Jembatan perahu di daerah Karawang Jawa Barat mendadak viral. Pasalnya, pemilik jembatan berhasil meraup puluhan juta rupiah setiap harinya dari bisnisnya tersebut!
Baru-baru ini, viral video di media sosial yang memperlihatkan sebuah jembatan yang dibangun menggunakan perahu.
Jembatan tersebut tampak dilalui oleh banyak kendaraan roda dua.
Usut punya usut jembatan yang ramai dibicarakan itu berada di Sungai Citarum, di daerah Karawang, Jawa Barat.
Lalu, apa yang membuat jembatan perahu ini unik?
Ternyata, jembatan yang menghubungkan Desa Anggadita dengan Desa Parung Mulya dimiliki oleh seseorang bernama H. Endang.
Selain itu, setiap kendaraan motor yang hendak melintas ke sana dibebankan tarif sebesar Rp2.000.
Alhasil, H. Endang sebagai pemilik jembatan dikabarkan sanggup meraup keuntungan minimal Rp25 juta per hari.
Ingin tahu cerita lengkap mengenai jembatan perahu yang viral ini? melansir laman daerah.sindonews.com, berikut cerita selengkapnya.
Awal Mula Jembatan Perahu Dibangun
Ide pembuatan awal jembatan perahu ini karena di antara desa Anggadita dengan Desa Parung Mulya, terdapat banyak pabrik.
Akan tetapi lantaran dipisahkan oleh sungai, para karyawan yang hendak bekerja harus berputar lebih jauh untuk sampai tujuan.
Endang kemudian melihat hal ini sebagai potensi bisnis.
Akhirnya, pada tahun 2010, ia membuat sebuah jembatan untuk mempermudah akses para karyawan menyeberangi sungai.
“Karyawan pabrik harus mutar jauh untuk ke kantor karena tidak ada jembatan untuk menyeberang. Akhirnya tahun 2010 saya punya ide untuk memulai usaha penyeberangan perahu. Setiap tahun puluhan pabrik berdiri di dua desa itu hingga karyawan yang menggunakan jasa penyeberangan semakin banyak,” ujar H. Enda, melansir laman daerah.sindonews.com.
Mendapatkan Keuntungan Rp25 Juta per Hari!
Jembatan yang dibuat H. Endang kemudian ‘laku keras’ karena banyak karyawan yang menggunakannya untuk menyeberang.
Menurut catatan H. Endang, setiap harinya ada 10 ribu lebih kendaraan roda dua yang melewati jembatan perahunya tersebut.
Kendaraan yang akan melewati jembatannya, ia tarif sebesar Rp2.000.
Tak ayal, dengan jumlah kendaraan yang banyak, H. Endang sanggup meruap puluhan juta rupiah per hari.
Saking banyaknya kendaraan yang menyeberang, H. Enjang sampai memperkerjakan 40 karyawan.
“Satu hari pendapatan kita bisa mencapai Rp25 juta. Kita sempat kewalahan karena banyaknya pengendara motor minta diseberangkan. Makanya kita selalu menambah karyawan biar tidak kewalahan. Sekarang saja karyawan sudah mencapai 40 orang,” ujar pria berumur 69 tahun ini.
Mendorong Perekonomian Masyarakat Setempat
Masih melansir laman daerah.sindonews.com, berkat usaha jembatan penyebrangan yang H. Endang buat, perekonomian masyarakat setempat juga ikut terdorong.
Salah satu contonya, ada masyarakat yang ikut berdagang di sekitar jembatan.
“Sekarang sudah banyak pedagang makanan ikut berjualan. Gak apa-apa biar ekonomi masyarakat di sini bisa juga ikut berkembang,” tutur H. Endang.
Tidak sampai di sana, H. Endang pun kerap membantu masyarakat dengan memberikan sembako.
Hal ini sebagai wujud rasa terima kasih karena usahanya terus mengalami peningkatan.
Bahkan, ia juga pernah memberangkatkan umrah pengurus masjid dan marbot.
“Berbagi dengan sesama sebagai bentuk terima kasih saya,” ungkapnya.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Temukan hunian impianmu hanya di www.99.co/id.
Cek sekarang juga!