Sudahkah kamu memahami hukum dan contoh bacaan ghunnah yang benar di dalam Al-Qur’an? Jika belum, langsung saja simak ulasan selengkapnya berikut ini, ya!
Secara bahasa, ghunnah artinya suara mendengung yang keluar dari pangkal hidung.
Kamu harus membacanya sepanjang satu alif (ا) atau dua harakat.
Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai hukum dan contoh bacaan ghunnah yang benar!
Hukum Bacaan Ghunnah
Melansir dari kitab Ghayat al-Murid fi Ilm at-Tajwid, ghunnah adalah suara merdu yang berasal dari huruf nun atau mim dan keluar dari hidung.
Dalam hukum tajwid, bacaan ini kita kenal juga dengan sebutan ghunnah musyaddadah.
Suatu bacaan disebut ghunnah jika ada huruf nun dan mim bertasyid (نّ مّ) didahului oleh tanda baca fathah ( ﹷ ), kasrah ( ِ- ), dan dhommah ( ُ- ).
Cara membacanya adalah dengan mendengungkan suaramu sampai keluar bunyi dari hidung sepanjang dua harakat.
Penjelasan ini sejalan dengan penjelasan al-Shadiq Qamhawi dalam al-Burhan fi Tajwid al-Quran berikut ini:
صوت لذيذ مركب في جسم النون و الميم فهي ثابتة فيهما مطلقا
Shautun ladzidzun fi jismi al-nun wa al-mim fahiya tsabitatun fihima muthlaqan
Artinya: “Suara dengung yang tersusun dalam bentuk huruf nun dan mim yang mana terletak pada kedua hurufnya.”
Tempat keluarnya bunyi dari hidung ini disebut juga sebagai khoisyum (الخَيْشُوْمُ).
Selain ghunnah, ada beberapa hukum tajwid lainnya yang mengharuskanmu membaca penggalan ayat dengan berdengung.
Hukum-hukum tersebut adalah nun bertasydid, mim bertasydid, nun sukun (نْ) yang dibaca idgham bighunnah, iqlab, dan ikhfa haqiqi, serta mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba’.
Huruf Ghunnah
Sebagai informasi tambahan, menurut hukum tajwid, huruf ghunnah hanya ada dua, yakni nun dan mim.
Kedua huruf ghunnah tersebut memiliki sifat yang tetap.
Artinya, kamu harus selalu membacanya berdengung di dalam Al-Qur’an.
Dengungan dalam ghunnah yang ditasydid lebih kuat daripada ketiga idgham.
Lalu, idgham lebih kuat daripada sukun dan ketika sukun lebih kuat daripada ketika hidup.
Contoh Bacaan Ghunnah dalam Al-Qur’an
1. Nun Tasydid (نّ)
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang memuat huruf ghunnah berupa nun tasydid.
Entah itu menggunakan tasydid asli atau tasydid tambahan karena adanya idgham yang sempurna (idgham kamil).
Berikut beberapa contoh bacaan ghunnah musyaddadah nun tasydid yang bisa kamu cermati:
- Al-Baqarah ayat 12, اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ cara membacanya alā innahum humul-mufsidụna wa lākil lā yasy’urụn.
- Yasin ayat 31, الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ cara membacanya al-qurụni annahum ilaihim lā yarji’ụn.
- Al-Kautsar ayat 3,إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ cara membacanya inna syāni`aka huwal-abtar.
- An-Naziat ayat 1, وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا cara membacanya wan-nāzi’āti garqā.
- An-Nisa ayat 1, يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ cara membacanya yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum.
2. Mim Tasydid (مّ)
Selanjutnya, ada huruf ghunnah berupa mim tasydid yang juga akan sering kamu temui dalam Al-Qur’an.
Tidak ada ketentuan mengenai huruf hijaiyah sebelum maupun setelahnya.
Selama ada huruf mim tasydid, kamu harus membacanya dua harakat dengan berdengung.
Berikut contoh bacaan ghunnah musyaddadah mim tasydid:
- Al-Jatsiyah ayat 31, وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ cara membacanya adalah wa ammal-lażīna kafarū.
- Al-Baqarah ayat 114, وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ cara membacanya adalah wa man aẓlamu mim mam mana’a masājida.
- Abasa ayat 5, أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ cara membacanya adalah ammā manistagnā.
- An-Naba ayat 1, عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ cara membacanya adalah ‘amma yatasā`alụn.
- Al-Kahfi ayat 12, ثُمَّ بَعَثْنَٰهُمْ cara membacanya adalah ṡumma ba’aṡnāhum.
Bedanya dengan Hukum Idgham
Membacanya sama-sama berdengung, lantas apa bedanya ghunnah musyaddadah dengan idgham?
Pada idgham, bunyi dengung muncul akibat pertemuan nun mati (نْ ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) dengan huruf hijaiyah berikut:
- Mim (م), nun (ن), waw (و), dan huruf ya (ي) dikenal sebagai idgham bighunnah.
- Lam (ل) dan ro (ر) dikenal sebagai idgham bilaghunnah.
Sementara, ghunnah musyaddadah ditandai dengan huruf nun dan mim bertasyid (نّ مّ) yang didahului oleh fathah ( ﹷ ), kasrah ( ِ- ), dan dhommah ( ُ- ).
Cara membacanya pun sedikit berbeda.
Dengungan dalam ghunnah cenderung lebih sempurna dan tinggi daripada idgham.
FAQ
Bagaimana bacaan ghunnah?
Hukum bacaan ghunnah merupakan cara membaca huruf mim dan nun bertasydid dengan dengung sepanjang dua harakat atau dua ketukan.
Huruf ghunnah ada berapa apa saja?
Hanya ada dua huruf ghunnah, yakni nun (نّ) dan mim (مّ).
Surat apa yang ada bacaan ghunnah?
Salah satu surat yang mengandung bacaan ghunnah adalah Al-Baqarah.
Contoh bacaan ghunnah ini ada pada ayat ke-3, yakni lafadz “وَمِمَّا” yang memiliki hukum bacaan ghunnah musyaddadah.
Cara membacanya adalah dengan mendengungkan mim tasydid sebanyak dua harakat.
***
Semoga ulasan mengenai contoh bacaan ghunnah ini bermanfaat untukmu, ya.
Temukan beragam informasi menarik lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kamu juga bisa berkunjung ke Berita.99.co untuk mencari sejumlah tips terkait rumah dan properti.
#segampangitu menemukan pilihan hunian terbaik dan terlengkap di www.99.co/id.
Enggak percaya? Cek sekarang juga!