Keberagaman suku yang dimiliki Indonesia membuat negara ini begitu kaya. Adat istiadat, bahasa, makanan, hingga rumah adat di penjuru negeri sangat unik untuk diselami. Salah satu yang mengundang penasaran ialah rumah adat honai yang berasal dari Papua.
Ciri Khas Rumah Adat Honai
Apakah kamu sudah familiar dengan rumah adat milik saudara-saudara kita yang tinggal di daerah paling timur Indonesia ini, Sahabat 99?
Kita bahas sedikit dulu yuk soal struktur dan bentuk dari rumah adat miliki Suku Dani ini.
Serupa dengan kebanyakan rumah adat lainnya di Indonesia, struktur honai terbuat dari material kayu.
Di sisi lain, ada ciri khas rumah adat Papua ini yang membedakannya dengan yan glain.
Dinding rumah adat Papua ini dibuat membulat dan berukuran kecil.
Ternyata hal ini bertujuan untuk menghalau hawa dingin yang menusuk.
Tak heran, soalnya rumah-rumah orang Dani ini terletak di sebuah lembah kawasan Kabupaten Jayawijaya, Papua Barat, bernama Lembah Baliem.
Beralih ke bagian atap rumah.
Rumah honai berbentuk kubah atap tersebut terbuat dari susunan ilalang kering atau jerami.
Ada pula rumah honai yang tampak memiliki atap seperti kerucut.
Atap ini dibuat tidak terlalu tinggi karena lagi-lagi bertujuan untuk menghangatkan bagian dalam rumah.
Tak ada perabot di dalam honai, hanya alas tidur yang cukup hangat serta perapian yang dibuat persis di bagian tengah rumah.
Peruntukan dari bangunan rumah ini hanyalah untuk tidur.
Sementara itu aktivitas lain seperti makan, menyimpan makanan, dan lainnya dilakukan di bangunan berbeda.
Gambar Rumah Adat Honai
Berikut adalah beberapa gambar rumah honai yang menjadi tempat tinggal para suku Dani:
Keunikan Rumah Adat Papua
Sudah kenal dan paham ya sekarang dengan rumah ada Papua ini, Sahabat 99?
Selain seluk-beluk seputar honai tadi, kamu pun perlu tahu nih soal fakta-fakta unik yang disimpan di dalamnya:
1. Selain Honai Ada Juga Ebe’ai
Honai ternyata merupakan sebutan untuk rumah adat yang ditempati oleh pria-pria dewasa Suku Dani.
Sementara itu, rumah adat untuk perempuan punya sebutan yang berbeda lagi yaitu, ebe’ai.
Umumnya, satu rumah adat dihuni oleh lima hingga sepuluh orang.
Di sisi lain, ada pula bangunan lainnya yang digunakan sebagai kandang terbaik babi bernama wamai.
Pssst.. ternyata di tengah-tengah honai, ebe’ai, dan bangunan lainnya di desa, terdapat sebuah bangunan yang jadi tempat penyimpanan mumi leluhur Suku Dani.
Orang-orang yang berkunjung ke Lembah Baliem saat digelarnya Festivel Lembah Baliem juga dapat melihat mumi yang telah berusia ratusan tahun tersebut.
2. Perempuan Tidak Boleh Masuk Honai
Dikutip 99.co dari situs notepam.com, honai ternyata terlarang untuk dimasuki oleh perempuan suku Dani.
Biarpun perempuan tersebut merupakan istri dari salah satu pria penghuni honai, ia tetap dilarang masuk.
Hanya suami dan anak laki-laki dewasa saja yang diperkenankan memasuki rumah adat Papua ini.
Bagaimana jika pria dan perempuan yang telah menikah mau berhubungan suami istri?
Ternyata mereka hanya diperbolehkan melakukannya di ebe’ai ketika tak ada sesiapa di dalamnya.
Tak sekadar sebagai tempat tidur perempuan Dani, ebe’ai juga diperuntukkan sebagai tempat mendidik anak-anak perempuan.
3. Tak Boleh Sembarangan Membangun Honai
Rumah adat Papua milik Suku Dani ini hanya boleh dibangun oleh laki-laki saja.
Di sisi lain, waktu pembangunan pun ditentukan secara spesifik dan harus diikuti.
Hal ini konon dilakukan agar pembangunan honai tak terhambat oleh cuaca ataupun ancaman bencana alam.
Aturan lainnya yang harus dipatuhi ialah penempatan pintu rumah. Posisinya harus bertemu dengan arah matahari terbit atau tenggelam.
Arah tersebut dinilai dapat membuat penghuni honai lebih siaga jika ada kebakaran atau serangan musuh datang.
4. Ragam Rumah Adat Papua Lainnya
Selain honai dan ebe’ai, ada juga rumah adat papua lainnya yang perlu kamu ketahui.
Beberapa di antara lainnya ialah wamai, karimari, dan rumsram.
Sangat kaya, ya?
***
Wah, menarik juga ya ternyata mengetahui seluk-beluk dari honai?
Semoga informasi yang 99.co berikan dapat bermanfaat untukmu ya!
Jangan ragu untuk membagikan artikel ini lewat aplikasi chatting atau media sosialmu agar lebih banyak yang baca.