Berita Berita Properti

Memakan Korban Jiwa, Inilah 5 Infrastruktur di Era Jokowi yang Rusak setelah Dibangun

2 menit

Sejak menjabat sebagai kepala negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu gencar membangun infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Namun ternyata, dari banyaknya proyek yang dibangun, terdapat infrastruktur rusak saat dibangun.

Presiden Jokowi memang punya memiliki ambisi besar dalam membangun infrastruktur Indonesia.

Pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintah tersebut bertujuan untuk memeratakan seluruh wilayah.

Pasalnya, selama ini kerap muncul stigma pembangunan hanya terpusat di Jawa.

Akan tetapi, banyaknya proyek yang dibangun pun diiringi banyaknya insiden konstruksi bangunan yang rusak.

Apa saja infrastruktur rusak yang dibangun pada periode pemerintahan Jokowi?

Melansir dari detik.com, cari tahu jawabannya pada uraian di bawah ini!

5 Pembangunan Infrastruktur Jokowi yang Rusak

1.  Plafon LRT Palembang

plafon lrt palembang

sumber: kompas.com

Infrastruktur yang dibangun pada periode Jokowi adalah plafon Stasiun Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumsel.

Plafon tersebut diketahui ambrol diterjang angin kencang dan hujan deras.

Dengan begitu, stasiun ini ditutup sementara untuk proses pembersihan.

Akibat ambrolnya plafon, sejumlah fasilitas di dalam ruang tunggu stasiun LRT pun berakhir rusak.

“Itu bukan atap, tapi hanya plafon yang runtuh karena diterjang angin kencang disertai hujan deras. Bisa dikatakan itu badai dan menyebabkan plafon runtuh karena angin masuk dari ventilasi,” kata Kepala Proyek LRT Palembang dari PT Waskita Karya.

2. Tol Becakayu

Rusaknya konstruksi pun terjadi di proyek-proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT).

Perusahaan BUMN itu bahkan sudah lebih dari lima kali mengalami kecelakaan konstruksi pada proyek-proyeknya.

Ya, Waskita telah melakukan kecelakaan konstruksi sebanyak lima kali untuk pekerjaan proyek jalan tol.

Adapun salah satunya adalah tiang girder proyek Tol Becakayu di Jakarta Timur yang ambruk dan mengakibatkan tujuh orang luka parah.

Penyebab runtuhnya jembatan diduga karena pada saat pelepasan selink crane, penguncinya belum sepenuhnya terpasang sehingga badan jembatan terjatuh dan menimpa tiga pekerja yang ada di bawah.



3. Grider Tol Pasuruan Probolinggo Ambles

grider tol pasuruan probolinggo

sumber: news.detik.com

Insiden kecelakaan proyek tol yang dikerjakan Waskita Karya selanjutnya adalah grider atau jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Konstruksi yang ambruk lagi-lagi pada jembatan overpass yang terjadi pada hari Minggu, 29 Oktober 2017.

Kejadian itu bermula dari pengerjaan pemasangan tiga girder sepanjang 50,8 meter, yang dilakukan dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 150 ton.

Insiden ini menimbulkan korban seorang meninggal dunia, sedangkan dua pekerja terluka.

4. Grider Roboh di Tol Pemalang Batang

Infrastruktur yang rusak selanjutnya adalah grider yang roboh di Tol Pemalang Batang.

Saat itu, salah satu grider yang sudah berhasil ditaruh di atas bearing pad gagal bersandar ketika ditaruh di sisi lainnya.

Alhasil beton girder jatuh, namun tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

5. Grider Ambruk di Tol Desari

Girder Ambruk di Tol Desari

sumber: liputan6.com

Kejadian ambruknya proyek tol yang dikerjakan oleh Waskita Karya juga terjadi di tol Depok-Antasari (Desari) pada 2018 lalu.

Kecelakaan tersebut terjadi karena grider yang sudah terpasang terguling akibat benturan alat berat yang beroperasi di dekat jembatan tersebut.

Kabar baiknya, tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian tersebut.

***

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.

Simak artikel menarik seputar properti lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Grand Cinunuk.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts