Berita Ragam

Menilik Sejarah Hari Raya Nyepi dalam Agama Hindu. Ini Tradisi dan Larangannya!

2 menit

Sudah tahu bagaimana sejarah hari raya Nyepi menurut ajaran Hindu? Simak penjelasannya berikut ini, ya!

Nyepi merupakan salah hari besar umat Hindu yang menandai pergantian tahun.

Penanggalannya berdasarkan pada kalender Saka atau Saliwahana yang berasal dari India.

Untuk menyambut momen ini, masyarakat biasanya akan melakukan rangkaian acara tradisi selama berhari-hari.

Yuk, pelajari lebih lanjut sejarah, tradisi, hingga larangan hari raya Nyepi!

Sejarah Hari Raya Nyepi dalam Agama Hindu

sejarah hari raya nyepi

Kata Nyepi berasal dari “sepi” yang artinya ‘sunyi’ atau ‘senyap’.

Menurut catatan sejarah, hari raya satu ini berakar dari masa-masa kelam India.

Ketika itu, suku bangsa di India kerap mengalami konflik sosial berkepanjangan yang berujung pada terombang-ambingnya kehidupan beragama.

Namun, pertikaian ini akhirnya berakhir ketika suku Saka menjadi pemenang di bawah pimpinan Raja Kaniskha I.

Raja Kaniskha I sendiri naik takhta dan menjadi turunan Saka pada tangga 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (catramasa) tahun 1 Saka, di bulan Maret tahun 78 Masehi.

Untuk memperingati hari baik ini, terciptalah hari raya Nyepi.

Sesuai namanya, di momen ini umat Hindu akan berhenti untuk beraktivitas dan menyepi.

Tujuan utamanya adalah untuk merenungkan perbuatan perilaku kita selama setahun sebelumnya, terutama yang buruk.

Sepinya suasana sekitar akan membantu kita untuk mendapatkan kembali pengendalian diri untuk menahan hawa nafsu.

Tidak hanya itu, makna Nyepi juga berkaitan dengan menumbuhkan kesucian di dalam hati untuk menyambut tahun yang baru.

Tradisi Nyepi

tradisi hari raya nyepi



1. Rangkaian Upacara Nyepi

Untuk menyambut hari raya Nyepi, umat Hindu akan melakukan serangkaian acara keagamaan.

Ini meliputi Tawur, upacara Melasti, Bhuta Yajna, Ngembak Geni, dan menghanturkan bhakti atau pemujaan.

Berikut penjelasan singkat mengenai rangkaian acara tersebut:

  • Tawur, umat Hindu akan memberikan persembahan kepada para Butha untuk mengembalikan apa yang mereka ambil dari sari-sari alam.
  • Upacara Melasti, berlangsung 2-3 hari sebelum hari raya dan bertujuan untuk menyucikan peralatan upacara utama dengan air suci.
  • Bhuta Yajna, upacara pengusiran roh jahat dengan cara membuat patung besar menyerupai buta kala (raksasa) yang berlangsung sehari sebelum hari raya.
  • Ngembak Geni, acara silaturahmi untuk saling bermaafan setelah hari Nyepi.
  • Pemujaan, berlangsung di balai agung atau pura desa setelah kembali dari mekiyis.

2. Larangan di Hari Raya Nyepi

Selama hari Nyepi, ada empat larangan yang harus umat Hindu patuhi.

Larangan yang dikenal sebagai catur brata penyepian ini adalah sebagai berikut:

  • Amati Geni, larangan menyalakan api atau lampu yang melambangkan kemarahan serta pikiran buruk selama Nyepi.
  • Amati Karya, larangan melakukan kegiatan fisik atau bekerja agar umat Hindu bisa fokus menyucikan diri.
  • Amati Lelungan, larangan untuk bepergian atau keluar rumah, kecuali pada situasi darurat.
  • Amati Lelanguan, larangan menikmati hiburan dan kegiatan apa pun yang sifatnya bersenang-senang.

***

Itu dia ulasan lengkap mengenai sejarah, tradisi, hingga larangan hari raya Nyepi.

Kunjungi laman Berita.99.co untuk mendapatkan berita ter-update lainnya.

Cek juga Google News Berita 99.co Indonesia yang selalu menyajikan informasi menarik seputar properti.

Kamu sedang bingung mencari rumah impian?

Membeli rumah kini bisa #segampangitu bersama www.99.co/idlo.

Yuk, kunjungi segera!



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts