Berita Berita Properti

10 Kelebihan dan Kekurangan Genteng Beton | Bisa Meredam Suara & Panas!

3 menit

Genteng beton kini semakin digemari di Indonesia. Tak hanya karena estetik, namun material ini disebut kuat dan anti maling, lo. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya yang perlu kamu tahu.

Di Indonesia, genteng yang paling sering digunakan adalah genteng dari tanah liat.

Sementara penutup atap dari beton lebih popular di kawasan Eropa, terutamanya Jerman.

Terbuat dari semen dan pasir yang dicampur dengan pigmen warna, genteng satu ini disebut memiliki daya tahan yang tinggi, Sahabat 99.

Hal inilah yang menyebabkannya popular sebagai penutup hunian di Eropa.

Untuk lebih memahami karakteristiknya, simak kelebihan dan kekurangan genteng beton berikut!

Kelebihan Genteng Beton

1. Daya Tahan Genteng Beton Tinggi

genteng beton hunian minimalis

Sumber: alliedroofingfl.com

Daya tarik utama genteng satu ini adalah daya tahannya yang tinggi.

Terlebih jika dibandingkan dengan genteng tanah liat atau material lainnya.

Tingkat efisiensinya terhadap lingkungan sangat kuat, sejalan dengan sifat-sifat keramik.

Jika kamu menaikinya pun genteng tak akan mudah retak dan rusak.

Tak hanya itu, meski mengalami perubahan suhu yang ekstrim dan terkena api, genteng akan tetap terpasang dengan kokoh.

Inilah yang membuat genteng bisa bertahan bahkan hingga 20 tahun penggunaan, Sahabat 99.

Selain itu, genteng ini pun tidak mudah pecah atau dibobol.

Inilah salah satunya yang membuat genteng tersebut disebut anti maling.

2. Bentuk Genteng Bervariasi

Ada dua pilihan model genteng di pasaran, yakni bentuk datar dan bergelombang.

Sehingga kamu bisa menyesuaikan penggunaannya dengan konsep hunian yang dibangun.

Jika ingin hunian memiliki kesan modern dan elegan, baiknya gunakan genteng beton datar.

Namun, jika kamu ingin atap hunian tampak kuat dan natural, pilihlah model genteng bergelombang.

3. Genteng Beton Tersedia dalam Berbagai Pilihan Warna

Pada mulanya, genteng beton memiliki tampilan yang muram dan tidak menarik.

Oleh sebab itu, digunakanlah campuran oksidan besi, agar genteng dapat memiliki rona warna tertentu.

Sehingga genteng satu ini dapat tersedia dalam berbagai pilihan warna cerah, seperti cokelat, biru, dan hijau.

Pemilik rumah pun dapat lebih leluasa menyesuaikan warna genteng dengan konsep hunian.

Baca Juga:

5 Fakta Tentang Fengshui Rumah Hadap Utara | Bawa Untung buat Penghuni?

4. Dapat Menahan Serangan Biologis

permukaan genteng beton

Sumber: bursabangunan.com

Untuk hunian yang berada di pinggir jalan raya, genteng beton adalah pilihan yang tepat untuk digunakan.

Hal ini karena material penyusunnya memiliki sifat isolasi akustik dan isolasi termal.

Dengan kata lain, genteng dapat menyerap polusi suara dan perubahan suhu udara dengan sangat baik.

Sehingga penghuni akan lebih nyaman berada di dalam rumah.

5. Efektif Memantulkan Panas

Sejalan dengan sifat isolasi termal yang dimilikinya, genteng ini tentu efektif untuk menghadapi perubahan cuaca.

Terutamanya, genteng beton dapat memantulkan panas matahari yang diterimanya.



Sehingga suhu ruangan di bawahnya tetap sejuk dan terjaga.

Untuk negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, hal ini tentu sangat menguntungkan.

6. Harga Genteng Betok Relatif Lebih Murah dari Genteng Keramik

Dilihat dari segi harga, tentu genteng ini lebih mahal ketimbang genteng tanah liat.

Namun jika dibandingkan dengan genteng keramik, harga genteng beton relatif lebih murah.

Terlebih kualitas yang dimilikinya setara dengan genteng keramik.

Oleh sebab itu, genteng ini bisa jadi alternatif pilihan untuk hunianmu.

7. Permukaan Genteng Bisa Dicat Ulang

mengecat genteng rumah

Sumber: sydneyroofpainting.com.au

Meski material penyusunnya kuat, warna permukaan genteng bisa saja memudar.

Namun jangan khawatir, kamu bisa langsung mengecat ulang genteng, kok.

Tak hanya itu, jika ada keretakan kecil di permukaan genteng, kamu juga bisa memperbaikinya sendiri.

Cukup gunakan pelapis khusus untuk memperkuat genteng kembali.

8. Genteng Tidak Mudah Berubah Bentuk

Proses pembuatan genteng satu ini tidak memerlukan pembakaran.

Sehingga bentunya tak akan berubah dan tetap serupa satu sama lain saat proses produksi.

Ini tentu akan memudahkan proses pemasangan genteng nantinya.

Serta mengurangi risiko kebocoran akibat celah antar genteng.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Apartemen di Bandung Lokasi Strategis | Harganya Berapa, ya?

Kekurangan Penutup Atap Beton

1. Bobot Genteng Cukup Berat

pemasangan genteng beton

Sumber: monier.co.nz

Dibalik beragam kunggulannya, tentu ada pula kekurangan dari penutup atap beton.

Salah satunya adalah dari segi bobot, di mana bobotnya bisa mencapai 60kg/m2.

Sehingga kamu harus memastikan struktur atap benar-benar kuat sebelum memasangnya.

Tak hanya itu, sistem pemasangannya pun cukup rumit dan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.

2. Genteng Beton Membutuhkan Perawatan Ekstra

Meski daya tahannya tinggi, bukan berarti kamu tak perlu merawatnya.

Sebaliknya, genteng ini justru membutuhkan perawatan ekstra berupa pelapis khusus dan emulsi.

Ini perlu diaplikasikan sekitar 1-2 kali setiap bulan, untuk menjaga kondisi genteng.

Sebab material beton memiliki struktur yang berpori, sehingga perlu dilapisi agar tidak timbul kelembapan.

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!

Ada banyak pilihan perumahan baru di tangerang.



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts