Berita Berita Properti

Terungkap, Kenapa di Eropa Jarang Ada Gedung Pencakar Langit. Tidak Seperti Arab dan Indonesia!

2 menit

Tak sedikit yang penasaran kenapa di Eropa jarang gedung pencakar langit tidak seperti di benua lainnya seperti Amerika dan Asia. Ternyata, ini alasannya!

Saat ini, berbagai negara seolah-olah berlomba membangun gedung tertinggi di dunia.

Tidak hanya dari negara Asia atau Amerika, tetapi juga negara-negara Arab.

Di Dubai, terdapat gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa mencapai 828 meter.

Sementara di Asia, China memiliki Shanghai Tower setinggi 632 meter.

Adapun, gedung tertinggi di Indonesia adalah Gama Tower setinggi 285,5 meter.

Di sejumlah negara, gedung pencakar langit lumrah dijumpai di kota-kota besar.

Hanya saja, pemandangan tersebut tampaknya tidak berlaku di Eropa.

Lantas, kenapa di Eropa jarang gedung pencakar langit seperti benua lainnya di dunia?

Alasan Kenapa di Eropa Jarang Gedung Pencakar Langit

kenapa di eropa jarang gedung pencakar langit

Sumber: theb1m.com

Negara-negara di Eropa memang masih memiliki gedung-gedung tinggi.

Namun, melansir satunusantaranews.co.id, gedung pencakar langit di sana tidak sebanyak dengan benua lain.

Alasan kenapa di Eropa jarang gedung pencakar langit adalah mereka lebih mengutamakan dan menghormati warisan-warisan negara.

Negara Eropa rupanya sudah lebih dulu membangun bangunan tinggi dan masih bertahan sampai sekarang.

Jadi, mereka lebih mempertahankan gedung-gedung tersebut dibanding membangun ulang gedung pencakar langit puluhan lantai bak negara lainnya di dunia.

Lagi pula, keterbatasan lahan di Eropa juga jadi salah satu alasan lainnya.

Pembangunan Usai Perang

Meskipun menjadi salah satu benua yang paling maju dan makmur secara ekonomi nyatanya Eropa memiliki sedikit gedung pencakar langit.

Melansir theb1m.com, dari 218 gedung tinggi di Eropa, hanya 66 persen di antaranya terletak di lima kota yakni London, Paris, Frankfurt, Moskow, dan Istanbul.



Menurut situs tersebut, usai Perang Dunia Kedua, banyak yang mengira kota-kota Eropa akan memodernisasi dan membangun gedung pencakar langit.

Namun, rupanya mereka lebih memilih untuk memulihkan bangunan-bangunan yang telah hancur akibat perang.

Populasi masyarakat yang rendah pada waktu itu juga membuat permintaan terhadap pembangunan gedung pencakar langit tidak ada.

Bahkan, masyarakat di negara Eropa seperti Brussel menolak Brusselisasi atau Bruzellization yang memiliki arti pembangunan gedung-gedung tinggi bearsitektur modern.

Alasannya, pembangunan bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat menikmati pemandangan kota.

Aturan Negara Ketat

Sumber: dentons.com

Kenapa Eropa tidak membangun gedung tinggi adalah adanya aturan yang cukup ketat.

Banyak kota seperti Berlin, Paris, atau London memiliki peraturan yang kurang lebih ketat guna mencegah pembangunan gedung bertingkat.

Di Jerman, hanya ada 16 bangunan dengan ketinggian melebihi 150 meter dan 15 di antaranya berada di Frankfurt.

Sementara München tidak akan mengizinkan bangunan baru yang lebih tinggi dari Frauenkirche setinggi 100 meter, bahkan di luar pusat kota.

Adapun Paris tidak memiliki lebih dari 21 bangunan dengan ketinggian melebihi 150 meter dengan alasan keamanan.

***

Semoga bermanfaat, ya.

Simak informasi menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com jika kamu sedang mencari rumah untuk keluarga.

Dapatkan juga kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek dari sekarang juga, salah satunya Perumahan Harvest City!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts