Cerita Kita

Mengintip Penampilan Japanese Garden Milik JD House yang Memesona. Plus Tips Membuatnya!

3 menit

Dari semua aspek yang ada di rumahnya, hal yang paling mencuri perhatian di JD House adalah Japanese garden miliknya. Yuk, intip cerita dibalik pembangunan taman ini di sini!

JD House adalah rumah milik pasangan Jessyca dan Dion yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat.

Pasangan ini sering mengunggah penampilan rumahnya di akun Instagram mereka, @at.jdhouse.

Apabila kamu melihat posting-an Instagram mereka, salah satu hal yang membuat kamu terpukau pastinya adalah Japanese garden yang berada di tengah JD House.

Melalui wawancara dengan tim Berita 99.co Indonesia, Jessyca menceritakan seluk beluk terkait taman Jepang miliknya tersebut.

Yuk, simak cerita selengkapnya di bawah ini!

Alasan Ingin Memiliki Japanese Garden

pembangunan japanese garden

Jessyca menjelaskan bahwa sejak awal, dirinya dan suami merasa kesulitan memenuhi tanah yang mereka miliki.

Menurutnya, areanya terlalu besar untuk dibangun dan anggaran untuk membangun rumah masih terbatas.

“Kami memiliki lahan tanah yang cukup besar untuk dibangun, dan karena kami memulai pembangunan sebelum kami menikah, jadinya budget pembangunan rumah menjadi concern utama kami karena di satu sisi kami juga harus membagi dengan budget untuk wedding,” jelas Jessyca ke Tim Berita 99.co Indonesia, Rabu (10/5/2023).

Pada akhirnya, Jessyca dan Dion pun memilih untuk membiarkan satu area di tanah mereka untuk tidak dibangun dan diubah menjadi taman.

“Sejak awal, kami memutuskan untuk tidak membangun seluruh area lahan yang kami miliki. Dan kebetulan saya dan suami sangat suka gardening sehingga kami berdua request ke arsitek untuk diperluas area taman,” tambahnya.

Akhirnya, Jessyca dan Dion melakukan riset untuk memastikan jenis taman seperti apa yang ingin dipilih.

Dari semua jenis taman, keduanya akhirnya memilih zen garden atau Japanese garden yang identik dengan kesan ketenangan.

japanese garden jd house

“Inspirasi kami membuat Zen Garden yaitu untuk menciptakan rasa tenang dan kedamaian ketika kami berada di rumah setelah seharian beraktivitas di luar,” kata Jessyca.

Setelah desain disempurnakan oleh arsitek, pembangunan taman langsung dilakukan dan menghabiskan waktu sekitar satu minggu.

Namun, ada hal lain yang membuat pembuatan taman menjadi lama, yakni membesarkan pohon dan tanaman di zen garden.

“Yang membutuhkan waktu lama itu, yaitu proses membesarkan pohon-pohon yang ada di garden kami. It takes time but we really enjoy and love the process to watch them grow,” jelasnya.

Kelebihan dan Kekurangan Memiliki Japanese Garden

kekurangan japanese garden

Tentunya, keberadaan taman ini di rumah memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Menurut Jessyca, ada banyak kelebihan yang bisa ia dapatkan dari adanya Japanese garden di rumah.

Zen garden ini membuat rumah kami merasa lebih sejuk dan sirkulasi udara juga jadi lebih baik,” ujarnya.

Tak hanya Jessyca saja, ternyata, tamu-tamu yang mengunjungi JD House pun sering mengutarakan hal ini pada Jessyca dan Dion.



“Hampir semua tamu yang berkunjung ke rumah kami juga mengatakan bahwa Zen garden di rumah kami membuat mereka lebih relax dan terlihat sejuk, dan kami rasa center point dari rumah ini yaitu di Zen garden-nya,” tambah pemilik rumah JD House.

zen garden jd house

Di lain sisi, ada juga beberapa kekurangan yang ia alami ketika memiliki taman besar di rumah.

Salah satunya adalah perawatannya yang tinggi.

Maintanance-nya lumayan tinggi untuk Zen garden ini terutama di bagian batu koral putih yang kami gunakan … batu ini sangat gampang berlumut dan menghitam sehingga perlu di bersihkan setiap 3 bulan sekali dan proses pembersihannya memakan waktu yang cukup lama,” jelas Jessyca.

Selain itu, di musim hujan, kedua pasangan ini juga sering menemukan banyak serangga masuk ke rumah karena adanya taman.

“Terkadang, pada saat musim hujan, ada beberapa serangga (seringnya ulat kaki seribu) masuk ke dalam area rumah,” tambahnya.

Meski demikian, beragam kekurangan tersebut dirasa sangat sedikit dibandingkan dengan banyaknya kelebihan yang bisa didapatkan dari adanya Japanese garden di rumah.

Oleh karena itu, Jessyca tidak merasa dirugikan sama sekali dengan adanya taman ini di hunian.

Tips Membuat Japanese Garden dari JD House

tips bangun japanese garden

Pasangan ini pun kemudian memberikan tips bagaimana keduanya bisa membuat Japanese garden di rumah.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan bentuk taman yang kamu inginkan.

Zen garden tradisional Jepang biasanya berbentuk persegi panjang dan dibangun dengan pasir putih dan batu-batu kecil (bisa cari-cari inspirasi di Pinterest),” kata Jessyca.

Kemudian, pilih beragam tanaman yang sering digunakan di taman serta cara merawatnya dengan benar.

Di JD House sendiri, tanaman yang dipilih adalah tanaman yang cocok dengan iklim Pontianak.

“Kami melihat tanaman mana saja yang sekiranya cocok dengan iklim di Pontianak yang cukup panas. Setelah ini, kami meminta ke arsitek untuk mix and match tanaman yang kami pilih untuk dibuatkan 3D design supaya kami memiliki gambaran kira-kira garden kami akan seperti apa nantinya,” sebutnya.

Terakhir, perhatikan juga leveling tanah serta batu-batuan yang akan dipilih.

“Biasanya, Zen Garden itu banyak sekali permainan leveling tanah sehingga harus diperhatikan dan juga permainan batu-batuan yang tentunya cukup high maintenance,” jelasnya.

Apabila semua hal tersebut sudah ditentukan, maka kamu tinggal membangun zen garden di rumah.

Namun, Jessyca merekomendasikan untuk menggunakan jasa landscape yang sudah ahli saja agar kamu tak perlu repot ketika membuat taman.

“Atau jika tidak mau repot bisa menggunakan jasa Landscape yang expert dan punya pengalaman dalam pembuatan Japanese garden,” tambah Jessyca.

***

Baca artikel menarik lainnya di www.99updates.id

Ikuti Berita 99.co di Google News untuk mendapatkan informasi terbaru.

Jika sedang mencari hunian idaman, dapatkan rekomendasi terbaiknya hanya di www.99.co/id.

Kini menemukan hunian idaman jadi #SegampangItu!

***sumber foto: instagram.com/at.jdhouse/



Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts