Berita Ragam

Jenis-Jenis Pupuk Kompos dan Karakteristiknya | Sangat Baik untuk Menutrisi Tanaman!

3 menit

Ingin membuat tanaman tumbuh jadi lebih sehat? Gunakan jenis pupuk kompos terbaik ini agar tanaman yang kamu rawat bisa lebih sehat dan subur!

Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup.

Untuk membuatnya pun memerlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai, berupa mikroorganisme atau makroorganisme.

Nah, untuk teknologi pengomposannya sendiri dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas.

Pada umumnya, pupuk kompos mudah dibuat dan penggunaan teknologinya pun sederhana.

Semua kalangan bisa membuatnya, baik dari cakupan pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan.

Kira-kira jenis pupuk kompos seperti apa sih yang bisa memberikan nutrisi terbaik untuk tanaman?

Untuk mencari jawabannya, kamu bisa simak pada uraian di bawah ini!

Jenis-Jenis Pupuk Kompos

1. Pupuk Aerob

Pupuk kompos ini dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen.

Bahan dasar utama pembuatannya, yaitu sisa tanaman, kotoran hewan, atau campuran keduanya.

Cara membuat pupuk kompos yang satu ini pun memakan waktu 40-50 hari.

Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.

2. Pupuk Bakashi

pupuk bokashi

sumber: paktanidigital.com

Pupuk bakashi adalah salah satu pupuk anaerob yang paling terkenal.

Karakteristik dari pupuk ini terlihat pada jenis inokulan yang digunakan sebagai bahan dasar awalannya.

Adapun, jenis inokulan yang digunakan yaitu efektif mikroorganisme (EM4).

Inokulan tersebut terdiri atas campuran berbagai mikroorganisme yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan efektif.

3. Vermikompos

Vermikompos adalah salah satu kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai.

Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah.

Pupuk ini dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah.

Nah, kotoran yang dihasilkan cacing tanah tersebutlah yang dinamakan vermikompos.

Kemudian, kamu juga bisa menggunakan jenis organisme, seperti belatung.

4. Pupuk Organik Cair

wadah pupuk organik cair

sumber: bibitbunga.com

Pupuk organik cair adalah pupuk kompos yang dihasilkan dengan cara pengomposan basah.



Cara membuat pupuk organik cair pun berlangsung aerob maupun anaerob.

Pupuk ini dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman.

Menurut alamtani.com, dari beberapa praktik yang pernah dilakukan, pupuk ini lebih efektif diberikan pada daun dibandingkan pada akar.

Penyemprotannya pada daun juga harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat.

Karakteristik Pupuk Kompos

pupuk

Selain menyediakan nutrisi, kompos dipercaya bisa memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah.

Umumnya, kompos memiliki beberapa karakteristik umum.

  • Tidak berbau busuk
  • Warna cokelat kehitaman
  • Berbentuk butiran gembur seperti tanah
  • Bila dimasukkan ke dalam air, pupuknya akan tenggelam, tetapi airnya tetap jernih dan tidak berubah warna
  • Bila diaplikasikan pada tanah, tidak memicu tumbuhnya gulma

Kemudian, secara fisik, kimiawi, dan biologis, pupuk kompos memiliki karakteristik seperti berikut.

1. Secara Fisik

Secara fisik, kompos bisa meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di kala kekeringan.

Kompos juga bisa membuat tanah menjadi gembur, subur, dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman.

Pada tipe pasir pun, material kompos berguna menjadi perekat, sehingga tanah menjadi lebih solid.

Kemudian, pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid.

2. Secara Kimiawi

Secara kimiawi, pupuk kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah.

Pasalnya, semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya.

Kapasitas tukar kation itu sendiri berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman.

3. Secara Biologis

Secara biologis, kompos merupakan media tanam yang baik bagi organisme tanah untuk berkembang biak.

Baik itu mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya.

Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman.

***

Nah, itulah jenis-jenis dan karakteristik pupuk kompos, Sahabat 99.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!

Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan temukan rumah tropis, seperti Serpong Garden Village!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts