Atap rumah memiliki banyak jenis dan bentuk. Setiap jenisnya ternyata memiliki standar kemiringan atap masing-masing. Pahami yuk panduan dalam menentukan kemiringannya di sini!
Atap merupakan salah satu bagian yang memiliki peranan penting dalam rumah.
Bahkan, atap bisa menjadi pelindung bagian bawah rumah dari hujan, sinar matahari, dan cuaca ekstrem lainnya.
Proses pembangunannya pun memiliki standarnya sendiri, seperti pada segi kemiringan atap.
Selain itu, standarnya pun berpengaruh pada fungsi penahan air ketika hujan turun agar bisa mengalir dengan lancar dan terhindar dari bocor.
Perlu diketahui, atap yang tidak dirancang dengan standar yang tepat bisa berisiko mengalami kerusakan.
Nah, untuk mengetahui detail seputar kemiringan atap yang ideal, yuk simak ulasannya di bawah ini!
Kemiringan Atap yang Paling Ideal
Secara umum, kemiringan atap rumah yang paling ideal adalah 25 hingga 30 derajat.
Hal tersebut berdasarkan kesepakatan para ahli konstruksi.
Level kemiringannya pun berlaku dari segi konstruksi sampai jumlah luas atap rumah.
Alhasil, penggunaan rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu bisa lebih efisien.
Standar Kemiringan Atap Berdasarkan Jenisnya
1. Kemiringan Atap Seng
Atap yang terbuat dari seng menjadi pilihan terfavorit bagi masyarakat Indonesia.
Hal tersebut karena atap seng mudah dipasang, tahan bocor, dan dijual dengan harga yang murah.
Untuk standar kemiringan atapnya sendiri minimal di atas 15 sampai 25 derajat.
Jika lebih dari itu atau terlalu curam, dikhawatirkan bentuk lembaran permukaan atap akan mudah diterpa angin kencang dan hujan.
2. Kemiringan Atap Aspal
Material dari aspal akan memberikan elastisitas tinggi pada atap rumah.
Dengan demikian, aspal dapat mudah dibentuk dengan standar kemiringan ideal di atas 30 hingga 90 derajat.
3. Kemiringan Atap Beton
Material beton memiliki bobot cukup berat dan daya tahan yang kuat.
Dengan kapasitasnya, material ini bisa dirancang dengan standar kemiringan 30 hingga 35 derajat.
Untuk modifikasi pada konstrusi yang berbeda, kemiringannya bisa dibuat minimal dari 1% dari panjang bentang.
4. Kemiringan Atap Metal
Bahan metal populer dipakai untuk pembuatan atap rumah, karena pemasangannya praktis dan harganya yang ekonomis bagi semua kalangan.
Sudut kemiringannya berada di kisaran 25 hingga 35 derajat.
5. Kemiringan Atap Keramik
Material keramik memiliki sifat yang efektif menyerap panas, sehingga hunian bisa lebih sejuk.
Tidak heran jika atap keramik begitu popular dipakai sebagai material bagian bangunan.
Untuk standar kemiringannya pun berkisar 30 derajat.
6. Atap Polycarbonate
Berbeda dengan material lain yang dirancang dengan standar kemiringan cukup landai, polycarbonate memiliki standar ideal minimal di atas 2 derajat.
Oleh karena itu, persentase minimalnya adalah 1,5% dari ukuran panjang bentang.
7. Atap Dak
Untuk material dak yang dibagun pada desain flat roof bisa dibuat dengan kemiringan 0 derajat.
Namun, derajat kemiringannya tetap bisa disesuaikan dengan desain rumah yang diinginkan.
8. Atap Kaca
Standar kemiringan yang ideal untuk material ini berada pada kisaran 2 derajat sampai 90 derajat.
Pastikan sudut kemiringannya harus sesuai, ya!
9. Atap Spandek
Saat ini, atap spandek sedang banyak diminati oleh masyarakat.
Hal itu karena material ini memiliki daya tahan tinggi, pemasangannya mudah, dan harga atap spandek yang terbilang cukup terjangkau.
Untuk standar kemiringannya berkisar antara 5 hingga 60 derajat.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan berbagai proyek menarik, seperti Green Bay Pluit!