Berita Ragam

Inilah Alasan Kenapa Soeharto Tidak Diangkat Menjadi Pahlawan Nasional, Catatan Kelam Masa Lalu hingga Dugaan Korupsi!

2 menit

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional mengingat dia dinilai berjasa demi bangsa dan negara. Kira-kira, apa alasannya?

Presiden RI ke-2 Soeharto adalah salah satu pemimpin negara yang dicintai masyarakat, Sahabat 99.

Ada banyak jasa Soeharto untuk Indonesia baik saat mengusir penjajah hingga menjadi presiden selama 32 tahun.

Namun, jasa-jasa tersebut rupanya belum bisa membawa Soeharto menjadi pahlawan nasional.

Padahal, namanya sudah dikenal oleh masyarakat hingga mancanegara.

Lantas, kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional?

Apakah Soeharto tidak masuk kriteria yang ditetapkan sesuai undang-undang?

Simak selengkapnya di bawah ini!

Kenapa Soeharto Tidak Diangkat Menjadi Pahlawan Nasional

kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional

Sumber: commons.wikimedia.org

Melansir detik.com, beberapa tahun lalu Soeharto sebenarnya pernah diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Hal ini bermula atas wacana Partai Golkar untuk memberikan gelar pahlawan pada Soeharto pada 2016 silam.

Hanya saja, hal itu urung terlaksana karena beberapa hal yang menjadi perdebatan panjang.

Salah satunya karena Yayasan Supersemar milik Soeharto menyelewengkan dana yayasan.

Perlu dicatat, ketika itu Soeharto adalah Ketua Yayasan Supersemar.

Uang beasiswa dan pendidikan malah diselewengkan untuk perusahaan swasta dan investasi di berbagai bidang.

Selain itu, ada alasan lain kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional.

Melansir katadata.co.id, Jimly Asshiddiqie yang beberapa tahun lalu menjabat Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan membeberkan alasannya.

Kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional adalah pernah tersangkut masalah kontroversial, salah satunya korupsi Soeharto.

Berdasarkan UU No. 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, penerima gelar pahlawan nasional tak boleh bermasalah secara hukum.

Adapun Soeharto disebut-sebut dalam Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Soeharto dianggap telah melahirkan KKN karena kekuasaan, wewenang,dan tanggung jawab berpusat kepadanya selama 32 tahun memerintah.



Dalam TAP MPR itu juga disebutkan bahwa upaya pemberantasan KKN harus dilakukan terhadap siapa pun, termasuk Soeharto.

“Ganjalannya di situ. Jadi agak susah. Karena, di UU-nya tidak bermasalah secara hukum. Kedua, Pak Harto juga begitu, ada TAP MPR kan walaupun tidak menyebut seperti zamannya Bung Karno,” kata Jimly melansir viva.co.id.

Catatan Kelam Soeharto

Sumber BBC/Getty Images Beryl Bernay

Selain deretan masalah di atas, jenderal bintang 5 itu juga mempunyai sejumlah kontroversi dan dosa besar Soeharto lainnya.

Melansir berdikarionline.com, kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional karena memiliki catatan kelam masa lalu.

Pertama, Soeharto menikam Presiden Soekarno dari belakang.

Mulai dari menahan Soekarno sebagai tahanan rumah hingga menjauhkan Soekarno dari orang-orang terdekatnya.

Bahkan, Soeharto dianggap sebagai sosok yang diuntungkan dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Selain itu, Soeharto adalah tokoh pelanggar HAM karena atas kuasanya rezim Orde Baru dibangun atas penindasan dan pembatantaian.

KontraS menyatakan bahwa 10 kasus pelanggaran HAM telah melibatkan Soeharto, dua di antaranya adalah penembakan misterius hingga pemberlakuan operasi militer di Aceh dan Papua.

Pada masa kepemimpinannya, Soeharto juga dianggap telah memberangus demokrasi.

Masih melansir berdikarionline, kekayaan Soeharto dari dugaan korupsi menurut catatan Transparency International mencapai US$15 miliar sampai US$35 miliar.

Menurutmu, apakah Soeharto layak dijadikan pahlawan nasional, Sahabat 99?

***

Semoga bermanfaat…

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kalau sedang cari rumah, pastikan cek di www.99.co/id dan rumah123.com.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Yuk, temukan hunian favorit dan terjangkau salah satunya Grand Citra Residence!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts