Sebelum memiliki karier cemerlang di kepolisian, Jenderal Sutarman sempat menjadi kuli bangunan. Bagaimana bisa? Temukan jawabannya pada artikel di bawah ini!
Jenderal Sutarman dilantik sebagai Kapolri di era pemerintahan kedua Susilo Bambang Yudhoyono.
Perjuangan yang harus ia lalui untuk menjadi Kapolri tidaklah semudah yang orang kira.
Bahkan, dirinya sempat berpikir untuk tidak mendaftar Akpol setelah gagal pada percobaan pertama.
Melansir dari laman nasional.okezone.com, berikut kisah selengkapnya!
Lahir di Keluarga Sederhana
Sutarman terlahir dari keluarga petani sederhana.
Kondisi ini membuat ia kerap kali harus membantu sang orang tua berjualan bambu, bekerja di sawah, hingga menggembala kerbau sejak duduk di bangku SMP.
Setelah dirinya menyelesaikan jenjang STM (atau SMK), Sutarman muda sempat mendaftar di Akademi Polisi (Akpol).
Sayangnya, ia tidak lolos karena usianya saat itu tidak memenuhi syarat yang ditentukan.
Pernah Bekerja sebagai Kuli Bangunan
Tak ingin berlama-lama bersedih, Sutarman memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang ada di hadapannya.
Ia akhirnya memilih profesi sebagai kuli bangunan.
Tak hanya itu saja, Sutarman muda pun rela untuk menjadi pedagang tongseng dan bambu keliling.
Sempat Tidak akan Daftar Akpol untuk Kedua Kalinya
Setelah kegagalannya masuk Akmil, Sutarman muda sempat berpikir untuk tidak kembali mendaftar.
Namun, dukungan tak kenal lelah dari sang ayah berhasil membangkitkan kepercayaan dirinya.
Ia pun kembali bersemangat untuk mendaftar kedua kalinya.
Selama proses seleksi, ia berusaha keras untuk mendapatkan hasil terbaik di tengah keterbatasan yang ia miliki.
Berkat kegigihannya tersebut, Sutarman berhasil masuk Akpol.
Memiliki Karier Cemerlang
Setelah lulus dari Akpol pada tahun 1981, karier jenderal Sutarman semakin cemerlang.
Berbagai posisi penting didapat oleh suami dari Elly Surtiati Sukandi ini.
Misalkan saja, ia pernah menjadi Ajudan Presiden RI pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid di tahun 2000.
Lalu, pada akhir 2004, ia berhasil menjabat sebagai Dirreskrim Polda Jatim.
Pada 2011 hingga 2013, Jenderal Sutarman menduduki posisi sebagai Kabareskrim Mabes Polri.
Karier pria kelahiran 5 Oktober 1957 ini mencapai puncaknya pada 2013.
Saat itu, ia menjadi calon tunggal sebagai Kapolri untuk menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo.
Sutarman akhirnya dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.
Pada 16 Januari 2015, Sutarman diberhentikan secara terhormat dan posisinya digantikan oleh Plt. Badrodin Haiti.
Jenderal Sutarman resmi pensiun dari kepolisian pada akhir Oktober 2015.
***
Semoga kisah Jenderal Sutarman di atas dapat bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Pantau terus artikel seputar kisah jenderal lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian idaman seperti Griya Megah Land di Lubuk Begalung, Padang?
Dapatkan kemudahan dalam mencari rumah idaman di situs properti favorit 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.