Awan di langit ternyata memiliki nama yang berbeda tergantung bentuk hingga ketinggiannya, lo. Tidak percaya? Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis jenis awan untukmu!
Terbentuk karena adanya proses pengembunan uap air, awan dipahami juga sebagai sekumpulan tetesan air atau es yang berada di atmosfer.
Menurut para ahli, awan terbagi menjadi berbagai jenis, ada yang menghasilkan hujan atau salju dan ada juga yang bisa menghilang seiring waktu.
Selain itu, awan dapat kamu kelompokkan berdasarkan ketinggian hingga ukurannya di atmosfer.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap mengenai jenis jenis awan yang dapat kamu pelajari!
Klasifikasi Jenis Jenis Awan
Awan pertama kali dikelompokkan oleh Komisi Cuaca Internasional pada tahun 1984.
Mereka membagi awan menjadi empat kelompok utama, yakni awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan perkembangan vertikal.
Berikut penjelasan lengkap mengenai klasifikasi jenis awan di atmosfer:
- Awan rendah, ketinggialnnya kurang dari 2 km dari permukaan tanah, terdiri dari awan cumulus, stratus, cumulonimbus, dan stratocumulus.
- Awan sedang, ketinggiannya 2-6 km dari permukaan tanah, terdiri dari awan altocumulus, altostratus, dan nimbostratus.
- Awan tinggi, ketinggiannya 6-12 km dari permukaan tanah, terdiri dari awan cirrus, cirrostratus, dan cirrocumulus.
Sebagai catatan, sebenarnya ada juga jenis awan perkembangan vertikal yang ketinggiannya di atas 450 m dari permukaan tanah.
Namun, klasifikasinya cenderung berfokus pada penyebaran awan, bukan pada ketinggian lokasinya.
Jenis Jenis Awan dan Pengertiannya
1. Awan Stratocumulus
Stratocumulus merupakan sebutan untuk awan yang sangat rendah, kita dapat melihatnya dari tanah dengan jelas.
Bentuknya bulat dengan gumpalan yang tampak berkumpul atau memisah secara teratur di langit dengan warna keabu-abuan.
Awan stratocumulus dapat menghasilkan hujan, tetapi biasanya tidak lebat, hanya gerimis ringan saja.
2. Awan Stratus
Stratus merupakan awan berbentuk lapisan tipis melebar pada langit dengan warna putih keabu-abuan.
Bentuk awan stratus sangat teratur di langit meski kadang ditemui bentuk yang pecah tidak beraturan.
Kehadirannya menandakan kestabilan tekanan udara pada atmosfer dan kerap muncul saat cuaca sangat panas.
Namun, tidak jarang awan stratus membawa hujan ringan berupa gerimis di suatu wilayah.
Menariknya, ketika volume awan sedang tinggi, kehadirannya bisa menutup cahaya matahari.
3. Awan Cumulus
Cumulus adalah awan tebal yang bentuknya memanjang ke atas.
Jenis awan rendah satu ini muncul ketika tekanan udara di atmosfer sedang labil.
Kandungan awan cumulus adalah butiran air serta es yang sangat dingin.
Pada bagian yang terkena cahaya matahari, kamu bisa melihat kilauan berwarna putih.
Jika keadaan ini terus berlanjut, awan cumulus akan berubah menjadi awan cumulonimbus.
4. Awan Cumulonimbus
Cumulonimbus merupakan perkembangan dari awan cumulus dengan bentuk menjulang ke atas seperti kubah.
Jenis awan rendah ini terbentuk dari uap air yang mengembun di lapisan troposfer dan terbawa ke atas oleh arus udara.
Di bagian bawahnya, ada kristal es seperti salju yang dapat menyebabkan hujan es serta memicu pembentukan petir.
Karena itulah ketika melihat cumulonimbus, kamu harus mewaspadai datangnya hujan besar beserta petir.
5. Awan Nimbostratus
Nimbostratus merupakan awan berbentuk tebal dan cenderung tidak teratur dengan warna abu gelap.
Tekstur awan yang tebal dan menutup cahaya matahari ini kerap menghasilkan hujan dan salju, tergantung wilayahnya.
Di kawasan tropis seperti Indonesia, awan ini akan menghasilkan air hujan yang cukup tinggi.
Sementara di daerah subtropik hingga dingin, yang dihasilkannya adalah hujan salju.
Sebagai catatan, kamu mungkin akan kesulitan membedakan nimbostratus yang tumbuh ke bawah dengan awan cumulus.
Namun, biasanya awan nimbostratus cenderung lebih lebar dan besar.
6. Awan Altocumulus
Termasuk klasifikasi awan sedang, altocumulus memiliki bentuk seperti kapas, yakni berupa bulatan kecil-kecil yang menyebar luas di langit.
Bentuk satu awan dan yang lain terlihat seperti terikat dengan warna putih hingga abu-abu.
Persebaran awan ini sangat teratur di langit dan dapat menyelimuti sebagian besar permukaan langit.
Apabila muncul awan altocumulus yang menjulang tinggi (castellanus), kamu harus mewaspadai munculnya badai petir.
7. Awan Altostratus
Altostratus merupakan jenis awan yang banyak sekali mengandung butiran air, kristal es, maupun campuran keduanya.
Awan ini dapat menghasilkan hujan ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah).
Bentuk awannya berupa lembaran tipis yang membentuk jalur-jalur berwarna keabu-abuan.
Menariknya, terbentuknya altostratus biasanya saat senja dan malam hari, lalu akan perlahan hilang ketika matahari muncul.
8. Awan Cirrus
Cirrus merupakan awan yang terbentuk dari kristal es dan biasanya menandakan cuaca cerah.
Bentuknya mirip seperti bulu burung karena terlihat sangat halus dan berserat, tetapi ada juga yang bentuknya melengkung seperti pita di langit.
Awan cirrus kerap menghalau cahaya matahari atau bulan, sehingga menimbulkan fenomena alam bernama halo.
Halo adalah fenomena yang terjadi akibat es dalam awan cirrus membiaskan sinar matahari, sehingga membentuk lingkaran cincin yang mengelilingi matahari.
9. Awan Cirrostratus
Selanjutnya, ada jenis awan tinggi bernama cirrostratus yang kerap muncul pada ketinggian di atas 5,5 km.
Awan ini menandakan adanya pendekatan permukaan udara hangat yang terbentuk setelah cirrus.
Udara ini menyebar dari satu area, kemudian melintasi konveksi yang membatasi sehingga menyebabkan awan menjadi rata.
Warnanya kelabu dengan tekstur sangat halus dan bentuk menyerupai anyaman tidak teratur.
Sekilas, awan cirrostratus terlihat seperti cadar yang menutup sebagian isi langit.
10. Awan Cirrocumulus
Termasuk klasifikasi awan tinggi, kamu bisa menemukan awan cirrocumulus di ketinggian 5-12 km.
Awan ini menyimpan banyak kristal es dan air yang sangat dingin di dalamnya.
Bentuknya putus-putus seperti gelombang domba atau sisik ikan yang sangat tipis di langit.
Susunan yang teratur ini membuat para ahli menyebut awan cirrocumulus sebagai cloudlets.
***
Semoga ulasan mengenai klasifikasi jenis jenis awan di atas bermanfaat untukmu, ya!
Kunjungi laman Berita.99.co untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.
Follow juga Google News Berita 99.co Indonesia yang selalu menyajikan informasi ter-update seputar properti.
Kamu sedang bingung mencari rumah impian?
Membeli rumah kini bisa #segampangitu bersama www.99.co/id, lo.
Yuk, kunjungi sekarang juga!