Saat ini, nama Jenderal Dudung banyak dibicarakan. Bahkan belum lama ini, seorang warganet menghinanya dengan menyebut ia dungu dan berwajah pesek. Simak ulasannya!
Sebuah akun Twitter melontarkan hinaan dan ejekan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman.
Akun Twitter tersebut menuding Dudung Abdurrachman adalah etnis China.
“Valid: Si Dudung sok nama orang Sunda Ternyata asli Etnisnya China,” narasi dalam isi poster yang dibagikan netizen dalam akun Twitter.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Viral Netizen Menghina Jenderal Dudung
Disebut Etnis China
Dalam cuitannya di Twitter, warganet yang diketahui bernama Ahmad Musa Musa tersebut membagikan sebuah poster.
Poster tersebut berisi narasi yang menuding Jenderal Dudung Abdurrachman bukan orang Sunda melainkan asli etnis China.
Selain itu, poster tersebut menuding bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil disusupi China nyaru orang Sunda.
“TNI berhasil disusupi China nyaru nama orang Sunda,” cuitnya.
Peringatan dalam Poster
Dalam isi poster tersebut juga tertulis narasi yang meminta masyarakat agar mewaspadai Jenderal Dudung.
“Waspadalah ini China enggak tahu diri!, Jenderal dungu, bewajah pesek, otak picik, licin aslinya, sifat China etnisnya,” tulisnya di akun Twitter pribadinya itu.
Cuitan tersebut, sontak membuat netizen terkejut dan langsung meviralkan ke warganet lainnya.
Mengenal Sosok Jenderal Dudung
Pernyataan Kontroversial
Jenderal Dudung adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sempat menghebohkan publik lewat pernyataannya ‘jangan terlalu dalam mempelajari agama’ yang menuai kontroversi.
Melansir suara.com, Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Iqbal yang sangat menyesalkan pernyataan Jenderal Dudung.
“Pernyataan KASAD Jendral Dudung yang mengatakan bahwa jangan terlalu dalam mempelajari agama ketika beliau bertausyiah di masjid Nurul Amin di Jayapura, tentu hal ini sangat disesalkan,” kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
Viral Video Jenderal Dudung
Sebelumnya, Diketahui dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman menjelaskan soal penerapan rasa syukur.
Dudung pun menyinggung soal meningkatkan keimanan umat Islam.
“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” ujar Dudung.
Lebih lanjut Dudung menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya penyimpangan. “Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan,” tegasnya.
Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan konteks pernyataan dalam kultum tersebut.
Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.
“Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun YouTube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih,” ujar Tatang.
“Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan,” jelas Kadispenad menguraikan pesan inti dari kultum sang jenderal kala itu.
***
Itulah penjelasan mengenai pernyataan Dudung Abdurrachman yang kontroversial dan hinaan yang ia dapatkan.
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan seperti di South Grove Lebak Bulus?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!