Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung sempat ramai karena dicanangkan akan bengkak berkali-kali lipat. Di balik anggarannya yang membengkak, ternyata proyek ini juga sempat terkena beragam insiden membahayakan.
Dilansir dari kompas.com, proyek yang sudah berjalan sejak tahun 2016 ini sempat mengalami kesulitan saat masa pembangunan.
Beragam insiden membahayakan kerap muncul dan sempat membuat pembangunan terhenti.
Sebuah insiden bahkan sempat membuat seorang pekerja kehilangan nyawanya.
Simak insiden membahayakan ketika pembuatan Kereta Api Cepat di sini!
Insiden Membahayakan ketika Pembuatan Kereta Api Cepat
1. Meledaknya Pipa Minyak Pertamina
Berdasarkan kompas.com, di tahun 2019 pipa milik Pertamina pernah meledak karena terkena pengeboran alat berat Kereta Api Cepat.
Karena kejadian tersebut, seorang pekerja meninggal karena terbakar oleh ledakan minyak.
Pipa yang meledak tersebut merupakan pipa bahan bakar minyak jenis Premium yang berada di antara ruas tol Cimahi-Pasirkoja km 130.
2. Memicu Banjir di Tol Jakarta-Cikampek
Insiden berikutnya adalah keberadaan Kereta Api Cepat yang memicu banjir di Tol Jakarta-Cikampek.
Alasan mengapa proyek memicu banjir adalah karena tumpukan material telah menimpun dan menutup drainase tol.
Karena hal tersebut, proyek ini sempat diberhentikan sementara pada tanggal 2 Maret 2020.
3. TKA China yang Ditangkap TNI AU
Pada awal pembangunan Kereta Api Cepat, yakni tahun 2016, beberapa tenaga kerja asal China pernah oleh TNI AU.
Setelah dicek, lima orang warga negara China tidak mengantongi izin dan tidak dilengkapi identitas atau paspor.
Meski demikian, mereka dibebaskan karena ternyata merupakan karyawan perusahaan yang membangun Kereta Api Cepat.
4. Dicuri Besi oleh Orang Dalam
Insiden berikutnya yang terjadi di proyek ini adalah pencurian ratusan ribu kilogram besi oleh pihak tak bertanggung jawab.
Konon, pencurian besi ini dilakukan oleh orang dalam yang bekerja di proyek tersebut.
Corporate Secretary KCIC, Mirza Soraya, proyek tetap berjalan normal karena besi yang dicuri adalah besi untuk temporary support.
5. Diprotes Warga
Dikutip dari tribunnews.com, beberapa warga sekitar proyek sempat melakukan protes terhadap pembangunan KCIC.
Warga Tegalnangklak menyebutkan getaran mesin berat membuat tembok rumah mereka menjadi retak.
Beberapa warga di Bandung Barat juga kesulitan memasuki rumahnya karena akses jalan yang ditutup oleh proyek.
Konon, setiap kali warga protes pelaksana proyek tak pernah menggubris pendapat warga.
6. Membuat Jalan Ambles
Dilansir dari kompas.com, terjadi penurunan tanah di Desa Sumur, Bandung Barat karena pembuatan KCIC.
Penurunan tanah ini membuat jalanan ambles dan akses jalan semakin sulit dilewati.
7. Tiang Pancang Roboh
Insiden terakhir yang terjadi adalah pilar proyek yang roboh dan menimpa dua ekskavator.
Kejadian tersebut terjadi saat konstruksi pembongkaran pilar yang dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari perumahan minimalis?
Bisa jadi Galuh Mas Karawang adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!