Agama Agama Islam

7 Contoh Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Singkat dan Penuh Hikmat

6 menit

Khutbah Jumat bulan Dzulhijjah merupakan salah satu tema yang menarik saat memasuki bulan Zulhijah dalam penanggalan Islam.

Menurut buku Dakwah Bil Qolam yang ditulis Mohamad Mufid, bulan Zulhijah termasuk bulan yang dimuliakan Allah Swt. dan rasul-Nya.

Bulan Zulhijah adalah bulan kedua belas dan terakhir dalam penanggalan hijriah yang memiliki banyak keistimewaan bagi umat Islam.

Pasalnya, pada bulan ini terdapat perayaan bagi kaum muslim, seperti Iduladha, umrah, hingga naik haji bagi yang mampu.

Oleh karena itu, ketika memasuki bulan Zulhijah, para khatib tak melewatkan momen ini untuk menyampaikan khutbah di bulan tersebut.

Nah, bagi kamu yang akan menyampaikan khutbah Jumat tentang bulan Zulhijah, beberapa contoh di bawah ini bisa jadi inspirasi.

Mengutip buku Khutbah Jumat oleh Muhammad Mukaddar, Abdul Latif Wabula, dan sumber lain, simak inspirasinya sama-sama, yuk!

7 Contoh Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah

1. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Penuh Hikmah: Bulan Ibadah Haji

khutbah jumat bulan dzulhijjah

Sumber: Unsplash/Raka Dwi Wicaksana

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan khutbah Jumat ini, setelah memuji kepada Allah Swt., berselawat kepada baginda Nabi Muhammad saw., keluarga, serta sahabatnya, saya mengajak kepada diri saya sendiri dan saudara-saudara sekalian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt., yakni dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dalam kondisi apa pun saat sehat, sakit, kaya, miskin, bahagia, ataupun derita.

Karena hanyalah orang-orang yang bertakwa yang memiliki kemuliaan di sisi-Nya. Kekayaan itu tidak akan abadi, kemiskinan pun tidak akan selamanya. Bahagia dan derita, pun juga demikian adanya, datang silih berganti.

Hanyalah amal saleh dan ketakwaan seorang hamba yang dapat mengantarkannya meraih kebahagiaan yang abadi selamanya, hidup bahagia di surga kelak.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada bulan ini umat Islam berkumpul di Baitullah menunaikan ibadah haji. Haji adalah ibadah yang sangat utama, ibadah yang sudah disyariatkan sejak Nabi Ibrahim a.s. diutus.

Alangkah beruntungnya orang yang bisa melaksanakan haji karena haji merupakan sebagian dari rukun Islam dan janji Allah Swt yang diberikan kepada orang yang mengerjakannya sangatlah besar. Betapa tidak? Semua dosanya akan diampuni Allah Swt., ia bersih dari dosa laksana bayi yang baru dilahirkan ibunya.

Berkat rahmat Allah Swt. semoga kita semua bisa melaksanakan haji mabrur, haji yang pada saat menjalankannya tidak dikotori dosa dan maksiat. Surga akan menjadi balasannya kelak di akhirat. Sebagimana sabda Rasul:

“Barangsiapa haji kemudian ia tidak nerbuat keji dan tidak fasik, maka ia akan terbebas dari dosanya seperti ia dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari Muslim dari Anas r.a.)

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Bulan haji adalah bulan yang sangat mulia sebab Allah Swt. menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk datang ke Baitul ‘Atiq melaksanakan ibadah haji, juga umrah, ziarah ke makam Rasullullah saw., dan melakukan serangkaian ibadah lainnya.

Allah Swt. menjadikan Makkah tempat yang utama daripada tempat-tempat lain di muka bumi ini. Sebagian dari keutamaan itu ialah mengerjakan salat di Baitullah pahalanya berlipat seratus ribu kali dibanding salat di tempat lain.

Di tempat ini pula, Allah Swt. menerima taubat Nabi Adam a.s., Allah menjadikannya tempat berkumpulnya manusia dan tempat yang aman dan masih banyak keutamaan lainnya. Ini semua telah di firmankan Allah Swt dalam surat al-Baqarah ayat 125:

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku dan yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam ibadah haji, di Arafah dan di Mina berkumpul berjuta-juta kaum muslimin yang datang dari berbagai penjuru dunia. Dengan berbagai tingkat sosial, berbagai ras, suku, budaya, dan berbagai macam sistem politik yang dianutnya, mereka datang dengan menanggalkan segala bentuk diskriminasi dan perbedaaan, bersatu dalam pengabdian dan beribadah kepada Allah Swt. seraya mengucapkan kalimah talbiyah:

“Ya Allah, kami datang memenuhi panggilan- Mu. Inilah hamba-Mu datang dengan segala kerendahan hati, menundukkan diri di hadapan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji dan syukur untuk-Mu, segala kekuasaan ada di tangan-Mu, ya Allah.”

Mari kita renungkan dan hayati kalimat talbiyah tadi, sungguh sangat sederhana sekali, namun di balik
kesederhanaan itu mengandung arti yang luas dan mendalam.

Pertama, bermakna pengakuan sebagai hamba Allah Swt. yang sangat kecil dan lemah di hadapan Allah Yang Maha Agung. Kedua, adanya pengakuan bahwa segala kenikmatan, kekayaan, atau kekuasaan yang ada pada kita, hakikatnya milik Allah Swt.. Makna yang ketiga adalah adanya kesediaan kita untuk berserah diri dan memenuhi panggilan Allah Swt., kesiapan menunaikan segenap perintah Allah Swt., dan rela mengorbankan apa yang ada pada diri kita.

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah, demikian khutbah Jumat yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua dapat menunaikan ibadah haji. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah Singkat: Menyambut Dzulhijjah dengan Amal Saleh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jumaah yang mulia, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat kembali berkumpul di masjid pada hari yang mulia ini.

Saudara-saudariku kaum muslimin,

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini terdapat banyak peristiwa penting yang sarat makna dan hikmah, seperti ibadah haji, Iduladha, dan peristiwa lainnya.

Bulan Dzulhijjah menjadi momen bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh. Rasulullah saw. bersabda:

“Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.” (HR. Ahmad)

Oleh karena, lakukan amalan-amalan pada bulan Dzulhijjah. Amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah antara lain:

  • Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak sedang berhaji.
  • Memperbanyak zikir, tahlil, dan membaca Al-Qur’an.
  • Bersedekah dan berkurban.
  • Melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Marilah kita manfaatkan bulan Dzulhijjah ini dengan sebaik-baiknya. Semangat pengorbanan yang ditanamkan dalam ibadah haji dan kurban, hendaknya dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Allah Swt. menerima amal saleh kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah setelah Idul Adha: Semangat Berkorban vs Mengorbankan

Sumber: bengkulu.kemenag.go.id

4. Khutbah Jumat Keutamaan Bulan Dzulhijjah: Keutamaan Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi robbil alamin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil ambiya’i wal mursalin, sayyidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammadin, wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Jamaah yang berbahagia,

Kita patut bersyukur kepada Allah karena telah menganugerahkan kita umur hingga dapat menyambut bulan Dzulhijjah. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Allah berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 1—2:

وَالْفَجْرِ ﴿١﴾ وَلَيَالٍ عَشْرٍ ﴿٢﴾



“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.”

Para ulama tafsir, seperti Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:

“Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, ‘Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?’. Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid.”

Subhanallah, betapa besarnya keutamaan hari-hari ini sehingga amal saleh yang dikerjakan pada hari-hari tersebut lebih dicintai Allah daripada hari-hari lainnya.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Lantas, apa saja amalan yang disyariatkan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini? Mari kita perhatikan:

Pertama, melaksanakan ibadah haji dan umrah bagi yang mampu. Rasulullah bersabda, “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, memperbanyak puasa sunnah, terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak sedang berhaji. Nabi bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Ketiga, memperbanyak zikir, terutama takbir. Allah berfirman. “…dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj: 28)

Para ulama tafsir menyatakan bahwa yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak zikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadis dari Ibnu Umar, “Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad)

Keempat, berkurban pada hari raya Iduladha dan hari-hari tasyriq. Ini adalah sunah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Allah berfirman,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢

“fa shalli lirabbika wan-ḫar.”

Artinya: “Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”

Kelima, memperbanyak amal saleh lainnya, seperti salat snnah, sedekah, membaca Al-Qur’an, silaturahmi, dan amar ma’ruf nahi munkar.

Hadirin jamaah yang dirahmati Allah,

Demikianlah keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Marilah kita manfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya. Jangan sampai kita lalai dan menyia-nyiakannya. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk meraih keutamaan bulan yang mulia ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Khutbah Jumat Akhir Bulan Dzulhijjah: Renungan Akhir Bulan Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dalam kesempatan yang mulia, mari kita bersama-sama meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan bekal takwa, semoga kelak kita menjadi penghuni surga. Aamiin.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah,

Di pengujung bulan Dzulhijjah ini, marilah kita renungkan tiga pesan kemanusiaan yang Allah sampaikan melalui momen-momen mulia di bulan ini.

Kemuliaan bulan Dzulhijjah dijelaskan oleh Al ‘Allamah Syaikh Abdul Hamid dalam kitab Kanzun Najah was Surur karena di dalamnya terdapat kewajiban haji.

Dalam bulan Dzulhijjah, semua doa akan dikabulkan oleh Allah. Maka Allah mengabadikan kemuliaan sepuluh hari Dzulhijjah dalam Al Qur’an:

وَالْفَجْرِ، وَلَيَالٍ عَشْرٍ

“Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)

Imam Suyuthi mengatakan bahwa malam sepuluh itu adalah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Begitu juga pendapat Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Ad Dimasyqi Asy Syafi’i.

Para jamaah yang dirahmati Allah,

Setelah bulan Dzulhijjah, kita memasuki bulan Muharram. Di pengujung bulan Dzulhijjah ini, marilah kita sejenak merenungkan perjalanan spiritual kita selama sebulan terakhir. Apakah kita telah memanfaatkan momen istimewa ini dengan sebaik-baiknya? Apakah kita telah meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh?

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh dengan pelajaran berharga. Ibadah haji dan kurban yang menjadi inti dari bulan ini mengingatkan kita tentang pentingnya pengorbanan, ketaatan, dan keikhlasan kepada Allah Swt..

Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang rela mengorbankan putranya, Ismail a.s., demi menaati perintah Allah. mengajarkan kita tentang arti ketaatan yang hakiki.

Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail merupakan simbol kecintaan mereka kepada Allah dan kesediaan mereka untuk menyerahkan apa pun demi meraih rida-Nya.

Ibadah kurban juga mengingatkan kita tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama. Daging kurban yang disedekahkan kepada fakir miskin dan kaum duafa merupakan wujud nyata dari rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

Jamaah yang mulia, di akhir bulan Dzulhijjah ini, marilah kita jadikan momen tersebut sebagai titik balik untuk meningkatkan kualitas diri dan ibadah kita.

Marilah kita tanamkan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita perbanyak amal saleh dan selalu berusaha untuk membantu sesama.

Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang lebih baik. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Memburu Pahala Kurban

khutbah jumat bulan dzulhijjah khutbah jumat bulan dzulhijjah khutbah jumat bulan dzulhijjah khutbah jumat bulan dzulhijjah khutbah jumat bulan dzulhijjah

Sumber: Buku Khutbah Jumat oleh Muhammad Mukaddar, Abdul Latif Wabula

7. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah PDF

***

Itulah berbagai contoh khutbah Jumat bulan Dzulhijjah.

Semoga bermanfaat, Property People.

Simak terus informasi terbaru di Google News dan artikel menarik lainnya di Berita.99.co.

Kunjungi www.99.co/id guna menemukan beragam rumah idaman yang #segampangitu.



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts