Kerap menjadi tujuan untuk merantau, ternyata menetap di kota tidak selamanya indah. Ada sejumlah kekurangan tinggal di kota besar yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk pindah. Berikut ulasan selengkapnya!
Pindah dan bekerja di kota besar masih menjadi impian banyak orang.
Salah satu alasannya karena pandangan bahwa kehidupan di kota lebih makmur dan modern.
Padahal, di balik gemerlapnya, ada sejumlah kekurangan tinggal di kota besar yang mengintai, lo.
Penasaran apa saja itu?
Yuk, simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
6 Kekurangan Tinggal di Kota Besar yang Perlu Kamu Ketahu sebelum Pindah
1. Biaya Hidup Besar
Menurut situs planningtank.com, salah satu kerugian tinggal di kota adalah biaya hidup yang tinggi.
Standar maksimal penghasilanmu memang akan meningkat, tetapi begitu pula dengan biaya untuk kebutuhan harian.
Mulai dari biaya makan, tempat tinggal, hingga transportasi perlu kamu pertimbangkan kembali sebelum merantau.
Kamu juga perlu memikirkan apakah sisa penghasilan untuk tabungan benar-benar bisa lebih tinggi atau tidak.
Jika tidak, maka artinya keputusanmu untuk tinggal di kota patut dipertimbangkan kembali.
2. Tingkat Kriminalitas yang Tinggi
Sebelum merantau, perlu kamu pahami bahwa tingkat kriminalitas di kota besar cenderung tinggi.
Tidak semua orang yang mengadu nasib ke kota memiliki bekal yang cukup.
Sementara, persaingan untuk bertahan hidup di kota sangatlah sengit.
Hal inilah yang menyebabkan banyak orang menyerah pada tindakan kriminal.
Misalnya saja seperti mencuri, menipu orang lain, merampok, dan lainnya.
Makanya, jika ingin tinggal di kota, pastikan kamu mampu menjaga diri dengan baik.
3. Kualitas Udara yang Buruk
Tingginya tingkat polusi adalah salah satu kekurangan dari tinggal di kota besar.
Hampir semua kota besar di Indonesia memiliki kualitas udara yang buruk.
Bahkan, Jakarta menempati posisi satu kota paling polusi di Indonesia menurut situs IQAir, lo.
Menurut indeks kualitas udara dalam situs tersebut, Jakarta berada di level 155 AQI US dengan keterangan udara “tidak sehat”.
Rendahnya kualitas udara ini dipengaruhi oleh polutan kecil dari asap, debu, hingga gas.
Misalnya saja asap buangan pabrik, asap kendaraan bermotor, atau debu dari hasil pembakaran.
4. Ruang Hidup Kecil
Pindah dari pinggiran kota atau pedesaan ke kota besar akan menyebabkan mengecilnya ruang hidup seseorang.
Ini merujuk pada pilihan hunian atau tempat tinggal yang tersedia untukmu.
Kebanyakan hunian di kota besar ukurannya kecil dan jarang memiliki lahan terbuka di sekitarnya.
Sekalinya ada, harga properti akan sangat mahal karena banyak yang menginginkannya.
Oleh sebab itu, kamu harus menerima kenyataan bahwa tempat tinggalmu ukurannya terbatas.
5. Lingkungannya Bising
Tidak hanya polusi udara, di kota besar kamu juga akan bertemu dengan polusi suara.
Kehidupan kota besar identik dengan aktivitas masyarakat yang tidak pernah berhenti.
Oleh sebab itu, tingkat kebisingan lingkungannya pun sangatlah tinggi.
Jalanannya pun penuh dengan motor, mobil, bus, serta kendaraan lainnya yang semakin meningkatkan kebisingan.
Polusi suara ini pada akhirnya bisa menyebabkan stres hingga gejala depresi apabila kamu tidak kuat menghadapinya.
6. Persaingan untuk Mencari Kerja
Terakhir, kekurangan tinggal di kota besar adalah ketatnya persaingan untuk mencari kerja.
Peluang pekerjaan di kota memang lebih banyak dan beragam, tetapi ini berbanding lurus dengan banyaknya orang yang mengincar posisi tersebut.
Jadi, meski banyak lowongan kerja di kota besar, bukan berarti kamu akan langsung mendapatkannya begitu pindah ke sana.
Bisa jadi kamu harus menganggur selama beberapa waktu karena kalah bersaing dengan orang lain.
***
Semoga informasinya bermanfaat untukmu ya, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id serta Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Grand Al Ihsan Premiere.