Laporan Bank Indonesia mencatat kalau harga rumah pada kuartal III/2021 naik tipis dibandingkan kuartal sebelumnya. Lantas, apakah properti masih seksi untuk investasi?
Hal tersebut terlihat berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dari Bank Indonesia (BI).
Menurut BI, tren harga rumah masih naik meskipun tumbuh terbatas.
BI mencatat, kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III/2021 sebesar 1,41 persen (yoy).
Adapun kenaikan itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 1,49 persen (yoy).
Pada kuartal IV/2021, BI memproyeksikan kalau harga properti residensial primer masih tumbuh terbatas sebesar 1,19 persen (yoy).
Faktor Kenaikan Harga Rumah
Pengamat properti Aleviery Akbar menilai bahwa kenaikan harga properti disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, adanya perpanjangan periode subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sampai akhir tahun ini.
“Hukum ekonomi berlaku dengan demand yang meningkat maka developer menaikan harga rumahnya,” kata Aleviery melansir CNBC Indonesia.
Kedua, kenaikan harga bahan bangunan untuk membangun rumah seperti pasir, semen, bata, dan lain sebagainya.
Dia juga mengatakan bahwa kenaikan harga rumah saat ini dinilai wajar atau normal sejalan dengan membaiknya ekonomi.
Lagi pula, tren pasar properti selama pandemi masih pada tipe rumah kecil.
Hal ini karena kebutuhan primer keluarga untuk mempunyai tempat tinggal yang layak.
Kenaikan Harga Rumah Tertinggi
Laporan BI mencatat kalau kenaikan harga rumah pada kuartal III/2021 terjadi pada tipe kecil dan menengah.
Pada tipe menengah dan tipe kecil masing-masing tumbuh sebesar 1,39 persen (yoy) dan 2,03 persen (yoy).
Hanya saja, hal tersebut lebih rendah dari 1,59 persen dan 1,39 persen pada kuartal sebelumnya.
Adapun tipe rumah besar tumbuh relatif stabil pada kisaran 0,80 persen.
Menurut survei BI, kenaikan pada rumah tipe kecil dan menengah tersebut karena adanya upaya developer untuk menghabiskan rumah ready stock.
“Pasar menengah bawah mulai ada pertumbuhan tapi masih sangat terbatas. Sedangkan pasar atas/highend masih stabil bahkan bertumbuh cukup baik pada saat pandemi karena banyak yang menjual asetnya.”
Masih Seksi untuk Investasi?
Aleviery Akbar mengatakan bahwa beberapa waktu belakangan banyak rumah-rumah yang dijual dengan diskon besar-besaran.
Belum lagi adanya stimulus dari pemerintah dan BI.
Nah, bagi yang masih berencana untuk melakukan investasi maka saat ini adalah waktu yang tepat.
Menurutnya, situasi saat ini dinilai membawa keuntungan bagi investor properti.
Jadi, investor dapat memanfaatkan peluang membeli properti khususnya di kawasan elite karena permintaannya akan tetap ada sepanjang waktu.
“Rumah kelas atas penjualannya meningkat dengan harga diskon, maka bisa menjadi investasi ke depan yang sangat menarik,” ujar dia.
***
Semoga bermanfaat bagi kamu yang sedang mencari rumah.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kalau kamu sedang cari rumah dijual di Depok, pastikan cek www.99.co/id!