kenaikan harga rumah…
BI juga memperkirakan Bandar Lampung naik sebesar 3,98%.
“Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bangunan, suku bunga KPR, uang muka rumah, pajak, perizinan atau birokrasi, hingga upah tenaga kerja,” tulis BI, masih dilansir dari laman Kompas.com.
Adapun perkiraan kenaikan terendah terjadi di kota Balikpapan yang mencatatkan angka sebesar 0,67% dari sebelumnya -0,47%.
Kota Pekanbaru juga termasuk dalam pertumbuhan harga rumah terendah yakni, -0,02% pada kuartal IV-2018 menjadi -0,05% di kuartal I-2019.
Sedangkan kenaikan harga rumah terendah untuk tipe kecil ada di kota Yogyakarta, Medan, Pontianak, Pekanbaru, dan Samarinda.
Masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,00%.
Laporan BI juga mengatakan, persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial sebesar 74,16%.
Ini pun berdampak pada penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang meningkat pada periode ini.
Nilai peningkatannya menjadi 4,02% dari sebelumnya 1,14%.
Baca Juga:
Kunjungi Blog 99.co Indonesia agar lebih tahu informasi menarik lainnya seputar harga rumah.
Tak lupa, pastikan untuk memilih 99.co/id sebagai tempat pencarian properti idamanmu!